Presiden
RI Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) Basuki Hadimuljono, meninjau progres pembangunan Waduk Gondang di
Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (11/3).
Dalam acara tersebut juga hadir Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Mudjiadi dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Yudi Pratondo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Untuk pembangunan Waduk Gondang pemerintah mengalokasi dana senilai Rp 617,2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2014-2018, untuk pembebasan lahan Rp 120 miliar.
Presiden Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi saat meninjau Waduk Gondang mengatakan bahwa pembangunan Waduk Gondang saat ini sudah mencapai 24 persen dari target 19 persen dan diharapkan akhir 2017 sudah selesai.
“Sudah selesai sampai saat ini 24 persen, kita harapkan akhir 2017 selesai karena dikerjakan 3 shift,” tutur Presiden Jokowi. Nantinya, kata Presiden, sebanyak 80 persen alirannya mengalir ke wilayah Sragen. Dengan selesainya waduk tersebut Jokowi berharap akan meningkatkan produksi padi, beras atau produksi lainnya di wilayah tersebut.
Presiden Jokowi tiba di waduk Gondang pada siang hari, kunjungan tersebut dilaksanakan setelah Presiden memberikan Kuliah Umum pada Lustrum ke 8 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kunjungan ke Waduk Gondang, Presiden ditemani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Sedangkan pejabat Kementerian PUPR yang mendampingi adalah Direktur Jenderal SDA Mudjiadi, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Imam Santoso dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Ditjen SDA Yudi Pratondo.
Dirjen SDA Mudjiadi mengatakan bahwa saat ini perkembangannya mencapai 24 persen dari target 19 persen, jadi 5 persen lebih maju dari target. Ditegaskan bahwa akhir 2017 waduk Gondang akan selesai.
Mudjiadi mengatakan bahwa saat ini pembangunan waduk tersebut sedang dalam tahap pembangunan spillway, tubuh bendungan dan diversion tunnel.
“Waduk Gondang tampungannya 9,15 juta kubik, panjang bendungan 604 meter dan tingginya 71 meter, pemanfatannya adalah meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi seluas 4680 hektar. Saat ini intensitas masa tanamnya adalah 1,4 sampai 1,6 kali per tahun dengan adanya waduk ini diharapkan meningkat menjadi 2,5 kali masa tanam per tahun,” tutur Mudjiadi.
Selanjutnya, kata Mudjiadi, manfaat lainnya adalah untuk air baku sebanyak 200 liter per detik, konservasi daerah aliran sungai, retensi banjir sekitar 2 juta meter kubik dan juga dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan olahraga air. (nrm)
Biro Komunikasi Publik
Dalam acara tersebut juga hadir Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA), Mudjiadi dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Yudi Pratondo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Untuk pembangunan Waduk Gondang pemerintah mengalokasi dana senilai Rp 617,2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2014-2018, untuk pembebasan lahan Rp 120 miliar.
Presiden Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi saat meninjau Waduk Gondang mengatakan bahwa pembangunan Waduk Gondang saat ini sudah mencapai 24 persen dari target 19 persen dan diharapkan akhir 2017 sudah selesai.
“Sudah selesai sampai saat ini 24 persen, kita harapkan akhir 2017 selesai karena dikerjakan 3 shift,” tutur Presiden Jokowi. Nantinya, kata Presiden, sebanyak 80 persen alirannya mengalir ke wilayah Sragen. Dengan selesainya waduk tersebut Jokowi berharap akan meningkatkan produksi padi, beras atau produksi lainnya di wilayah tersebut.
Presiden Jokowi tiba di waduk Gondang pada siang hari, kunjungan tersebut dilaksanakan setelah Presiden memberikan Kuliah Umum pada Lustrum ke 8 Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kunjungan ke Waduk Gondang, Presiden ditemani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Karanganyar Juliyatmono.
Sedangkan pejabat Kementerian PUPR yang mendampingi adalah Direktur Jenderal SDA Mudjiadi, Kepala Pusat Bendungan Ditjen SDA Imam Santoso dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Ditjen SDA Yudi Pratondo.
Dirjen SDA Mudjiadi mengatakan bahwa saat ini perkembangannya mencapai 24 persen dari target 19 persen, jadi 5 persen lebih maju dari target. Ditegaskan bahwa akhir 2017 waduk Gondang akan selesai.
Mudjiadi mengatakan bahwa saat ini pembangunan waduk tersebut sedang dalam tahap pembangunan spillway, tubuh bendungan dan diversion tunnel.
“Waduk Gondang tampungannya 9,15 juta kubik, panjang bendungan 604 meter dan tingginya 71 meter, pemanfatannya adalah meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi seluas 4680 hektar. Saat ini intensitas masa tanamnya adalah 1,4 sampai 1,6 kali per tahun dengan adanya waduk ini diharapkan meningkat menjadi 2,5 kali masa tanam per tahun,” tutur Mudjiadi.
Selanjutnya, kata Mudjiadi, manfaat lainnya adalah untuk air baku sebanyak 200 liter per detik, konservasi daerah aliran sungai, retensi banjir sekitar 2 juta meter kubik dan juga dapat dimanfaatkan untuk pariwisata dan olahraga air. (nrm)
Biro Komunikasi Publik
No comments:
Post a Comment