Jun 30, 2015

Kementerian PUPR Buka Posko di Seluruh Indonesia Selama Puasa dan Lebaran

Created on Tuesday, 30 June 2015 14:26

Jakarta, GATRAnews - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membentuk posko di seluruh Indonesia untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan yang dikelola satuan-satuan kerja di berbagai daerah. Pelaksanaan piket di posko ini mulai H-30 hingga H+10 yang berlangsung selama 24 jam.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, dalam siaran pers yang dirilis di Jakarta, Selasa (30/6), menjelaskan, Menteri PUPR ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sejak Aceh hingga Papua dan Satuan Kerja untuk bekerja full time memantau jalan dan jembatan di jalur-jalur utama. Kemudian juga, menurutnya, siap memperbaiki kerusakan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik.

"Kementerian PUPR telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir, sehingga ditempatkan alat perawaran rutin seperti dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe, maupun excavator," jelas Velix.

Di ruas jalan pantai Utara sejak Karawang hingga Cirebon, ia menuturkan, didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon.

Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 Posko yang tersebar di berbagai ruas-ruas jalan di lintas Utara, lintas Tengah, lintas Selatan serta koridor yang menghubungkan akses Selatan-Tengah-Utara.

"Posko-posko itu tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur," tuturnya.

Menteri Basuki Hadimuljono, kata Velix, menekankan agar petugas sigap untuk memantau titik-titik tertentu yang rawan longsor, banjir dan pasar tumpah serta segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas yang terkait keselamatan dan keamanan pengguna jalan yang diakibatkan kerusakan jalan dan jembatan.

Velix menjelaskan tim Kementerian PUPR di Jakarta aktif memastikan berbagai BUMN, operator jalan tol dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian berbagai sarana kelengkapan di jalan Tol Cipali, termasuk percepatan akses lewat Toll Pejagan-Pemalang yang difungsikan dengan konstruksi lapis Agregat B.

"Dengan skala waktu di pertengahan tahun ini, berbagai proyek fisik di berbagai ruas jalan nasional dan daerah sedang ditangani. Jelang H-14 pekerjaan fisik di lapangan diharapkan selesai maupun dihentikan sementara dengan pemasangan tanda peringatan di segmen jalan tertentu," ujar Velix.

ISI LAIN ISTANA

Dekrit Rakyat kepada Presiden

Jumat sore, 26 Juni 2015, di sebuah tempat, di tepi Jalan Prof Dr Soepomo SH, Tebet, Jakarta Selatan, lembaga swadaya masyarakat yang menamakan dirinya Dekrit Rakyat mengadakan diskusi "Seleksi Komisioner KPK dan Upaya Pelemahan Pemberantasan Korupsi di Era Jokowi".
 
Para pembicara dalam diskusi yang dihadiri para wartawan ini antara lain Ray Rangkuti, Chalid Muhammad, Romo Benny Susetyo, Sri Palupi, Riza Damanik, Dani Setiawan, Arif Susanto, Haris Azhar, dan perempuan cantik anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK), Yenti Garnasih.
Seusai diskusi, Sri Palupi, Ray Rangkuti, Romo Benny, dan Chalid Muhammad mengeluarkan beberapa pernyataan sebagai kesimpulan, antara lain tertuju kepada Presiden Joko Widodo.
"Presiden harus benar-benar menjalankan komitmen pemberantasan korupsi dan memperkuat KPK dengan betul-betul menolak revisi UU KPK serta memecat para menteri dan pembantunya yang pro revisi UU KPK," demikian pernyataan yang disampaikan Palupi.

Pernyataan lain berbunyi, "Kalau kekuatan politik untuk memperlemah KPK dan pemberantasan korupsi tidak bisa dilawan, lebih baik Presiden membubarkan KPK."
Sebelum Dekrit Rakyat mengeluarkan pernyataan itu, Presiden Jokowi sudah menyatakan menolak revisi UU KPK. Mengapa mesti diserukan lagi pernyataan penolakan revisi UU KPK oleh Dekrit Rakyat? Apakah ada kesangsian terhadap sikap Jokowi?

Menurut para tokoh Dekrit Rakyat, seperti Romo Benny, Chalid Muhammad, Palupi, dan Ray Rangkuti, pernyataan kepada Jokowi justru untuk memperkuat sikap Jokowi.
Di tengah diskusi, Ray Rangkuti sempat berseloroh dengan mengatakan, setelah acara ini siapa tahu Romo Benny diundang Jokowi ke istana. "Para mahasiswa sudah diundang ke istana, demikian juga para tokoh LSM. Sekarang giliran para tokoh agama, termasuk Romo Benny. Siapa, sih, yang tak mau diundang Presiden? Dulu setelah para tokoh agama diundang ke istana, keluar pernyataan tentang kebohongan pemerintah, ha-ha-ha," ujar Ray bercanda.

Setelah para wartawan meninggalkan tempat diskusi, Chalid Muhammad dan Ray Rangkuti membahas penampilan para staf khusus yang kini bekerja di kalangan Istana Kepresidenan. Banyak kritik keras dan pedas yang disampaikan kedua tokoh muda ini.

Ray dan Chalid sempat memperbandingkan para staf khusus dulu dan kini. "SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) cukup cerdas dan piawai memilih orang-orangnya untuk staf khusus," ujar Ray.
Ray mengambil contoh apa yang dilakukan Staf Khusus Komunikasi Politik Daniel Sparringa yang sering mendatangi pertemuan-pertemuan para kritikus keras pemerintahan Yudhoyono. "Daniel berani datang dengan sikap rendah hati sehingga sering pertemuan para kritikus pemerintahan SBY melunak," ujar Ray.

Menurut Chalid Muhammad, para staf khusus SBY bisa masuk dalam lingkar kekuasaan tanpa harus berkarakter penguasa ketika menghadapi para kritikus pemerintahan SBY.
"Saya juga pernah menyaksikan kehebatan Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai meredakan panas hati penyerangnya," ujar Ray.
Staf khusus di istana sekarang mungkin masih dalam proses dan pencarian diri untuk menjadi petugas istana yang andal. Mungkin, antara lain, perlu studi banding ke Desa Cinangneng, Situdaun, Bogor Barat, Jawa Barat, nun di sana. (J Osdar)

 
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Juni 2015, di halaman 2 dengan judul "Dekrit Rakyat kepada Presiden".

Jelang Mudik, Kementerian PUPR Dirikan Posko di Seluruh Indonesia

Selasa, 30 Juni 2015 | 00:06 WIB
 
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Subang, Jawa Barat, Kamis (18/6/2015). Tol Cipali yang merupakan ruas jalan tol terpanjang di Indonesia yakni 116,75 kilometer tersebut mulai beroperasi, diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa hingga 60 persen.


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendirikan posko di seluruh Indonesia.

Posko-posko ini bertugas untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan yang dikelola satuan-satuan kerja di berbagai daerah. Ada pun pelaksanaan piket di posko mulai H-30 hingga H+10 yang berlangsung selama 24 jam.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan kementerian ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dari Aceh hingga Papua beserta satuan kerjanya bekerja penuh (full time) memantau jalan dan jembatan di jalur-jalur utama.

"Mereka juga harus siap memperbaiki kerusakan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik," tutur Velix dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (29/6/2015).

Kementerian PUPR, lanjut Velix, telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir serta melengkapinya dengan alat perawaran rutin seperti dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe, maupun excavator.

Di ruas jalan pantai Utara mulai dari Karawang hingga Cirebon, didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon.

Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 Posko yang tersebar di berbagai ruas jalan di lintas Utara, lintas Tengah, lintas Selatan serta koridor yang menghubungkan akses Selatan-Tengah-Utara.

Sementara posko di luar Pulau Jawa tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur.

Seperti dikutip Velix, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan agar petugas sigap memantau titik-titik tertentu rawan longsor, banjir dan pasar tumpah serta. Mereka harus segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas yang terkait keselamatan dan keamanan pengguna jalan yang diakibatkan kerusakan jalan dan jembatan.

Demikian pula Tim Posko di Jakarta, harus aktif memastikan berbagai BUMN, operator jalan tol dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian berbagai sarana kelengkapan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan, termasuk percepatan akses lewat Tol Pejagan-Pemalang yang difungsikan dengan konstruksi lapis Agregat B.

Dalam skala waktu pertengahan tahun, berbagai proyek fisik seperti ruas jalan nasional dan daerah sedang ditangani. Jelang H-14 pekerjaan fisik di lapangan diharapkan selesai.

"Kalaupun masih ada pekeerjaan yang belum rampung, akan dihentikan sementara dengan pemasangan tanda peringatan di segmen jalan tertentu," tutup Velix.
Penulis :Hilda B Alexander
Editor :Hilda B Alexander

Jun 29, 2015

Kemen PUPR Fokus Pengembangan Daerah di Luar Jawa

Rochimawati Senin, 22 Juni 2015, 09:23 WIB 
 
VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menaruh perhatian besar untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal, Kawasan Timur Indonesia, kawasan perdesaan, kawasan marjinal perkotaan, dan wilayah strategis di luar Pulau Jawa.

Infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR ditujukan untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, mendorong pengembangan wilayah dan memperkuat integrasi wilayah dalam NKRI.

Dalam konteks itu, Menteri PUPR Basuki telah mengubah mindset kementeriannya dengan menekankan pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan dan sosial komunitas. Salah satu perubahan itu dengan hadirnya Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, menjelaskan ada 35 Wilayah Pengembangan Strategis (35 WPS) yang tersebar empat WPS di Pulau Papua, dua WPS di Kepulauan Maluku, empat WPS di Pulau Kalimantan, lima WPS di Sulawesi, dan lima WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, maupun enam WPS di Sumatera.

Sebagai contoh, Kemen PUPR mendorong WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai dan Ambon-Seram. Ada pula, WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Aksesibilitas Baru Papua di ruas Nabire-Enarorali-Ilaga-Timika-Wamena.

"Kementerian bersama dengan TNI AD, membuka akses jalan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya koridor Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara," jelas Velix Wanggai, seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin 22 Juni 2015.

Dalam APBN 2015 dialokasikan Rp2,7 triliun untuk pembukaan jalan baru perbatasan di Kalimantan sekitar 740 kilometer. Menurut dia, Kementerian PUPR juga akan mendorong penyelesaian Trans-Papua, guna memperkuat konektivitas dan mengurangi tingkat kemahalan harga di pedalaman.

Di samping itu Kementerian PUPR juga fokus membangun bendungan untuk mempercepat hadirnya sentra-sentra pangan di luar Pulau Jawa. (asp)

Jun 26, 2015

Akhir Juni 2015 Jalan Nasional Bebas Lubang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerin Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada akhir Juni 2015 jalan nasional bebas lubang. Target ini disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang bertanggung jawab sebagai pelaksana infrastruktur jalan dan jembatan dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Kamis (24/6/2015).

Rapat kerja ini juga dihadiri Menteri Perhubungan, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta Kepala Badan SAR Nasional, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/6/2015).

Dalam rapat kerja, dibicarakan soal persiapan sarana dan prasarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik lebaran di seluruh Indonesia tahun ini, khususnya wilayah yang ramai dilewati oleh pemudik.

Kementerian PUPR sendiri bertanggung jawab dalam pelaksanaan infrastruktur jalan dan jembatan. Pemerintah menargetkan pada akhir Juni 2015 jalan nasional bebas lubang. Semua ruas jalan tidak ada yang agregat baik aspal maupun beton, bermarka, bahu jalan rapi, rumput terpotong dan tidak rusak, median bersih dan rapi, serta rambu rambu cukup.

Sementara itu, strategi paket-paket regular dan pasca bencana sampai akhir Juni 2015 terkait lokasi yang belum dikerjakan akan dilapis aspal satu lapis atau binder, atau dijamin bebas lubang agar fungsional, tidak ada tumpukan material di pinggir jalan, tidak ada alat-alat berat yang parkir di bahu jalan dan sudah bermarka.

Lebih spesifik lagi, antisipasi berfungsinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diprediksi mengalami penumpukan arus lalu lintas di pintu keluar Tol Pejagan, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix V. Wanggai mengatakan telah menyiapkan 4 skenario yang dilakukan untuk memecah arus lalu lintas.

"Akan dilakukan pemecahan arus lalu lintas dengan mendistribusikan ke arah 4 trase alternatif, ke-4 skenario itu dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan difungsikan selama 24 jam penuh," tutur Velix.

Trase Alternatif tersebut adalah pintu keluar Tol Pejagan-Simpang Pejagan-Brebes, lewat Tol Pejagan-Pemalang yang direncanakan pada saat mudik lebaran dapat difungsikan dengan konstruksi sampai dengan lapis Agregat B (sampai Brebes Timur), pintu keluar Tol Pejagan-Ketanggungan-Jatibarang-Slawi (Jalan Provinsi), dan pintu keluar Tol Pejagan Ketanggungan-Prupuk-Slawi-Tegal (Jalan Nasional).

Selain itu, imbuh Velix, di Provinsi Jawa Tengah, untuk ruas Jalan Pejagan-Ketanggungan-Prupuk-Bumiayu-Ajibarang-Wangon, saat ini sudah fungsional dan dapat dilewati arus mudik. Namun, di lapangan masih ada alat berat yang siaga yakni di KM 115 900.

Sementara itu, di perlintasan kereta api Klonengan dan beberapa perlintasan kereta api lainnya di ruas Prupuk-Ajibarang perlu dilakukan perbaikan aspal yang rusak. Namun dipastikan, pada akhir Juni 2015 sudah siap untuk dilalui arus mudik.

Jalur Pantura Jawa sendiri merupakan jalur utama mudik di Pulau Jawa. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 hingga H-2 lebaran tahun ini. Tindak lanjut Rapat Kerja ini rencananya akan diikuti oleh kunjungan kerja spesifik peninjauan jalur lebaran yang akan dilakukan oleh Komisi V DPR RI yang akan dilaksanakan pada minggu kedua sampai ketiga bulan puasa ini.

properti.kompas.com



Jun 25, 2015

RAPBN 2016 Kementerian PUPR yang Disetujui Komisi V Diteruskan ke Banggar


Kamis, 25 Juni 2015 , 07:36:00 WIB
Laporan: Ruslan Tambak

KEMENTERIAN PUPR
  

RMOL. Komisi V DPR RI menyetujui Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Alokasi anggaran itu disetujui Komisi V melalui Rapat Kerja yang digelar di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (24/8) kemarin.

Selanjutnya, dukungan dan persetujuan Komisi V itu akan diteruskan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu sebelumnya, Kementerian PUPR dalam RAPBN 2016 mengusulkan anggaran sebesar Rp. 126 trilun. Anggaran tersebut diperuntukan ke beberapa bidang yakni:  penyelenggaraan jalan, pengelolaan sumber daya air, untuk bendungan dan irigasi, pengembangan infrastruktur pemukiman, dan pengembangan perumahan untuk rakyat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat Rapat Kerja mengatakan, bahwa perlu sekali dukungan dari Komisi V ini untuk mengalokasikan anggaran di kementeriannya. Karena anggaran tahun 2016 tentunya untuk melaksanakan amanah dari rakyat dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Seperti dikutip dari laman pu.go.id, Ketua dari Komisi V Fary Djemi Francis mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan mitra kerja mereka.

"Tentunya perjuangannya sesuai dengan mekanisme yang ada," ungkapnya. [rus]

Jun 24, 2015

Jalur Darurat Mudik Disiapkan

Layanan Angkutan Gratis Masih Terbuka

BREBES, KOMPAS — Pemerintah menyiapkan empat skenario pemecahan arus lalu lintas saat mudik 2015 dari pintu keluar Tol Kanci-Pejagan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Satu dari empat skenario itu adalah memakai rencana Jalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20,6 kilometer.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan dan baru sekitar 7 kilometer yang tanahnya dilapisi pasir. Jalan tol tersebut dirancang sebagai kelanjutan dari Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon)-Pejagan yang kini sudah digunakan. Meski belum selesai, ruas Pejagan-Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif saat mudik Lebaran tahun ini.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTIJalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan dan baru sekitar 7 kilometer yang tanahnya dilapisi pasir. Jalan tol tersebut dirancang sebagai kelanjutan dari Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon)-Pejagan yang kini sudah digunakan. Meski belum selesai, ruas Pejagan-Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif saat mudik Lebaran tahun ini.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang dirancang sebagai kelanjutan dari Tol Kanci (Kabupaten Cirebon)-Pejagan (Kabupaten Brebes). Berdasarkan penelusuran Kompas pada Selasa (23/6), dari 20,6 kilometer panjang jalan, baru sekitar 7 km yang berupa tanah yang diperkeras kerikil. Sisanya masih jalan tanah biasa.

Secara keseluruhan, jalur itu belum layak dan belum nyaman untuk dilalui kendaraan. Selain belum selesai dibangun, jalan tersebut juga belum memiliki penerangan jalan yang memadai.
Pada musim kemarau seperti saat ini, jalan berdebu karena kebanyakan masih berupa tanah. Di kanan-kiri jalan tidak terdapat fasilitas penunjang, terutama tempat peristirahatan. Meskipun begitu, jalan tersebut tetap akan digunakan pada saat darurat.

Jembatan penghubung antara ruas Tol Kanci-Pejagan dengan Tol Pejagan-Pemalang juga masih dalam penyelesaian pembetonan.

Simulasi

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Rendy Andy Julikhlas mengatakan, Tol Pejagan-Pemalang pada ruas Pejagan-Brebes bagian timur tersebut akan digunakan untuk pemudik berkendaraan pribadi. Untuk truk, bus, dan angkutan bahan kebutuhan pokok akan dialihkan ke jalur pantai utara melalui pintu masuk Jawa Tengah di Cisanggarung. Jalur pantura juga akan digunakan untuk kendaraan roda dua.

"Mulai tujuh hari sebelum Lebaran (H-7) sudah dilakukan simulasi guna memfungsikan jalan tol untuk kendaraan pribadi roda empat," ujar Rendy.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Velix Wanggai menyatakan, jalur Tol Pejagan-Pemalang adalah satu dari empat skenario pemecahan arus lalu lintas dari pintu keluar Tol Pejagan yang disiapkan pemerintah menghadapi arus mudik tahun ini. Skenario itu akan difungsikan apabila arus lalu lintas di pintu keluar itu menumpuk sewaktu-waktu.
"Empat skenario itu dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan difungsikan selama 24 jam penuh," kata Velix.

Tol Pejagan Pemalang untuk ruas Pejagan-Brebes bagian timur sepanjang 20 kilometer yang rencananya akan digunakan sebagai jalur mudik Lebaran, hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan, seperti terlihat dalam gambar. Tol Pejagan-Pemalang tersebut merupakan kelanjutan dari tol Kanci-Pejagan. Rencananya pada arus mudik Lebaran tahun ini, jalan tol tersebut akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan pribadi yang keluar dari pintu tol Pejagan, menuju ke pantura Brebes dan Tegal, hingga ke Semarang.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Tol Pejagan Pemalang untuk ruas Pejagan-Brebes bagian timur sepanjang 20 kilometer yang rencananya akan digunakan sebagai jalur mudik Lebaran, hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan, seperti terlihat dalam gambar. Tol Pejagan-Pemalang tersebut merupakan kelanjutan dari tol Kanci-Pejagan. Rencananya pada arus mudik Lebaran tahun ini, jalan tol tersebut akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan pribadi yang keluar dari pintu tol Pejagan, menuju ke pantura Brebes dan Tegal, hingga ke Semarang.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Tiga skenario pemecahan lainnya adalah mengarahkan lalu lintas dari pintu keluar Tol Pejagan menuju jalur pantura di Brebes. Skenario lain adalah mengarahkan kendaraan ke arah jalan provinsi menuju Jatibarang-Slawi dan skenario terakhir mengarahkan kendaraan ke jalan nasional Prupuk-Slawi-Tegal.

Empat skenario itu diperkirakan bisa mengurangi beban kemacetan di Pejagan.
Dalam kunjungannya di lokasi itu awal Juni lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan jalur darurat Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer itu sudah bisa dilalui meski masih berupa tanah yang diperkeras dengan kerikil. Sebenarnya jalur itu belum seluruhnya dibebaskan. Untuk melayani pemudik saat Lebaran, pemerintah menyewa lahan 9.000 meter persegi yang belum bebas.
Perbaikan masih terlihat pada sejumlah ruas jalur alternatif di wilayah Tegal, Jawa Tengah, yang akan digunakan sebagai jalur alternatif pada arus mudik Lebaran. Hal itu seperti terlihat di ruas alternatif Kalinyamat Wetan, Kota Tegal, yang menjadi jalur alternatif dari wilayah Sumurpanggang, Kota Tegal menuju Kabupaten Tegal, Minggu (21/6). Hingga saat ini, perbaikan berupa pembetonan masih terlihat di ruas tersebut.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Selama ini, jalur pantura Jawa menjadi jalur utama mudik dari wilayah barat ke tengah dan timur Pulau Jawa. Velix mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 atau H-3 hingga H-2 Lebaran tahun ini.

Di Jawa Timur, kemacetan diprediksi terjadi di jalur Solo-Surabaya. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, kemacetan baru bisa terpecahkan jika Tol Ngawi-Kertosono dan Tol Ploso (Jombang)-Mojokerto sudah tersambung

Pemudik, katanya, bisa menghindari kemacetan di daerah itu dengan mudik lebih cepat atau lebih lambat dari puncak arus mudik. Selain itu, pemudik juga bisa melewati jalur alternatif, yakni Nganjuk-Ploso (Jombang)-Mojokerto atau melalui jalur Madiun-Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung-Kertosono.

Pada mudik tahun ini, jumlah pemudik dengan menggunakan mobil pribadi secara nasional diperkirakan naik sekitar 5,80 persen daripada tahun sebelumnya menjadi 1,68 juta kendaraan. Jumlah sepeda motor pemudik juga diperkirakan naik sekitar 7,77 persen menjadi 2,02 juta kendaraan.

Mudik gratis 

Secara terpisah, Kementerian Perhubungan masih membuka pendaftaran layanan mudik gratis sepeda motor bagi warga pada Lebaran tahun ini. Sejumlah moda transportasi disiapkan untuk mengakomodasi 18.856 penumpang dan 20.000 sepeda motor. Mudik gratis juga digelar sejumlah perusahaan swasta.

Kepala Seksi Angkutan Penumpang Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Rudi Irawan mengatakan, mudik gratis bagi pengendara sepeda motor akan menggunakan angkutan darat, kereta api, dan kapal laut. Pelaksanaannya direncanakan mulai H-4 Lebaran.

"Mudik gratis ini bertujuan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, terutama pengendara sepeda motor," ujar Rudi.

Pemerintah akan mengangkut 10.000 sepeda motor dengan kapal laut, 3.200 sepeda motor dengan angkutan darat, dan 8.000 sepeda motor dengan kereta api. Berdasarkan pantauan Kompas hingga Selasa pukul 20.00, kuota untuk setiap moda transportasi masih tersedia.

Rudi mengatakan, masyarakat dapat mendaftarkan diri secara daring (online) melalui laman mudikgratis.dephub.go.id atau langsung ke kantor Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Pendaftaran secara daring dibuka mulai 1 Juni hingga 30 Juni. Sementara pendaftaran langsung mulai 15 Juni hingga 8 Juli," katanya.

Selain di Kementerian Perhubungan, pendaftaran langsung juga dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan Tangerang Selatan, serta Terminal Bus Depok dan Poris Plawad. Calon pemudik harus melampirkan fotokopi KTP, SIM C, STNK, dan kartu keluarga bagi yang membawa anak.

Pengangkutan sepeda motor pemudik menggunakan truk dijadwalkan 13 Juli dengan tujuan Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Yogyakarta, Solo, Wonogiri, dan Tegal. Adapun angkutan kapal laut dimulai pada 13 Juli dan 15 Juli untuk jurusan Tanjung Priok-Tanjung Emas (Semarang) dan 13 Juli untuk jurusan Tanjung Priok-Tanjung Perak (Surabaya).

(WIE/REK/GRE/ZAK/JUM/
BEN/ODY)

Jun 22, 2015

Menteri PUPR Fokus Bangunan Infrastruktur dari Pinggiran

Monday, 22 June 2015 20:03
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono (ANTARA/Reno Esnir)
Jakarta, GATRAnews - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono menaruh perhatian besar untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal, Kawasan Timur Indonesia, kawasan perdesaan, kawasan marjinal perkotaan, dan wilayah strategis di luar Pulau Jawa.

Infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR ditujukan untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, mendorong pengembangan wilayah dan memperkuat integrasi wilayah dalam NKRI. Hal ini sesuai agenda Nawacita Presiden Joko Widodo.

Dalam konteks itu, Menteri Basuki telah mengubah mindset Kementerian PUPR dengan menekankan pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan dan sosial komunitas. Salah satu perubahan itu dengan hadirnya Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW). Basuki menyebutinya sebagai "Bappenas-nya Kementerian PUPR".

Untuk mendorong pembangunan dari pinggiran ini, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan ada 35 Wilayah Pengembangan Strategis (35 WPS) yang tersebar 4 WPS di Pulau Papua, 2 WPS di Kepulauan Maluku, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 5 WPS di Sulawesi, dan 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, maupun 6 WPS di Sumatera.

Sebagai contoh Menteri PUPR mendorong WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai dan Ambon-Seram. Ada pula, WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Aksesibilitas Baru Papua di ruas Nabire-Enarorali-Ilaga-Timika-Wamena.

Salah satu langkah yang dilakukan Basuki adalah bekerjasama dengan TNI AD untuk membuka akses jalan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya koridor Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, jelas Velix Wanggai. Dalam APBN 2015 dialokasikan Rp 2,7 Triliun untuk pembukaan jalan baru perbatasan di Kalimantan sekitar 740 km.

Demikian pula, Menteri Basuki akan mendorong penyelesaian Trans-Papua guna memperkuat konektivitas dan mengurangi tingkat kemahalan harga di pedalaman. Sedangkan dalam R-APBN 2016, Basuki memberikan fokus ke perbatasan Kalimantan dan Trans-Papua.

Masih dalam mendorong ekonomi wilayah pinggiran ini, Velix Wanggai mengurai Kementerian PUPR fokus membangun bendungan untuk mempercepat hadirnya sentra-sentra pangan di luar Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mendorong daerah-daerah potensial pertanian di luar Pulau Jawa, sambil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan sentra-sentra lumbung pangan di Pulau Jawa.

"Selain itu, Kementerian PUPR juga menyentuh modal sosial masyarakat melalui pembangunan infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan. Dalam konteks bangun dari pinggiran ini, Pak Basuki menegaskan, "when we build infrastructure, we build the nation", kata Velix dalam keterangan persnya.

Kemen PUPR Fokus Pengembangan Daerah di Luar Jawa

Rochimawati Senin, 22 Juni 2015, 09:23 WIB 
 
VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menaruh perhatian besar untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal, Kawasan Timur Indonesia, kawasan perdesaan, kawasan marjinal perkotaan, dan wilayah strategis di luar Pulau Jawa.

Infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR ditujukan untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, mendorong pengembangan wilayah dan memperkuat integrasi wilayah dalam NKRI.

Dalam konteks itu, Menteri PUPR Basuki telah mengubah mindset kementeriannya dengan menekankan pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan dan sosial komunitas. Salah satu perubahan itu dengan hadirnya Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, menjelaskan ada 35 Wilayah Pengembangan Strategis (35 WPS) yang tersebar empat WPS di Pulau Papua, dua WPS di Kepulauan Maluku, empat WPS di Pulau Kalimantan, lima WPS di Sulawesi, dan lima WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, maupun enam WPS di Sumatera.

Sebagai contoh, Kemen PUPR mendorong WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai dan Ambon-Seram. Ada pula, WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Aksesibilitas Baru Papua di ruas Nabire-Enarorali-Ilaga-Timika-Wamena.

"Kementerian bersama dengan TNI AD, membuka akses jalan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya koridor Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara," jelas Velix Wanggai, seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin 22 Juni 2015.

Dalam APBN 2015 dialokasikan Rp2,7 triliun untuk pembukaan jalan baru perbatasan di Kalimantan sekitar 740 kilometer. Menurut dia, Kementerian PUPR juga akan mendorong penyelesaian Trans-Papua, guna memperkuat konektivitas dan mengurangi tingkat kemahalan harga di pedalaman.

Di samping itu Kementerian PUPR juga fokus membangun bendungan untuk mempercepat hadirnya sentra-sentra pangan di luar Pulau Jawa. (asp) VIVA.co.id

Jun 21, 2015

Velix Wanggai: Menteri PUPR Fokus Membangun dari Pinggiran

Minggu, 21 Juni 2015 , 22:27:00 WIB

Laporan: Ade Mulyana




RMOL. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono menaruh perhatian besar untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal, Kawasan Timur Indonesia, kawasan perdesaan, kawasan marjinal perkotaan, dan wilayah strategis di luar Pulau Jawa.

Infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR ditujukan untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, mendorong pengembangan wilayah dan memperkuat integrasi wilayah dalam NKRI.

Dalam konteks itu, Menteri Basuki telah mengubah mindset Kementerian PUPR dengan menekankan pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan dan sosial komunitas. Salah satu perubahan itu dengan hadirnya Badan. Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW). Menteri Basuki menyebutnya sebagai "Bappenas-nya Kementerian PUPR".

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan, untuk mendorong pembangunan dari pinggiran ini, ada 35 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) yang tersebar di 4 WPS di Pulau Papua, 2 WPS di Kepulauan Maluku, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 5 WPS di Sulawesi, dan 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, dan 6 WPS di Sumatera.

Sebagai contoh Menteri PUPR mendorong WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai dan Ambon-Seram. Ada pula, WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Aksesibilitas Baru Papua di ruas Nabire-Enarorali-Ilaga-Timika-Wamena.

"Salah satu langkah nyata yang dilakukan Menteri Basuki adalah bekerjasama dengan TNI AD untuk membuka akses jalan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya koridor Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara," jelas Velix Wanggai dalam keterangannya, Minggu (21/6).

Dikatakan, dalam APBN 2015 dialokasikan Rp 2,7 triliun untuk pembukaan jalan baru perbatasan di Kalimantan sekitar 740 km. Demikian pula, Menteri Basuki akan mendorong penyelesaian Trans-Papua guna memperkuat konektivitas dan mengurangi tingkat kemahalan harga di pedalaman. Sedangkan dalam R-APBN 2016, Menteri Basuki memberikan fokus ke perbatasan Kalimantan dan Trans-Papua.

Masih dalam mendorong ekonomi wilayah pinggiran ini, Velix Wanggai mengurai Kementerian PUPR fokus membangun bendungan untuk mempercepat hadirnya sentra-sentra pangan di luar Pulau Jawa. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mendorong daerah-daerah potensial pertanian di luar Pulau Jawa, sambil menjaga momentum pertumbuhan. Ekonomi dan sentra-sentra lumbung pangan di Pulau Jawa.

Selain itu, katanya, Kementerian PUPR juga menyentuh modal sosial masyarakat melalui pembangunan infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan.

"Dalam konteks membangun dari pinggiran ini, Menteri Basuki menegaskan; when we build infrastructure, we build the nation," utup Karo Velix.

Jun 17, 2015

Velix Wanggai Akan Dilantik Jadi Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum


Selasa, 16 Juni 2015 , 09:36:00 WIB

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi

VELIX WANGGAI/NET
  


RMOL. Tokoh muda asal Papua, Velix Vernando Wanggai, siang ini (Selasa, 16/6), akan dilantik menjadi Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Begitu informasi yang diterima redaksi beberapa saat lalu (Selasa, 16/6).

Velix Wanggai merupakan seorang aktivis dan ahli hubungan internasional. Velix pernah menjadi Staf Khusus Presiden SBY bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah.

Sebelumnya, Velix pernah berkarier sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). [ysa]

Jun 16, 2015

Velix Wanggai Akan Dilantik Jadi Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum

SELASA, 16 JUNI 2015 , 09:36:00 WIB | LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI


RMOL. Tokoh muda asal Papua, Velix Vernando Wanggai, siang ini (Selasa, 16/6), akan dilantik menjadi Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Begitu informasi yang diterima redaksi beberapa saat lalu (Selasa, 16/6).

Velix Wanggai merupakan seorang aktivis dan ahli hubungan internasional. Velix pernah menjadi Staf Khusus Presiden SBY bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah.

Sebelumnya, Velix pernah berkarier sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). [ysa]

Perbaikan Jalur Pantura Masih Berjalan

 
Jakarta, HanTer - Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Velix Vernando Wanggai menyatakan, kesiapan dan perbaikan jalur Pantai Utara, Pulau Jawa menghadapi arus mudik dan balik Lebaran masih berjalan.

"Perbaikan jalan yang saat ini sudah eksisting tetap akan digenjot, tetapi akan di dilihat ruas-ruas mana yang diaspal dan sekarang ruas menjadi jalan tol akan menjadi prioritas (Cikopo-Palimanan/Cipali)," ujar Velix kepada Harian Terbit saat ditemui di Gedung Kementrian PU di Jakarta, Selasa (16/6/2015).

Meski dinilai sebagai proyek abadi setiap tahun, pihaknya mengaku jika proyek tersebut merupakan salah satu program dari Kementrian PU. Pasalnya program tersebut masuk dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan.
"Ini kan memang menjadi program kita dan kita selalu memberikan perhatian. Di dalam program kan ada pemeliharaan ada reservasi jalan, reservasi jembatan," ungkapnya.

Velix beralasan ruksaknya sejumlah ruas jalan di jalur Pantura diakibatkan dari intensitas padat atas beban angkutan barang dan jasa yang melintas jalan penghubung Jawa Barat dan Jawa Tengah itu. Saat ditanya terkait besaran anggaran untuk perbaikan, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti, meski setiap tahun proyek perbaikan selalu dilakukan.

"Tentu dari tahun ke tahun pemeliharaan tetap menjadi prioritas kita, kita tidak bisa membiarkan jalan rusak begitu saja, tapi menjadi kewajiban Pemerintah memberikan pemeliharaan jalan," sanggahnya.
 

((Angga))

Kementerian PUPR Lantik Eselon II Di Lingkungan PUPR, Bagian Pertama

Selasa , 16 Jun 2015
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melantik pejabat eselon II di lingkungan Kementerian PUPR, Selasa (16/6). Pelantikan pejabat tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor 334/KPTS/M/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian PUPR.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan pelantikan dan pengambilan sumpah jabartan para pejabat Eselon II tersebut merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.

“Para pejabat tinggi pratama yang berasal dari Kementerian Pekerjaan umum dan Kementerian Perumahan Rakyat ini sekarang telah bergabung dalam satu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Saya berharap janji dan sumpah jabatan yang telah diucapkan bisa dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan baik,” ujar Basuki.

Lebih lanjut, Basuki menambahkan, dirinya meminta kepada para pejabat yang baru dilantik ini nantinya bisa bekerja dengan baik sebagai sebuah tim kerja serta mampu mendukung kinerja pimpinannya yakni para Eselon I yang telah dilantik sebelumnya. Selain itu, dirinya juga berharap agar suasana kerja bisa dibuat dengan nyaman baik oleh pimpinan maupun staf yang bekerja sehingga produktivitas kerja bisa lebih ditingkatkan lagi.

“Para pejabat harus bisa menjadi tim kerja yang saling mendukung dan tidak lupa kita juga harus tetap bersyukur dan berdoa kepada Allah agar Kementerian PUPR bisa kinerja para pegawai di Kementerian PUPR diliputi kedamaian, keindahan dan penuh pengampunan dari Allah,” tegasnya.
Menteri PUPR berpesan kepada para pendamping para pejabat baik yang mendapat promosi maupun ditempatkan di unit kerja yang baru untuk tetap memberikan dukungan sebaik-baiknya.

“Jangan sampai pola hidup sederhana yang telah dijalani selama ini berubah hanya karena dilantik sebagai pejabat negara. Semua jabatan pada dasarnya punya peran yang sama. Jangan sampai ada yang merasa lebih tinggi dari yang lain kartena jabatan hanya sebuah amanah. Saya percaya  pejabat baru ini bisa bekerja lebih keras, bergerak lebih cepat dan bertindak lebih tepat,” tuturnya.

Berikut Pejabat Eselon II yang dilantik Menteri Basuki hari ini di lingkungan Setjen dan Direktorat Jenderal yaitu :
Di Lingkungan Sekretariat Jenderal:
1. Hasanudin, sebagai Kepala Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri
2. Luthfiel Annam Achmad, sebagai Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana
3. Puja Sumedhi, sebagai Kepala Biro Keuangan
4. Sriyanto, sebagai Pelaksana Tugas Kepala Biro Umum
5. Siti Martini, sebagai Kepala Biro Hukum
6. Sumito, sebagai Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara dan Layanan Pengadaan
7. Velix Vernando Wanggai, sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik
8. Kemas Mohamad Nur Asikin, sebagai Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi

Di Lingkungan Ditjen Sumberdaya Air:
1. Hartanto, sebagai Sesditjen SDA
2. Agus Suprapto Kusmulyono, sebagai Direktur Bina Penataan SDA
3. Widiarto, sebagai Derektur Pengembangan Jaringan SDA
4. Hari Suprayogi, sebagai Direktur Sungai dan Pantai
5. Adang Saf Ahmad, sebagai Direktur Irigasi dan Rawa
6. Lolly Matina Martief, sebagai Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan
7. Imam Santoso, sebagai Kepala Pusat Bendungan
8. Dwi Sugiyanto, sebagai Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku

Di Lingkungan Ditjen Binamarga:
1. Ober Gultom, sebagai Sesditjen Binamarga
2. Soebagiono, sebagai Direktur Pengembangan Jaringan Jalan
3. Achmad Ghani Ghazali Akmana, sebagai Direktur Pembangunan Jalan
4. Nurdin Manurung, sebagai Direktur Preservasi Jalan
5. Hedy Rahadian, sebagai Direktur Jembatan
6. Subagyo, sebagai Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah

Di Lingkungan Ditjen Ciptakarya
1. Rina Agustin, sebagai Sesditjen Cipta Karya
2. Dwityo Akro Soeranto, sebagai Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
3. Rina Farida, sebagai Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman
4. Adjar Prajudi, sebagai Direktur Bina Penataan Bangunan
5. Mochammad Natsir, sebagai Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
6. Dodi Krispratamadi. sebagai Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan

Di Lingkungan Ditjen Penyediaan Rumah :
1. Eko Djoeli H, sebagai Sesditjen Penyediaan Rumah
2. Dedi Permadi, sebagai Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan
3. Christ R Panusunan Marbun, sebagai Direktur Rumah Susun
4. Lukman Hakim, sebagai Direktur Rumah Khusus
5. Hardi Simamora, sebagai Direktur Rumah Swadaya
6. Irma Yanti, sebagai Direktur Rumah Umum dan Komersial

Di Lingkungan Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan :
  1. Iwan Nurwanto sebagai Sekretaris Direktorat Pembiayaan Perumahan
  2. Poltak Sibue sebagai Direktur Perencanaan Pembiayaan Perumahan
  3. Didik Sunardi sebagai Direktur Pola Pembiayaan Perumahan
  4. Baby Setiawati Dipokusumo sebagai Direktur Pendayagunaan Sumber Pembiayaan Perumahan
  5. Rifaid M. Nur sebagai Direktur Bina Sistem Pembiayaan Perumahan
  6. Lita Matongan sebagai Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan
Di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi :
1. Panani Kesai sebagai Sekretaris Jenderal Bina Konstruksi
2. R.M Dudi Suryo Bintoro sebagai Direktur  Bina Investasi Infrastruktur
3. Darda Daraba sebagai Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
4. Yaya Supriyatna sebagai Direktur Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi
5. H. Masrianto sebagai Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi
6. Rachman Arief Dienaputra sebagai Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan

Jun 13, 2015

Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur di Papua dan Papua Barat

Rabu, 13 Mei 2015 | 20:17 WIB
 

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah berkomitmen mempercepat ketersediaan infrastruktur wilayah di Provinsi Papua, dan Papua Barat. Pasalnya anggaran di sektor ke-PU-an melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah dialokasikan sekitar Rp 7,7 triliun untuk Papua dan Papua Barat.

Alokasi dana tersebut sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015–2019 untuk mendorong percepatan dan perluasan pembangunan wilayah Papua dan Papua Barat. Termasuk di dalamnya meningkatkan kualitas pelayanan dasar, dan pengembangan potensi ekonomi lokal.
Untuk memastikan langkah-langkah nyata tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono mengunjungi Kota Jayapura, di Provinsi Papua, Kabupaten Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Manokwari, di Provini Papua Barat sejak tanggal 8 Mei hingga 12 Mei 2015. 

Di kota Jayapura, Basuki mendampingi Presiden Joko Widodo untuk meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) Jembatan Holtekamp sepanjang 733 meter. Jembatan Holtekamp adalah jembatan terpanjang di Papua dan sebagai tengara Indonesia di kawasan Timur dan Pasifik.
Sedangkan di Papua Barat, Basuki melakukan perjalanan panjang sekitar 5 jam dari Kabupaten Manokwari ke Kabupaten Pegunungan Arfak. Untuk mencoba kawasan yang bergunung-gunung di ketinggian sekitar 2.800 meter di atas permukaan laut, Basuki mengendarai sendiri kendaraan melewati kondisi jalan yang baru dibuka, menyeberangi sungai-sungai kecil, dan lembah-lembah yang curam.

“Ini perjalanan yang paling mengesankan dalam hidup saya. Ribuan rakyat masih menetap di pegunungan yang perlu sentuhan pembangunan,” ujar Basuki.

Menurut Basuki, pemerintah wajib hadir untuk melayani kebutuhan dasar rakyatnya dan membuka peluang potensi ekonomi wilayah yang ada.

Dalam pengembangan wilayah Papua Barat, perlu ditekankan pentingnya konektivitas antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan kawasan-kawasan penyangga dalam kerangka percepatan dan perluasan pengembangan wilayah Papua Barat.

Sesuai dengan RPJM 2015-2019 Papua Barat dirancang sebagai pusat pengembangan kawasan industri petrokimia, pengembangan kawasan pertanian, kawasan peternakan sapi, wisata bahari terpadu, dan pengembangan pusat-pusat kegiatan ekonomi kecil dan menengah.
"Saya harap, dalam lima tahun ke depan, aksesibilitas antar kota dapat dipercepat," harap Basuki.

Akses antar-kota termasuk untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan Lintas Papua Barat, seperti ruas jalan Manokwari–Bintuni, peningkatan jalan Pegunungan Arfak, jaringan jalan di Kawasan Industri Teluk Bintuni, maupun konektivitas  di kawasan industri Arar Sorong, kawasan peternakan (Salawati, Bomberai, Kebar) dan lumbung pangan Sorong Selatan yang terhubungkan dengan Kota Sorong dan Manokwari.

Selain itu, Kementerian PUPR juga akan membangun jaringan sumber daya air dan ke-ciptakarya-an, penyediaan rumah-rumah khusus di kawasan perkampungan, maupun pembangunan rusunawa dan rusunami di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat.

Penulis: Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...