Jakarta | Sun 01 Aug 2010 17:18:31
STAF Khusus Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai menyebut beberapa skenario yang bisa dilakukan, jika nantinya dilakukan perpindahan ibukota negara.
“Skenario pertama adalah (ibu kota negara) itu tetap di Jakarta, dalam waktu yang bersamaan dilakukan pembenahan,” kata Velix hari ini, Minggu (1/8) di halaman Monumen Nasional.
Pembenahan tersebut, kata Velix, antara lain pembenahan sistem transportasi, perbaikan dampak ekologi, strategi desentralisasi fiskal, atau perubahan wilayah yang merata ke seluruh Indonesia. “Itu strategi skenario pertama yang realistis,” kata Velix.
Skenario kedua, kata Velix, yaitu skenario yang moderat, dimana perpindahan ibukota Indonesia yang masih berada di sekitar wilayah Jakarta. “Misalnya kita bisa pilih lah beberapa opsi-opsi, ke Jonggol, Banten atau ke Jawa Barat. Ada wacana ke Purwokerto, Magelang, Jogja. Itu opsi-opsi kota-kota skenario kedua, tetap di pulau Jawa,” ujar Velix.
Menurut Velix, skenario terakhir adalah skenario yang ideal sekaligus radikal. “Langsung memindahkan (ibukota) ke luar pulau Jawa dengan opsi-opsi bisa di Palangkaraya, Palembang, Makassar, ataukah Papua,” kata Velix.
Hingga saat ini, semua skenario tersebut masih sebagai wacana yang wajar. Namun begitu tetap harus dipikirkan kemungkinan direalisasikannya wacana tersebut. “Saya pikir kami sebagai pemerintah harus berpikir ke depan, (berpikir) jangka panjang 20 – 30 tahun (mendatang),” kata Velix. Melati Hasanah Elandis
Aug 1, 2010
Velix Wanggai: Tiga Skenario Pemindahan Ibu Kota
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024
Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...
No comments:
Post a Comment