Rabu, 04 April 2012 , 21:49:00 WIB
Laporan: Feril Nawali
''Pembentukkan dua provinsi baru, Kaltara dan Papua Selatan itu didasarkan pada desain khusus sebagai penyangga perbatasan,'' kata Staf Khusus Presiden bidang Otonomi dan Pembangunan Daerah Velix Wanggai di sela seminar Budaya Mengungkap dan Mengangkat Kerajaan Bulungan yang diadakan Gerakan Kebangkitan Nusantara (GKN) di GOR Bulungan, Jakarta, Rabu (4/4).
Menurut Velix, provinsi baru di Kalimantan Utara nantinya meliputi Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau, Tarakan dan Tidung. Sementara itu, Papua Selatan meliputi, Kabupaten Merauke, Boven Digul, Mappi dan Asmat. ''Pembentukannya tidak lagi seperti biasanya, tapi lebih merupakan inisiatif dari pusat,'' terangnya.
Dengan begitu, Velix Wanggai menambahkan, pembentukkan dua provinsi baru itu tidak selalu bertumpu tiga aspek, kelengkapan administrasi, teknis dan sesuatu yang dikembangkan dari bawah. ''Jadi dengan adanya revisi UU Nomor 32/1999 pembentukan dua propinsi baru itu dari pusat,'' terangnya.
Adapun embrio dari ibukota baru kedua propinsi itu, Velix menyebutkan, Kabupaten Bulungan nantinya akan menjadi ibu kota Provinsi Kaltara dan Merauke menjadi ibukota Provinsi Papua Selatan.
Di bagian lain, Velix pun menyambut baik upaya rekonstruksi budaya Bulungan dengan mengangkat kembali sejarah kerajaan Bulungan yang meliputi, Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau, Tarakan dan Tidung. ''Ini suatu modal sosial kultural buat pembentukkan Provinsi Kaltara maupun pembangunan di setiap kabupaten yang ada,'' terangnya.
Bupati Kabupaten Bulungan Budiman Arifin yang hadir dalam acara pelurusan sejarah kerajaan Bulungan itu mengungkapkan, dengan diangkatnya kebudayaan kerajaan Bulungan diharapkan menjadikan lima daerah baru Provinsi Kaltara kondusif untuk menyatu. ''Kalau dibilang kapan tanggal terbentuk Propinsi Kaltara saya tidak berani bilang. Tapi, kalau tahunnya Insya Allah tahun 2012,'' katanya meyakinkan. [arp]
No comments:
Post a Comment