Minggu, 24 Januari 2016 | 22:12
Jakarta – Tahun 2016,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diamanatkan untuk
merealisasikan belanja infrastruktur sebesar Rp 104,08 triliun. Untuk
itu, dalam upaya percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur,
Kementerian PUPR telah melaksanakan lelang dini pada Agustus 2015.
Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dalam siaran persnya, Minggu (24/1). Ia mengatakan, pada awal Januari 2016 juga telah dilakukan penandatanganan kontrak serentak kegiatan pembangunan infrastruktur PUPR Tahun 2016 yang disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelelangan dini dan penandatanganan kontrak di awal tahun juga dimaksudkan agar perekonomian tumbuh dengan baik. Dengan demikian, pembangunan fisik dalam setahun dapat menghasilkan infrastruktur yang lebih berkualitas dan segera dinikmati masyarakat.
Menurut Basuki, untuk mendorong pembangunan infrastruktur, PUPR juga berkomitmen mendorong penggunaan peralatan, material konstruksi, dan sumber daya lokal.
Pada Sabtu (23/1), Basuki meresmikan MarkPlus Center for Infrastructure yang berlokasi di Kantor MarkPlus, Office 88 Lantai 8, Kota Kasablanka. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti didampingi CEO dan Founder MarkPlus,Inc Hermawan Kertajaya. “Saya mengapresiasi MarkPlus Inc juga telah berhasil mengembangkan MarkPlus Center for Technology and Creativity di Bandung dan MarkPlus Center for Tourism & Hospitality di Bali dan sangat diharapkan bersinergi keberadaannya dengan MarkPlus Center for Infrastructure, antara lain untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional dan kota-kota cerdas yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Basuki.
Terkait dukungan terhadap sector pariwisata,Kementerian PUPR pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 triliun untuk pembangunan akses jalan ke kawasan wisata, sanitasi dan air bersih.
Hal itu dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, dalam siaran persnya, Minggu (24/1). Ia mengatakan, pada awal Januari 2016 juga telah dilakukan penandatanganan kontrak serentak kegiatan pembangunan infrastruktur PUPR Tahun 2016 yang disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pelelangan dini dan penandatanganan kontrak di awal tahun juga dimaksudkan agar perekonomian tumbuh dengan baik. Dengan demikian, pembangunan fisik dalam setahun dapat menghasilkan infrastruktur yang lebih berkualitas dan segera dinikmati masyarakat.
Menurut Basuki, untuk mendorong pembangunan infrastruktur, PUPR juga berkomitmen mendorong penggunaan peralatan, material konstruksi, dan sumber daya lokal.
Pada Sabtu (23/1), Basuki meresmikan MarkPlus Center for Infrastructure yang berlokasi di Kantor MarkPlus, Office 88 Lantai 8, Kota Kasablanka. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti didampingi CEO dan Founder MarkPlus,Inc Hermawan Kertajaya. “Saya mengapresiasi MarkPlus Inc juga telah berhasil mengembangkan MarkPlus Center for Technology and Creativity di Bandung dan MarkPlus Center for Tourism & Hospitality di Bali dan sangat diharapkan bersinergi keberadaannya dengan MarkPlus Center for Infrastructure, antara lain untuk mendukung pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional dan kota-kota cerdas yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Basuki.
Terkait dukungan terhadap sector pariwisata,Kementerian PUPR pada tahun ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 triliun untuk pembangunan akses jalan ke kawasan wisata, sanitasi dan air bersih.
Siprianus Edi Hardum/EHD
Suara Pembaruan
No comments:
Post a Comment