Velix berharap agar mahasiswa dapat mendukung Pemerintah Pusat dalam memajukan pembangunan dalam memberikan pemikiran kritisnya. "Kami sangat mengharapkan dukungan teman-teman mahasiswa kepada presiden," katanya lagi.
Ratusan mahasiswa dari sekitar 4000 mahasiswa di USTJ sangat aktif mendengarkan paparan materi dari Putra Papua ini. Diskusi berlangsung alot. Tapi tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk bertanya bertanya karena dibatasi waktu.
Terkait wacana pemekaran Kabupaten di Papua, Wanggai menghimbau agar mahasiswa untuk bermitra dengan bupati-bupati setempat, sehingga memberikan catatan kritis dalam pelaksanaan jalannya pemerintahan. "Ini peluang untuk teman-teman, kira-kira Papua ini mau di bawa ke mana?," ucapnya ketika menjawab beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir.Sementaraitu, Bonefasius Bao, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ekonomi, Sastra dan Sosial Politik USTJ, mengatakan semestinya mahasiswa Papua kritis untuk menanggapi setiap kebijakan pemerintah, baik provinsi atau pemerintah pusat. "Kita juga harus peka terhadap kondisi di luar kampus. Sebab di satu sisi Otsus (Otonomi Khusus) di Papua sebagai perekat. Tapi disisi lain, pelaksaannya tidak menyentuh kebutuhan riil
No comments:
Post a Comment