Mar 1, 2010

Cerita Staf SBY Bertemu Syafii Maarif & Akbar


Selasa bertemu Syafii Maarif, Rabu bertemu Akbar Tandjung dan Kamis bertemu Priyo
Jum'at, 26 Februari 2010, 06:51 WIB
Arfi Bambani Amri
Velix V. Wanggai (VIVAnews/ Nezar Patria)

VIVAnews - Beberapa hari ini, dua staf khusus Presiden yakni Andi Arief dan Velix Wanggai rajin menyambangi sejumlah tokoh. Mereka menemui mulai dari Wakil Ketua DPR Pramono Anung sampai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung.

"Beberapa hari ini saya dan Andi Arief memperbanyak kunjungan silaturahim dengan berbagai tokoh-tokoh politik dan masyarakat," kata Velix bercerita kepada VIVAnews. "Hari Selasa malam, saya dan Andi Arief bertemu dengan Buya Syafii Maarif di Hotel Darmawangsa sejak pukul 19.00 sampai 21.30."

Pertemuan dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berjalan sangat hangat. Velix dan Andi Arief menyampaikan tiga agenda besar pemerintah yakni welfare, democracy dan justice/pembangunan inklusif), dan komitmen untuk pemerintahan bersih dan konteks kebijakan bail out 2008-2009.

"Buya (Syafii) sampaikan, pertama, memberikan harapan yang besar kepada Bapak SBY untuk memperbaiki bangsa. Kedua, Buya sangat tidak setuju dengan pemakzulan karena merusak tatanan demokrasi dan ketiga, Buya sepakat demokrasi untuk kesejahteraan," kata Velix. "Ke depan Buya mengusulkan agar kita fokus pada pengentasan kemiskinan, tegakkan Pancasila dan jaga NKRI."

Berikutnya, Rabu malam, 24 Februari, Velix dan Andi Arief yang sama-sama alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada ini bersilaturahim dengan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar. Mereka temui Akbar di kediaman pribadi mantan Ketua DPR itu di Jakarta Selatan.

"Kami sebagai adik yunior ingin memperoleh saran dan nasihat tentang pembangunan kebangsaan dan ke-Indonesiaan," kata Velix. "Saya menceritakan agenda utama pemerintahan yaitu welfare, democracy dan justice atau pembangunan inklusif untuk lima tahun ke depan."

Mereka membagi pikiran tentang sistem kepartaian yang ideal maupun desain ulang desentralisasi Indonesia. Tentu tak lupa mereka berdiskusi tentang penanganan yang tepat atas pandangan akhir fraksi di Pansus Angket Bank Century.

"Saya dan Andi Arief berharap Bang Akbar menjadi tokoh nasional sebagai guru bangsa yang dapat merekatkan kemajemukan Indonesia. Ini berharga bagi generasi muda Indonesia," ujar Velix yang membidangi otonomi daerah dan pemerintah daerah itu.

Dan Kamis 25 Februari, Velix melanjutkan silaturahminya dengan menemui Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR. Velix mengaku Priyo selaku yunior di Fisip UGM, meski dalam pertemuan itu mereka juga bicara mengenai kasus Century.

Serangkaian pertemuan staf Presiden dengan para tokoh ini menjadi hangat karena dilakukan menjelang masa penentuan sikap akhir DPR terhadap kasus Bank Century. 2 Maret ini, DPR akan menggelar rapat paripurna membahasnya.
• VIVAnews

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...