8 Jun 2013 18:12:05
Waingapu, Aktual.co - Sesuai dengan hukum Unclos 1982, Indonesia
adalah berdaulat sebagai Negara kepulauan. Pasalnya Indonesia memiliki
kurang lebih 17 ribu pulau. Indonesia pun negara terbesar di kawasan
Asia Tengara dan memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia.
Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2013, Velix Wanggai dalam sambutannya pada Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) di di Desa Kawangu, Waingapu, Sumbar Timur pagi tadi (Sabtu, 8/6).
"Keberadaan pulau-pulau terkecil dan terluar sebagai batas NKRI sangat penting. Gugus pulau terluar harus kita pelihara dengan penuh tanggung jawab. Apalagi banyak diantaranya ditempati oleh saudara-saudara kita yang berhadapan langsung dengan negara tetangga," sambung Velix yang juga Stafsus Presiden Bidang Otonomi Daerah.
Maka, tambahnya, sudah sepatutnya warga di kepulauan terluar dan terpencil diberikan perhatian lebih, termasuk dalam bidang kesejahteraan sosialnya. Karena, membangun kekuatan bangsa tidak lepas dari ketahanan sosial masyarakatnya.
SBKS yang berkerjasama dengan Kemensos kembali menekankan kesejahteraan sosial upaya guna mengurangi angka kemiskinan, walaupun angka kemiskinan Indonesia telah turun sebesar 540 ribu orang.
"Menjadi tantangan kita bersama untuk terus berkerja keras, bersinergi dan saling bahu-membahu untuk mengembangkan strategi yang tepat agar bisa terus mengurangi kemiskinan," ujarnya lagi.
SBKS adalah upaya menjangkau saudara-saudara kita di kawasan perbatasan terluar, terkecil dan tertinggal. Oleh kerena itu, seluruh program penanggulangan kemiskinan akan digulirkan.
"Bantuan seperti itu seperti pengelolaan bantuan dana stimulan kepada masyarakat miskin melalui program KUBE, rehabiltasi sosial rumah tidak layak huni, bedah kampung, penanganan kecacatan dan bantuan lainnya akan dilakukan. Bantuan ini harus diposisikan sebagai intrumen strategis dan daya ungkit bagi masyarakat untuk bangkit melepas diri dari kungkungan situasi ketidakberdayaan dan kemiskinan," demikian Velix Wangai.
Demikian disampaikan Ketua Pelaksana Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2013, Velix Wanggai dalam sambutannya pada Safari Bhakti Kesetiakawanan Sosial (SBKS) di di Desa Kawangu, Waingapu, Sumbar Timur pagi tadi (Sabtu, 8/6).
"Keberadaan pulau-pulau terkecil dan terluar sebagai batas NKRI sangat penting. Gugus pulau terluar harus kita pelihara dengan penuh tanggung jawab. Apalagi banyak diantaranya ditempati oleh saudara-saudara kita yang berhadapan langsung dengan negara tetangga," sambung Velix yang juga Stafsus Presiden Bidang Otonomi Daerah.
Maka, tambahnya, sudah sepatutnya warga di kepulauan terluar dan terpencil diberikan perhatian lebih, termasuk dalam bidang kesejahteraan sosialnya. Karena, membangun kekuatan bangsa tidak lepas dari ketahanan sosial masyarakatnya.
SBKS yang berkerjasama dengan Kemensos kembali menekankan kesejahteraan sosial upaya guna mengurangi angka kemiskinan, walaupun angka kemiskinan Indonesia telah turun sebesar 540 ribu orang.
"Menjadi tantangan kita bersama untuk terus berkerja keras, bersinergi dan saling bahu-membahu untuk mengembangkan strategi yang tepat agar bisa terus mengurangi kemiskinan," ujarnya lagi.
SBKS adalah upaya menjangkau saudara-saudara kita di kawasan perbatasan terluar, terkecil dan tertinggal. Oleh kerena itu, seluruh program penanggulangan kemiskinan akan digulirkan.
"Bantuan seperti itu seperti pengelolaan bantuan dana stimulan kepada masyarakat miskin melalui program KUBE, rehabiltasi sosial rumah tidak layak huni, bedah kampung, penanganan kecacatan dan bantuan lainnya akan dilakukan. Bantuan ini harus diposisikan sebagai intrumen strategis dan daya ungkit bagi masyarakat untuk bangkit melepas diri dari kungkungan situasi ketidakberdayaan dan kemiskinan," demikian Velix Wangai.
Ari Purwanto
No comments:
Post a Comment