Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa
tahun 2016 adalah tahun percepatan kerja. Tahun 2016, Kementerian PUPR
mempercepat penyerapan mulai dari Bulan Januari. Dengan percepatan
penenyerapan di awal tahun Basuki optimis mampu menyerap 5-6 persen.
Demikian disampaikannya saat wawancara dengan Oxford, Kamis (7/1).
“Di tahun sebelumnya, penyerapan dimulai pada Bulan Mei – Juni dan menyerap sebesar 5-6 persen anggaran. Untuk tahun ini kami percepat penyerapan pada awal tahun dengan penyerapan sekitar 5-6 persen. Langkah tersebut dilakukan agar penyerapan tahun ini lebih baik,”tegas Basuki.
Dikatakannya, tanggal 6 Januari 2016 dilakukan penandatanganan paket lelang Kementerian PUPR. Total paket yang ditandatangani hari ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp. 8,81 Triliun. Dari 644 paket, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil dibawah Rp 50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah-daerah, sementara sisanya 47 paket adalah paket besar diatas Rp 50 miliar. Nilai kontrak tersebut merupakan 10.84 % dari total belanja modal Kementerian PUPR Tahun 2016.
Dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur PUPR, Tahun 2016 Kementerian PUPR yang memiliki 10.752 paket kontrak dengan nilai Rp 73,41 Triliun, telah melaksanakan pelelangan dini sejak Bulan Agustus hingga Desember 2015 sebanyak 5.344 paket, dengan nilai Rp. 42,74 Triliun. Kegiatan lelang dini dan penandatanganan kontrak di awal tahun 2016 bertujuan agar pekerjaan dapat dilakukan selama satu tahun penuh sehingga infrastruktur yang dibangun lebih cepat selesai dan dapat segera dimanfaatkan masyarakat.
Beberapa target yang direncakana PUPR selama Kabinet Kerja antara lain pembangunan 1.000 km jalan tol, Program Sejuta Rumah dan Program 100-0-100 yang terkait dengan sanitasi, permukiman kumuh dan air bersih. Target pembangunan 1.000 km jalan tol tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Diperkirakan dapat selesai lebih cepat satu tahun atau pada 2018 mendatang. Di bidang sumber daya air, PUPR menargetkan akan membangun 49 bendungan.(ind)
“Di tahun sebelumnya, penyerapan dimulai pada Bulan Mei – Juni dan menyerap sebesar 5-6 persen anggaran. Untuk tahun ini kami percepat penyerapan pada awal tahun dengan penyerapan sekitar 5-6 persen. Langkah tersebut dilakukan agar penyerapan tahun ini lebih baik,”tegas Basuki.
Dikatakannya, tanggal 6 Januari 2016 dilakukan penandatanganan paket lelang Kementerian PUPR. Total paket yang ditandatangani hari ini sebanyak 644 paket dengan nilai kontrak sebesar Rp. 8,81 Triliun. Dari 644 paket, sebanyak 597 paket merupakan paket kecil dibawah Rp 50 miliar yang diharapkan menjadi penggerak ekonomi di daerah-daerah, sementara sisanya 47 paket adalah paket besar diatas Rp 50 miliar. Nilai kontrak tersebut merupakan 10.84 % dari total belanja modal Kementerian PUPR Tahun 2016.
Dalam upaya percepatan pembangunan infrastruktur PUPR, Tahun 2016 Kementerian PUPR yang memiliki 10.752 paket kontrak dengan nilai Rp 73,41 Triliun, telah melaksanakan pelelangan dini sejak Bulan Agustus hingga Desember 2015 sebanyak 5.344 paket, dengan nilai Rp. 42,74 Triliun. Kegiatan lelang dini dan penandatanganan kontrak di awal tahun 2016 bertujuan agar pekerjaan dapat dilakukan selama satu tahun penuh sehingga infrastruktur yang dibangun lebih cepat selesai dan dapat segera dimanfaatkan masyarakat.
Beberapa target yang direncakana PUPR selama Kabinet Kerja antara lain pembangunan 1.000 km jalan tol, Program Sejuta Rumah dan Program 100-0-100 yang terkait dengan sanitasi, permukiman kumuh dan air bersih. Target pembangunan 1.000 km jalan tol tersebar di seluruh kawasan Indonesia. Diperkirakan dapat selesai lebih cepat satu tahun atau pada 2018 mendatang. Di bidang sumber daya air, PUPR menargetkan akan membangun 49 bendungan.(ind)
No comments:
Post a Comment