Created on Tuesday, 30 June 2015 14:26
Jakarta, GATRAnews - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membentuk posko di seluruh Indonesia untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan yang dikelola satuan-satuan kerja di berbagai daerah. Pelaksanaan piket di posko ini mulai H-30 hingga H+10 yang berlangsung selama 24 jam.
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, dalam siaran pers yang dirilis di Jakarta, Selasa (30/6), menjelaskan, Menteri PUPR ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sejak Aceh hingga Papua dan Satuan Kerja untuk bekerja full time memantau jalan dan jembatan di jalur-jalur utama. Kemudian juga, menurutnya, siap memperbaiki kerusakan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik.
"Kementerian PUPR telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir, sehingga ditempatkan alat perawaran rutin seperti dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe, maupun excavator," jelas Velix.
Di ruas jalan pantai Utara sejak Karawang hingga Cirebon, ia menuturkan, didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon.
Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 Posko yang tersebar di berbagai ruas-ruas jalan di lintas Utara, lintas Tengah, lintas Selatan serta koridor yang menghubungkan akses Selatan-Tengah-Utara.
"Posko-posko itu tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur," tuturnya.
Menteri Basuki Hadimuljono, kata Velix, menekankan agar petugas sigap untuk memantau titik-titik tertentu yang rawan longsor, banjir dan pasar tumpah serta segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas yang terkait keselamatan dan keamanan pengguna jalan yang diakibatkan kerusakan jalan dan jembatan.
Velix menjelaskan tim Kementerian PUPR di Jakarta aktif memastikan berbagai BUMN, operator jalan tol dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian berbagai sarana kelengkapan di jalan Tol Cipali, termasuk percepatan akses lewat Toll Pejagan-Pemalang yang difungsikan dengan konstruksi lapis Agregat B.
"Dengan skala waktu di pertengahan tahun ini, berbagai proyek fisik di berbagai ruas jalan nasional dan daerah sedang ditangani. Jelang H-14 pekerjaan fisik di lapangan diharapkan selesai maupun dihentikan sementara dengan pemasangan tanda peringatan di segmen jalan tertentu," ujar Velix.
No comments:
Post a Comment