Elshinta.com (6/6/2006 13:32 WIB)
Teguh Tri Sartono - Jakarta, Kebijakan baru untuk Papua atau New Deal for Papua dalam waktu dekat akan dibuat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal tersebut diutarakan Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia Velix Wanggai usai diterima oleh Presiden SBY siang ini, Selasa (6/6) di Kantor Kepresidenan Jakarta.
Velik Wanggai mengungkapkan, dalam waktu dekat ini Presiden SBY akan membuat kebijakan baru untuk Papua yang dinamakan dengan New Policy for Papua atau New Deal for Papua.
Dijelaskan Velix, beberapa prinsip dasar yang akan dijadikan arah dalam kebijakan baru tersebut adalah masih dalam kerangka otonomi khusus. Yaitu dengan prioritas dalam penanganan kesehatan, pendidikan yang diarahkan dalam pengembangan kejuruan, percepatan pembangunan, basic infrastruktur untuk mengembangkan wilayah-wilayah potensial di Papua dan perlakuan khusus untuk putra asli Papua dalam rangka percepatan pengembangan sumber daya manusia serta jaminan ketahanan pangan untuk masyarakat Papua.
Velix Wanggai menambahkan, dalam pertemuan tersebut Presiden SBY juga direncanakan akan melakukan revitalisasi desk Papua yang ada di Kantor Menkopolhukam yang akan mengelola New Deal for Papua. Keangggotaan desk Papua tersebut, menurut Velix, nantinya akan diisi oleh jajaran birokrasi, tokoh-tokoh masyarakat Papua dan tokoh-tokoh nasional yang peduli dengan situasi di Papua. (der)
1 comment:
Tidak ada ruang untuk gerakan separatisme dan otonomi khusus menjadi suatu solusi," kata Velix. PPI Claims Management
Post a Comment