Reporter : Laurencius Simanjuntak | Minggu, 15 Juni 2014 03:20
-
Juli
Merdeka.com - Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai, akhirnya memberikan keterangan resmi perihal Setiyardi Budiono, asistennya yang belakangan disorot publik karena menjadi pemimpin redaksi Obor Rakyat. Velix keberatan tabloid yang memuat tudingan berbau SARA terhadap capres Jokowi dikait-kaitkan dengan Istana.
"Tabloid Obor Rakyat sama sekali tidak terkait dengan pandangan Istana Presiden," tulis Velix dalam siaran pers seperti dikutip merdeka.com, Minggu (15/6).
Berikut penjelasan lengkap Velix:
(1) Tabloid Obor Rakyat sama sekali tidak terkait dengan pandangan Istana Presiden. Walaupun saudara Setiyardi Budiono adalah staf di kantor Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah, apa yang dilakukan oleh Setyardi adalah pandangan dan sikap pribadi;
(2) Penerbitan tabloid Obor Rakyat adalah sikap, langkah, dan pilihan pribadi yang dijalani oleh Setiyardi Budiono, dan tidak mewakili pandangan kantor Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah. Yang bersangkutan tidak pernah melaporkan tentang kegiatan Obor Rakyat, dan kami baru mengetahui beliau sebagai Pemred Obor Rakyat pada hari Jumat, 13 Juni 2014;
(3) Dalam situasi kontestasi pemilihan Presiden 2014, Setyardi Budiyono memiliki logika pribadi dan pilihan politik dalam menyikapi Capres 2014. Pilihan politik itu tidak terkait dengan sikap dan pandangan kantor Staf Khusus Presiden;
(4) Kami sebagai Staf Khusus Presiden tidak bisa mengontrol pikiran yang hidup dan pilihan hati dari masing-masing individu, baik Setyardi sebagai staf di Kantor Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah, dan Setyardi sebagai warga negara yang konsen dengan kontestasi Pilpres, serta Setyardi sebagai penduduk DKI Jakarta yang prihatin dengan prosesi Capres 2014;
(5) Dalam kompetisi politik 2014 ini, saudara Setiyardi Budiono bukanlah Tim Sukses Capres maupun anggota partai politik tertentu. Langkah Setyardi dipandang sebagai partisipasi politik warga yang terkait dengan latar belakangnya di dunia media;
(6) Secara pribadi, saya, Velix Wanggai, memiliki posisi dasar netral dalam prosesi Pilpres 2014 karena saya menyandang status pegawai negeri sipil (PNS). Dengan amanah sebagai Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, kami bekerja secara profesional dalam agenda kewilayahan, pembangunan daerah, dan otonomi khusus;
(7) Dalam kontestasi Pilpres ini, saatnya politik gagasan (ideas) yang perlu dikedepankan dalam perdebatan publik. Gagasan memberi warna dalam perdebatan kebijakan negara.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) tidak mengetahui aktivitas Setiyardi Budiono, yang disebut sebagai asisten Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai.
"Kewenangan Staf Khusus Presiden (SKP) di tangan Presiden melalui Keppres, sementara asisten atau pembantu asisten SKP berada di bawah Sekretaris Kabinet di mana tanggung jawab sepenuhnya berada di SKP yang bersangkutan karena para asisten SKP bertugas membantu SKP," kata Julian seperti dikutip Antara, Sabtu (14/6)
No comments:
Post a Comment