Jakarta\' | Jum'at, 30 Nov 2012
Rihad Wiranto
Pemerintah tidak berkompromi dengan upaya pembentukan negara di dalam NKRI.
Seluruh masyarakat Papua perlu terlibat penuh dalam menjaga
perdamaian. Secara umum, Papua cukup aman kecuali di beberapa wilayah.
Berbagai aksi kekerasan yang terjadi di beberapa titik, harus diakhiri
segera.Setiap perbedaan pendapat hendaknya disampaikan dengan cara damai. "Komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menangani Papua secara damai merupakan kebijakan dan pendekatan yang dilaksanakan oleh semua institusi Pemerintah, Pemda, TNI, dan Polri. Komitmen Papua Tanah Damai juga seharusnya dipegang oleh berbagai kelompok politik di Papua," kata Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai di Jakarta, Kamis (29/11).
Menurut Velix, aksi penembakan rombongan Kapolda Papua menandakan masih adanya gerakan gerilya sayap-sayap bersenjata di Papua. Penyerangan yang diperkirakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) ini diduga memiliki keterkaitan dengan penyerangan Polsek Pirime di Lanny Jaya, Papua yang menewaskan tiga polisi.
Velix menjelaskan, kepolisian tengah menyelidiki apakah kasus penyerangan Polsek Pirime ini murni kriminal atau bernuansa politis. Namun dalam konteks sosial politik, pemerintah menilai ada upaya untuk menunjukkan eksistensi perjuangan Papua Merdeka dalam aksi penyerangan tersebut.
"Kami menilai penyerangan ini ditujukan untuk menunjukan eksistensi perjuangan Papua Merdeka ke dunia internasional apalagi menjelang peringatan 1 Desember," ungkap Velix yang juga putra Papua tersebut.
Lebih lanjut, Velix mengatakan, pemerintahan Presiden SBY sangat menghargai aspirasi dan hak berpendapat masyarakat Papua. Namun, pemerintah tidak akan berkompromi dengan upaya pembentukan negara di dalam NKRI.
"Presiden SBY telah berulang kali tegaskan bahwa pemerintah hargai aspirasi dan hak-hak rakyat untuk berpendapat. Namun, pemerintah tidak mentolerir sikap-sikap kekerasan dan upaya membentuk negara di dalam negara. Konstitusi memberikan kewajiban kepada pemerintah menjaga keutuhan wilayah Indonesia," tegas Velix.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Papua Barat, Mervin Sadipun Komber menyatakan pemerintah perlu menggunakan pendekatan kesejahteraan dalam menyikapi persoalan di Papua.
Mervin mengatakan perlu mengidentifikasi apakah kasus penembakan bersifat kriminal murni atau bersifat politis. Apabila penembakan bermotif kriminal murni maka aparat penegak hukum harus bertindak tegas. Sebaliknya, apabila bernuanda politis maka diperlukan pendekatan yang efektif. Salah satunya adalah menggunakan pendekatan kesejahteraan."Ada kasus penembakan di Papua tidak melulu kasus politik. Oleh karena itu, jangan membiarkan mengambang. Siapapun harus ditindak," kata Mervin.
Mervin juga menilai pendekatan keamanan tidak akan menyelesaikan masalah. Pendekatan keamanan akan menimbulkan masalah baru yaitu warga masyarakat merasa terintimidasi.
Pemerintah, menurut Mervin, harus melakukan evaluasi terhadap penggunaan dana otonomi khusus di Papua. Evaluasi tersebut bertujuan untuk memastikan apakah dana otsus Papua betul-betul digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Papua atau sebaliknya hanya menguntungkan segelintir elit di Papua.
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan, Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin mengingatkan agar aparat kepolisian dan TNI harus bersinergi dalam menertibkan senjata ileggal di wilayah Papua. Insiden penembakan oleh orang tak dikenal di Papua menunjukkan bahwa senjata ileggal itu memang ada. Karena itu, Polri dan TNI harus melakukan operasi terpadu penertiban senjata ileggal agar kasus penembakan tidak terulang.
"Yang paling penting sekarang adalah melakukan identifikasi siapa aktor penembakan di Papua. Dengan identifikasi masalah maka akan mudah melakukan penindakan," kata Hartind Asrin.
Menyikapi aksi penyerangan Mapolsek Pirime Kabupaten Lany Jaya dan baku tembak yang terjadi antara iring-iringan Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian dengan kelompok orang bersenjata, aparat kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Jumlah personel akan ditingkatkan agar dapat mengatasi peristiwa serupa.
"Kewaspadaan ditingkatkan, Kapolri juga minta untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli amar di Jakarta, Kamis (29/11).
Peningkatan kewaspadaan dilakukan terutama pada pos-pos terdepan yang jumlah personelnya sangat minim. Selain mengirimkan pasukan tambahan dari Polda Papua dan Mabes Polri, personel TNI dan organisasi kepemudaan disana ikut diperbantukan. Mabes Polri pun berencana menambah jumlah personel di kawasan tersebut.
Untuk diketahui, kabupaten Lany Jaya merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten Wamena. Saat ini, Lany Jaya belum memiliki Polres sendiri dan masih menginduk ke Polres Wamena. "Kami juga melakukan evaluasi kebutuhan personel disana. Personelnya masih terbatas, karena ini kabupaten baru. Polresnya masih menginduk kabupaten lama," kata Boy.
Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura, AKPB Alfred Papare, mengimbau kepada warga setempat agar ikut menciptakan situasi yang kondusif jelang 1 Desember yang biasa diklaim oleh sekelompok orang sebagai hari ulang tahun OPM.
"Saya mengimbau kepada masyarakat Jayapura agar tetap ikut menjaga keamanan kota yang kita cintai, sehingga tercipta lingkungan yang bersahabat dan situasi yang kondusif," kata AKBP Alfred di Jayapura, Papua, Kamis.
Untuk pengamanan menjelang 1 Desember nanti, kata Kapolres, pihaknya akan menambah sejumlah personil yang bertugas di pos-pos polisi, termasuk dengan melakukan patroli berjalan kaki di perbukitan Abepura, Kampung Nafri, Buper Waena, dan belakang kantor Wali Kota Jayapura yang menghubungkan jalan alternatif. "Tiap pos polisi yang tersebar di kota ini akan ditambah personelnya atau yang akan bertugas berjumlah sepuluh orang," katanya.
Kapolres Alfred juga menambahkan, pihaknya akan menambah dua pos pengamanan di Kampung Buton, Distrik Abepura dan di Kilometer Sembilan, Distrik Muara Tami guna antisipasi pengamanan 1 Desember 2012 yang biasa diperingati sebagai HUT OPM. "Termasuk dengan menambah dua pos polisi di Kampung Buton dan di Kilometer Sembilan," katanya
No comments:
Post a Comment