Jun 26, 2015

Akhir Juni 2015 Jalan Nasional Bebas Lubang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerin Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada akhir Juni 2015 jalan nasional bebas lubang. Target ini disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang bertanggung jawab sebagai pelaksana infrastruktur jalan dan jembatan dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Kamis (24/6/2015).

Rapat kerja ini juga dihadiri Menteri Perhubungan, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta Kepala Badan SAR Nasional, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/6/2015).

Dalam rapat kerja, dibicarakan soal persiapan sarana dan prasarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik lebaran di seluruh Indonesia tahun ini, khususnya wilayah yang ramai dilewati oleh pemudik.

Kementerian PUPR sendiri bertanggung jawab dalam pelaksanaan infrastruktur jalan dan jembatan. Pemerintah menargetkan pada akhir Juni 2015 jalan nasional bebas lubang. Semua ruas jalan tidak ada yang agregat baik aspal maupun beton, bermarka, bahu jalan rapi, rumput terpotong dan tidak rusak, median bersih dan rapi, serta rambu rambu cukup.

Sementara itu, strategi paket-paket regular dan pasca bencana sampai akhir Juni 2015 terkait lokasi yang belum dikerjakan akan dilapis aspal satu lapis atau binder, atau dijamin bebas lubang agar fungsional, tidak ada tumpukan material di pinggir jalan, tidak ada alat-alat berat yang parkir di bahu jalan dan sudah bermarka.

Lebih spesifik lagi, antisipasi berfungsinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diprediksi mengalami penumpukan arus lalu lintas di pintu keluar Tol Pejagan, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix V. Wanggai mengatakan telah menyiapkan 4 skenario yang dilakukan untuk memecah arus lalu lintas.

"Akan dilakukan pemecahan arus lalu lintas dengan mendistribusikan ke arah 4 trase alternatif, ke-4 skenario itu dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan difungsikan selama 24 jam penuh," tutur Velix.

Trase Alternatif tersebut adalah pintu keluar Tol Pejagan-Simpang Pejagan-Brebes, lewat Tol Pejagan-Pemalang yang direncanakan pada saat mudik lebaran dapat difungsikan dengan konstruksi sampai dengan lapis Agregat B (sampai Brebes Timur), pintu keluar Tol Pejagan-Ketanggungan-Jatibarang-Slawi (Jalan Provinsi), dan pintu keluar Tol Pejagan Ketanggungan-Prupuk-Slawi-Tegal (Jalan Nasional).

Selain itu, imbuh Velix, di Provinsi Jawa Tengah, untuk ruas Jalan Pejagan-Ketanggungan-Prupuk-Bumiayu-Ajibarang-Wangon, saat ini sudah fungsional dan dapat dilewati arus mudik. Namun, di lapangan masih ada alat berat yang siaga yakni di KM 115 900.

Sementara itu, di perlintasan kereta api Klonengan dan beberapa perlintasan kereta api lainnya di ruas Prupuk-Ajibarang perlu dilakukan perbaikan aspal yang rusak. Namun dipastikan, pada akhir Juni 2015 sudah siap untuk dilalui arus mudik.

Jalur Pantura Jawa sendiri merupakan jalur utama mudik di Pulau Jawa. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 hingga H-2 lebaran tahun ini. Tindak lanjut Rapat Kerja ini rencananya akan diikuti oleh kunjungan kerja spesifik peninjauan jalur lebaran yang akan dilakukan oleh Komisi V DPR RI yang akan dilaksanakan pada minggu kedua sampai ketiga bulan puasa ini.

properti.kompas.com



No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...