Jul 21, 2015

Turunkan Harga Barang, Kementerian PUPR Siapkan Skenario untuk Papua

Selasa, 21 Juli 2015 | 19:31 WIB
 
 
KOMPAS.COM / HILDA
ALEXANDER Kondisi infrastruktur jalan di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (14/2/2015) saat kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ke pegunungan tengah, Papua.

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga barang, termasuk material bangunan di Provinsi Papua, dan Papua Barat, mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan tiga skenario.

Tiga skenario tersebut adalah pertama mempercepat ketersediaan infrastruktur dasar wilayah. Skenario kedua, mendekatkan sentra-sentra produksi berpola hilirisasi pertanian, kehutanan dan pertambangan. Skenario ketiga merumuskan regulasi yang bersifat afirmatif dalam pembangunan infrastruktur di Pulau Papua, khususnya wilayah Pegunungan Tengah.

Dalam konteks skenario pertama, Kementerian PUPR mempercepat proyek-proyek infrastruktur berbasis kewilayahan sebagai tulang punggung ekonomi kota-kampung-kampung.

Guna merealisasikan komitmen itu, Kementerian PUPR mengalokasikan dana ke Papua dan Papua Barat untuk tahun anggaran (TA) 2015 senilai Rp 9,5 triliun dari sektor APBN Pusat dan Rp 3,9 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur.

"Dana ini digunakan untuk pembangunan jalan dan jembatan, air minum, sanitasi, pengairan, dan infrastruktur permukiman," ujar Kepala Biro Komunikasi Publik Kemeenterian PUPR, Velix Wanggai, dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2015).

Sementara dalam konteks skenario kedua yakni strategi pembangunan infrastruktur guna mendukung sentra-sentra produksi pangan dan peternakan, sentra kawasan industri dan kawasan wisata.

Hal ini sesuai desain kewilayahan Pulau Papua, yang telah dirancang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Dalam 5 tahun ke depan, di Provinsi Papua akan ditetapkan 5 Kawasan Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis Wilayah Adat.

Lima KPE ini mencakup wilayah adat Saereri di Kepulauan Teluk Cenderawasih, wilayah adat Mamta di Kabupaten Mamberamo hingga Kota Jayapura, wilayah adat  Me Pago di wilayah Pegunungan Tengah sisi barat, wilayah adat La Pago di Pegunungan Tengah sisi timur, dan wilayah adat Ha'anim di Kabupaten Merauke, Asmat, Mappi dan Boven Digul.

Sejalan dengan pendekatan wilayah adat ini, Kementerian PUPR menargetkan Jalan Trans-Papua yang menghubungkan lima KPE dalam tiga tahun.

Selain itu, reklamasi Rawa Kurik, pembangunan embung dan irigasi juga akan dipercepat guna mendukung Merauke sebagai lumbung pangan nasional di wilayah adat Ha-anim.

Sementara untuk Provinsi Papua Barat, Kementerian PUPR akan mempercepat akses jalan di Kawasan Industri Teluk Bintuni dan Kawasan Arar Sorong, peningkatan jalan ke kawasan peternakan di Bomberai Fakfak, maupun peningkatan kualitas jalan Manokwari-Bintuni dan kawasan Pegunungan Arfak.

Untuk konteks skenario ketiga, Kementerian PUPR merumuskan regulasi anggaran berpola tahun jamak (multi-years contract) guna mendukung percepatan pembangunan Trans-Papua. Dalam hal ini, pengusaha lokal diberikan kesempatan ikut serta dalam pelaksanaan proyek-proyek sesuai Perpres No. 84/2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Khusus di Wilayah Papua dan Papua Barat.

Demikian pula, regulasi Perpres No 2/2015 perihal RPJMN 2015-2019 telah meletakkan desain pengembangan infrastuktur wilayah Pulau Papua.  Hal ini menjadi pedoman bagi Kementerian PUPR di dalam membangun wajah infrastruktur di Pulau Papua selama lima tahun ke depan.

"Kami harapkan, ketiga skenario ini dapat menurunkan harga dan menggerakan ekonomi regional Papua, sekaligus sebagai simbol hadirnya negara di kawasan-kawasan pinggiran di Tanah Air," tandas Velix.

Penulis: Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

Jul 20, 2015

Pembangunan Trans Kalimantan & Perbatasan RI-Malaysia Dipercepat

Martin Sihombing Minggu, 19/07/2015 05:14 WIB
Pembangunan Trans Kalimantan & Perbatasan RI-Malaysia Dipercepat
Perbaikan jalan provinsi
Ilustrasi 
 
Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen mempercepat pembangunan Trans Kalimantan, termasuk perbatasan Indonesia-Malaysia yang menjadi salah satu prioritas agenda pembangunan dari pinggiran.

"Dalam desain besar 2015-2019, Kalimantan tetap dijadikan paru-paru dunia, dan dijadikan lumbung pangan dan lumbung energi nasional dengan konsep hilirisasi komoditas," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Velix Wanggai melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/7/2015).

Menurut dia, sejalan dengan desain besar itu sentuhan ke Kalimantan dibangun dengan pendekatan kewilayahan tanpa disekati oleh batasan administrasi provinsi dan kabupaten/kota.

Untuk itu, tambahnya, Menteri PUPR M Basuki Hadimuldjono menetapkan empat Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) seperti WPS Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas, WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin, dan WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Balikpapan-Samarinda-Maloy.

Pendekatan kewilayahan yang dikembangkan Kementerian PUPR ini, sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019 yang akan membangun tiga kawasan ekonomi khusus, empat kawasan industri, dan pusat-pusat pertumbuhan baru guna menggerakkan ekonomi daerah pinggiran di Kalimantan.

"Kementerian PUPR juga memberi perhatian untuk membangun satu kawasan perkotaan metropolitan, dan empat kota baru publik sebagai pengendali urbanisasi di kota dan kawasan perkotaan," katanya.

Dalam catatan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hediyanto Husaini, total ruas jalan nasional di tahun 2015 sepanjang 7.619 kilometer, terdiri dari 1.204 kilometer di Kalimantan Selatan, 2.002 kilometer di Kalimantan Tengah, 1.710 kilometer di Kalimantan Timur, 585 kilometer di Kalimantan Utara dan di Kalimantan Barat sepanjang 2.117 kilometer yang dapat digunakan oleh masyarakat Kalimantan.

Sesuai direktif Presiden Joko Widodo, saat ini Kementerian PUPR fokus dalam membenahi Trans-Kalimantan, termasuk penanganan jalan sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia sejak Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara.

Velix mengurai, jalan lintas paralel perbatasan Kalimantan dimulai dari Kalimantan Barat sejak ruas Temajuk-Aruk-Seluas-Balai Karangan-Sepulau-Nanga Badau-Putusibau-Batas Kalimantan Timur.

Kemudian, disambungkan sejak ruas batas Kalimantan Timur-Long Pahangai-Batas Kalimantan Utara. Selanjutnya, ruas batas Kalimantan Utara-Long Nawang-Long Bujungan-Malinau-Simanggaris-Sei Ular yang terletak di bagian utara Kalimantan Utara.

Dalam konteks lintas paralel perbatasan ini, Kementerian PUPR telah menjalin kerjasama dengan Zeni TNI AD untuk membuka badan jalan di perbatasan. Karena ruas-ruas jalan di perbatasan melintasi kawasan hutan dengan fungsi yang berbeda-beda, Kementerian PUPR juga bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Selain lintas perbatasan, Kementerian PUPR menyentuh pula akses jalan di kawasan-kawasan strategis seperti jalan akses kawasan industri pelabuhan Maloy, akses jalan lingkar kawasan Batu Licin, akses pelabuhan Trisakti Kalimantan Selatan, jalan tol Balikpapan-Samarinda, dan penanganan Lintas Tengah dan Lintas Selatan Kalimantan," kata Velix Wanggai.

Dalam tahun 2015 ini, Kementerian PUPR gelontorkan total dana sekitar Rp15,1 Triliun, dari APBN Rp11,8 triliun dan Rp3,2 Triliun dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur.

Jumlah itu untuk meningkatkan dan membangun jalan dan jembatan, pengembangan kawasan permukiman, air minum dan sanitasi, irigasi, dan infrastruktur permukiman.

Harapannya, ekonomi wilayah Kalimatan dapat tumbuh dan disparitas sosial-ekonomi dapat berkurang dengan berbagai sentuhan program.

Jul 19, 2015

Pembangunan Jalan Kalimantan Hingga ke Perbatasan Malaysia


Jul 192015
Jalan Trans Kalimantan
Jalan Trans Kalimantan

Jakarta – Pemerintah mengebut pembangunan ruas jalan Trans-Kalimantan sepanjang 7.619 kilometer yang ditargetkan selesai tahun ini. Jalan ini sekaligus menghubungkan 5 provinsi di Pulau Kalimantan, hingga ke simpul perbatasan Indonesia-Malaysia.

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), total ruas jalan nasional Kalimantan tahun ini adalah sepanjang 7.619 kilometer (km). Panjang tersebut membentang, antara lain 1.204 km di Kalimantan Selatan, 2.002 km di Kalimantan Tengah, 1.710 km di Kalimantan Timur, 585 km di Kalimantan Utara, dan 2.117 km di Kalimantan Barat.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai mengatakan, Kementrian PUPR menggelontorkan dana sekitar Rp 15,1 triliun untuk membangun infrastruktur tersebut. Dana berasal dari APBN Rp 11,8 triliun, dan Rp 3,2 triliun dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur.
“Jumlah itu untuk meningkatkan dan membangun jalan dan jembatan, pengembangan kawasan permukiman, air minum dan sanitasi, irigasi, dan infrastruktur permukiman,” kata Velix dalam keterangan yang diterima detikFinance, Kamis (16/7/2015).

Velix mengatakan, jalan lintas paralel perbatasan Kalimantan dibuat dalam beberapa ruas. Ruas pertama dimulai dari Kalimantan Barat sejak ruas Temajuk-Aruk-Seluas-Balai, Karangan-Sepulau-Nanga, dan ruas Badau-Putusibau-Batas Kalimantan Timur.

Kemudian, sambung Velix, jalan tersebut disambungkan dengan ruas jalan di batas Kalimantan Timur-Long Pahangai-Batas Kalimantan Utara. Selanjutnya, ruas batas Kalimantan Utara-Long Nawang-Long, Bujungan-Malinau-Simanggaris-Sei Ular yang terletak di bagian Utara Kalimantan Utara.

“Harapannya, ekonomi wilayah Kalimatan dapat tumbuh dan disparitas sosial-ekonomi dapat berkurang dengan berbagai sentuhan program. Alokasi dana itu kiranya dapat merealisasi desain besar Pulau Kalimantan yang diamanatkan dalam kerangka perencanaan RPJMN 2015-2019,” jelas Velix.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun akses jalan di kawasan-kawasan strategis, seperti jalan akses kawasan industri pelabuhan Maloy, jalan lingkar kawasan Batu Licin, Pelabuhan Trisakti Kalimantan Selatan, jalan tol Balikpapan-Samarinda, penanganan Lintas Tengah. dan Lintas Selatan Kalimantan.

Menurut Velix, dalam konteks lintas paralel perbatasan ini, Kementeriannya telah menjalin kerjasama dengan Zeni TNI AD untuk membuka badan jalan di perbatasan. “Karena ruas-ruas jalan di perbatasan melintasi kawasan hutan dengan fungsi yang berbeda-beda. Kementerian PUPR juga bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” jelasnya.

Selain pembangunan ruas Trans-Kalimantan, lanjut Velix, pemerintah menetapkan 4 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) seperti WPS Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas, WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin, dan WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Balikpapan-Samarinda-Maloy.

Velix mengungkapkan, pendekatan kewilayahan yang dikembangkan Kementerian PUPR ini, sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019 yang akan membangun 3 Kawasan Ekonomi Khusus, 4 Kawasan Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan baru guna menggerakkan ekonomi daerah pinggiran di Pulau Kalimantan.

“Kementerian PUPR memberi perhatian untuk membangun 1 Kawasan Perkotaan Metropolitan, dan 4 kota baru publik sebagai pengendali urbanisasi di kota dan kawasan perkotaan,” tutupnya.

Finance.detik.com

Jul 17, 2015

Bikin Jalan Kalimantan Hingga Perbatasan Malaysia, Rp 15,1 T Digelontorkan

Muhammad Idris - detikfinance
Kamis, 16/07/2015 17:32 WIB

Bikin Jalan Kalimantan Hingga Perbatasan Malaysia, Rp 15,1 T Digelontorkan  
Foto: Ilustrasi
 
Jakarta -Pemerintah mengebut pembangunan ruas jalan Trans-Kalimantan sepanjang 7.619 kilometer yang ditargetkan selesai tahun ini. Jalan ini sekaligus menghubungkan 5 provinsi di Pulau Kalimantan, hingga ke simpul perbatasan Indonesia-Malaysia.

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), total ruas jalan nasional Kalimantan tahun ini adalah sepanjang 7.619 kilometer (km). Panjang tersebut membentang, antara lain 1.204 km di Kalimantan Selatan, 2.002 km di Kalimantan Tengah, 1.710 km di Kalimantan Timur, 585 km di Kalimantan Utara, dan 2.117 km di Kalimantan Barat.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai mengatakan, Kementrian PUPR menggelontorkan dana sekitar Rp 15,1 triliun untuk membangun infrastruktur tersebut. Dana berasal dari APBN Rp 11,8 triliun, dan Rp 3,2 triliun dari sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur.

"Jumlah itu untuk meningkatkan dan membangun jalan dan jembatan, pengembangan kawasan permukiman, air minum dan sanitasi, irigasi, dan infrastruktur permukiman,” kata Velix dalam keterangan yang diterima detikFinance, Kamis (16/7/2015).

Velix mengatakan, jalan lintas paralel perbatasan Kalimantan dibuat dalam beberapa ruas. Ruas pertama dimulai dari Kalimantan Barat sejak ruas Temajuk-Aruk-Seluas-Balai, Karangan-Sepulau-Nanga, dan ruas Badau-Putusibau-Batas Kalimantan Timur.

Kemudian, sambung Velix, jalan tersebut disambungkan dengan ruas jalan di batas Kalimantan Timur-Long Pahangai-Batas Kalimantan Utara. Selanjutnya, ruas batas Kalimantan Utara-Long Nawang-Long, Bujungan-Malinau-Simanggaris-Sei Ular yang terletak di bagian Utara Kalimantan Utara.

"Harapannya, ekonomi wilayah Kalimatan dapat tumbuh dan disparitas sosial-ekonomi dapat berkurang dengan berbagai sentuhan program. Alokasi dana itu kiranya dapat merealisasi desain besar Pulau Kalimantan yang diamanatkan dalam kerangka perencanaan RPJMN 2015-2019," jelas Velix.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun akses jalan di kawasan-kawasan strategis, seperti jalan akses kawasan industri pelabuhan Maloy, jalan lingkar kawasan Batu Licin, Pelabuhan Trisakti Kalimantan Selatan, jalan tol Balikpapan-Samarinda, penanganan Lintas Tengah. dan Lintas Selatan Kalimantan.

Menurut Velix, dalam konteks lintas paralel perbatasan ini, Kementeriannya telah menjalin kerjasama dengan Zeni TNI AD untuk membuka badan jalan di perbatasan. "Karena ruas-ruas jalan di perbatasan melintasi kawasan hutan dengan fungsi yang berbeda-beda. Kementerian PUPR juga bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," jelasnya.

Selain pembangunan ruas Trans-Kalimantan, lanjut Velix, pemerintah menetapkan 4 Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) seperti WPS Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas, WPS Pertumbuhan Baru dan Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Palangkaraya-Banjarmasin-Batulicin, dan WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Balikpapan-Samarinda-Maloy.

Velix mengungkapkan, pendekatan kewilayahan yang dikembangkan Kementerian PUPR ini, sesuai dengan amanat RPJMN 2015-2019 yang akan membangun 3 Kawasan Ekonomi Khusus, 4 Kawasan Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan baru guna menggerakkan ekonomi daerah pinggiran di Pulau Kalimantan.

"Kementerian PUPR memberi perhatian untuk membangun 1 Kawasan Perkotaan Metropolitan, dan 4 kota baru publik sebagai pengendali urbanisasi di kota dan kawasan perkotaan," tutupnya.

Jul 15, 2015

Pastikan Dana Korban Lumpur Lapindo Tersalurkan, 3 Menteri ke Sidoarjo

Dana Aditiasari - detikfinance
Selasa, 14/07/2015 09:23 WIB

Pastikan Dana Korban Lumpur Lapindo Tersalurkan, 3 Menteri ke Sidoarjo 
 
Jakarta -Menindaklajuti surat perjanjian dana antisipasi korban lumpur di Sidoarjo yang telah ditandatangani pada Jumat, 10 July 2015 silam Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono‎ hari ini mengunjungi Sidoarjo.

Menteri Basuki tak sendirian, turut bersamanya Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Ketiganya datang untuk memastikan proses pemberian pinjaman dana antisipasi untuk melunasi pembelian tanah dan bangunan warga korban luapan lumpur Sidoarjo dalam peta area terdampak 22 Maret 2007.

Dihubungi detikFinance, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan, dalam pertemuan yang digelar di pendopo Bupati Sidoarjo, Menteri Keuangan selaku mewakili Pemerintah sebagai Bendahara Umum Negara (BUN) akan menyerahkan surat perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dan Lapindo Brantas Inc dan PT. Minarak Lapindo Jaya tertanggal 10 Juli 2015 kepada Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.

"Nanti ketua Badan Pelaksana BPLS, Pak Sunarso juga akan melaporkan proses validasi kepada warga yang terkena dampak 22 Maret 2007. Sejauh ini telah divalidasi sekitar 1.544 warga, yang akan diumumkan ke publik dan akan diproses pencairan dananya," ujar Velix, Selasa (14/7/2015).

Velix menjelaskan, sebelumnya telah ditandatangani surat perjanjian surat perjanjian antara Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mewakili Pemerintah sebagai Pihak Pertama dan Presiden Lapindo Brantas Inc. Tri Setia Sutisna dan Direktur Utama PT. Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam sebagai Pihak Kedua, dan setujui oleh Nirwan Bakrie.

"‎isi sirat perjanjian memuat objek perjanjian, hak dan kewajiban, besaran dana antisipasi, jaminan, mekanisme pembayaran, dan mekanisme pengembalian. Demikian pula mengatur jangka waktu pengembalian, bunga, denda dan penyelesaian perselisihan," tutur dia.

Velix menjelaskan, dana antisipasi dalam surat perjanjian ini sebesar Rp 781.688.212.000 dilakukan melalui DIPA Bagian 999.99 Satuan Kerja Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.

"Dana dikirim ke rekening milik masyarakat di Peta Area Terdampak 22 Maret 2007, setelah melakukan proses validasi atas data hasil verifikasi BPKP," sambung dia.

Adapun jangka waktu pengembalian pinjaman selambat-lambatnya 4 tahun sejak ditandatangani Perjanjian ini. Bunga pinjaman sebesar 4,8% per tahun dari jumlah pinjaman.

"Jika pihak Lapindo Brantas Inc tidak dapat melunasi pinjaman, maka jaminan aset tanah dan bangunan yang telah dibayar Lapindo senilai Rp 2.797.442.841.586 beralih kepada dan dalam penguasaan sepenuhnya Pemerintah," tutur dia membacakan isi perjanjian.

Jul 12, 2015

Surat Perjanjian Dana Talangan Lapindo Ditandatangani, Minggu Depan Dibayarkan Ke Rakyat

Oleh: Humas ; Diposkan pada: 11 Jul 2015 ; 12454 Views Kategori: Berita
Suasana penandatanganan perjanjian dana talangan Lapindo, di Jakarta, Jumat (10/7) malam
Suasana penandatanganan perjanjian dana talangan Lapindo oleh perwakilan MLJ Nirwan Bakrie dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Jumat (10/7) malam

Pemerintah,  Lapindo Brantas Inc. dan PT. Minarak Lapindo Jaya (MLJ) melaksanakan penandatanganan surat perjanjian mengenai Pemberian Pinjaman Dana Antisipasi atau sering disebut dana talangan untuk Melunasi Pembelian Tanah dan Bangunan Warga Korban Luapan Lumpur Sidoarjo dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007, di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta, Jumat (10/7) sekitar pukul 19.35 WIB.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai dalam siaran persnya Jumat (10/7) menjelaskan, surat perjanjian itu ditandatangani oleh Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mewakili Pemerintah sebagai Pihak Pertama dan Presiden Lapindo Brantas Inc. Tri Setia Sutisna dan Direktur Utama PT. Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam sebagai Pihak Kedua, dan setujui oleh  Nirwan Bakrie. Acara ini juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.


“Malam ini, pada titik akhir tugas Tim Percepatan yang ditugaskan Bapak Presiden untuk bisa membayar ganti rugi korban lumpur Sidoarjo,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang bertindak sebagai Ketua Tim Percepatan Penyelesaian Jual Beli Tanah dan Bangunan Warga Korban Lumpur Sidoarjo di dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, menurut Basuki, maka proses selanjutnya proses pembayaran kepada korban lumpur Sidoarjo yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

Menteri Basuki mengurai isi surat perjanjian memuat objek perjanjian, hak dan kewajiban, besaran dana antisipasi, jaminan, mekanisme pembayaran, dan mekanisme pengembalian. Demikian pula mengatur jangka waktu pengembalian, bunga, denda dan penyelesaian perselisihan.

Dana antisipasi dalam surat perjanjian ini sebesar Rp781.688.212.000,- dilakukan melalui DIPA Bagian 999.99 Satuan Kerja Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. “Dana dikirim ke rekening milik masyarakat di Peta Area Terdampak 22 Maret 2007, setelah melakukan proses validasi atas data hasil verifikasi BPKP,” jelas Basuki.

Menurut Menteri PUPR dana talangan sebesar Rp781.688.212.000,- itu memiliki jangka waktu pengembalian pinjaman selambat-lambatnya 4 tahun sejak ditandatangani Perjanjian ini. Adapun bunga pinjaman sebesar 4,8 % per tahun dari jumlah pinjaman.

“Jika pihak Lapindo Brantas Inc tidak dapat melunasi pinjaman, maka jaminan aset tanah dan bangunan yang telah dibayar Lapindo senilai Rp.2.797.442.841.586,- beralih kepada dan dalam penguasaan sepenuhnya Pemerintah,” jelas Basuki.

Pastikan Pembayaran

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai mengatakan, sebagai tindaklanjut penandatanganan perjanjian itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro dan Menteri Sosial Khofifah Parawansa akan mengunjungi Sidoarjo pada hari Minggu (12/7) besok untuk memastikan proses pembayaran dana antisipasi kepada warga korban lumpur Sidoarjo dalam peta area terdampak 22 Maret 2007.

Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa awal minggu depan mulai dilakukan pembayaran melalui BPLS untuk disalurkan ke masyarakat.

“Semoga hal ini menjadi hadiah lebaran bagi masyarakat yang terkena dampak lumpur di Sidoarjo. Ke depan, kami berharap ada langkah-langkah terpadu dalam membangun masyarakat di Sidoarjo,” tutur Menteri Bambang.

Adapun  Menteri Sosial Khofifah Parawansa berharap proses penandatangan surat perjanjian di bulan Ramadhan membawa barokah dan manfaat bagi warga yang sangat membutuhkan di Sidoarjo.
Dana antisipasi ini adalah komitmen Pemerintah untuk menghadirkan keadilan dengan rasa kemanusiaan,” pungkas Khofifah. (BKP Kementerian PUPR/ES)

Jul 11, 2015

Menteri PUPR: Tidak Bisa Lunasi Dana Talangan, Aset Lapindo Brantas Akan Disita

lapindo 
 
Lapindo Brantas Inc., dan PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) menandatangani surat perjanjian Pemberian Pinjaman Dana Antisipasi untuk Melunasi Pembelian Tanah dan Bangunan Warga Korban Luapan Lumpur Sidoarjo dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007, di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jakarta, Jumat (10/07) malam. Dana itulah yang sering disebut sebagai dana talangan.

“Surat perjanjian itu ditandatangani Menteri Keuangan, Bambang Brojonegoro, mewakili pemerintah sebagai pihak pertama, serta Presiden Lapindo Brantas Inc., Tri Setia Sutisna, dan Direktur Utama PT Minarak Lapindo Jaya, Andi Darussalam, sebagai Pihak Kedua, dan setujui oleh Nirwan Bakrie,” kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Velix Wanggai, dalam siaran persnya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa penandatanganan ini sebagai titik akhir tugas Tim Percepatan yang ditugaskan Presiden Joko Widodo untuk bisa membayar ganti rugi korban lumpur Sidoarjo. Basuki bertindak sebagai Ketua Tim Percepatan Penyelesaian Jual Beli Tanah dan Bangunan Warga Korban Lumpur Sidoarjo di dalam Peta Area Terdampak 22 Maret 2007.

“Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, proses selanjutnya berupa pembayaran kepada korban lumpur Sidoarjo yang disalurkan oleh Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS),” katanya.

Menteri Basuki mengurai isi surat perjanjian memuat objek perjanjian, hak dan kewajiban, besaran dana antisipasi, jaminan, mekanisme pembayaran, dan mekanisme pengembalian. Perjanjian juga mengatur jangka waktu pengembalian, bunga, denda, dan penyelesaian perselisihan.

Dana antisipasi dalam surat perjanjian ini sebesar Rp 781.688.212.000 dilakukan melalui DIPA Bagian 999.99 Satuan Kerja Badan Pelaksana Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo.
“Dana dikirim ke rekening milik masyarakat di Peta Area Terdampak 22 Maret 2007 setelah melakukan proses validasi atas data hasil verifikasi BPKP,” ungkap Basuki.

Dana talangan sebesar Rp 781.688.212.000 itu memiliki jangka waktu pengembalian pinjaman selambat-lambatnya empat tahun sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Bunga pinjaman sebesar 4,8 persen per tahun dari jumlah pinjaman.

“Jika Lapindo Brantas Inc tidak dapat melunasi pinjaman, jaminan aset tanah dan bangunan yang telah dibayar Lapindo senilai Rp 2.797.442.841.586 beralih kepada dan dalam penguasaan sepenuhnya pemerintah,” sebut Basuki.

Jul 7, 2015

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia Pilih Ketua Baru

Selasa, 07 Juli 2015 13:15


Kongres PPIA ke-22 dibuka oleh Duta Besar Indonesia di Australia, Nadjib Riphat Kesoema.
Dalam pernyataannya, Nadjib merasa bangga karena mahasiswa Indonesia dieknal sebagai mahasiswa yang baik, santun, dan tidak pernah membuat masalah.
Acara kongres juga menghadirkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia.
Dalam presentasinya, Bahlil mengajak mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Australia untuk kembali ke Indonesia dan menjadi pengusaha.  Pemungutan suara dilakukan dengan memperebutkan 36 suara, yakni satu suara mewakili PPIA Pusat, enam suara mewakili PPIA Cabang atau negara bagian, dan 29 suara yang mewakili PPIA di tingkat ranting atau tingkat universitas.
 
 
Mutia Handaling, mahasiswi manajemen dari Holmes Institute di Melbourne, terpilih menjadi Ketua Umum PPIA 2015-2016, setelah mendapatkan suara lebih dari satu-satu pesaingnya, Nur Hastuti dari Queensland.
Menurut Muti, yang menjadi tantangan di organisasi PPIA adalah meningkatkan sinergi antara PPIA di tingkat ranting atau universitas dengan di tingkat pusat.

Ia mengaku akan meneruskan sejumlah program yang telah dijalankan oleh kepengurusan sebelumnya.
"Kepengurusan sebelumnya telah melakukan banyak program yang bagus-bagus, saya akan melanjutkannya, tapi juga akan mengalakkan kembali program Lingkar Ide di PPIA Pusat yang sempat terhenti," ujar Muti.
Lingkar Ide adalah kumpulan video dari para pelajar Indonesia yang berbagi pengalamannya selama menuntut ilmu di Australia.

"Saya pun berencana untuk menggelar discussion series melalui kuliah umum yang digelar secara bergilir diantara cabang. Selain itu website PPIA akan lebih interaktif dan bisa menjadi ajang informasi bagi pelajar Indonesia di Australia untuk mencari rumah atau mendapatkan barang, buku, dan lain-lain," kata Mutia.
Rencananya Mutia juga akan mulai merayakan hari jadi PPIA setiap 8 Maret.
Mutia menggantikan Ahmad Almaududy Amri, kandidat Doktor bidang hukum di University of Wollongong di New South Wales. Di bawah kepemimpinan Dudy, PPIA telah menjalankan sejumlah program unggulan, seperti Radio PPIA, PPIA Mengajar, Festival Indonesia, dan sebagainya.

Sejumlah mantan pengurus PPIA sudah menempati sejumlah posisi penting di tanah air.
Misalnya saja, Achmad Hermanto Dardak yang pernah menjabat Wakil Menteri Pekerjaan Umum, menjabat Ketua Umum PPIA periode 1987-1989. Nama-nama lainnya adalah Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menjabat posisi Ketua Umum untuk periode 2002-2004, Velix Wanggai mantan Ketua PPIA pada tahun 2004-2006 dan pernah menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah di era Presiden SBY. Jumlah pelajar Indonesia di Australia telah mencapai 17 ribu orang.

Ikuti Twitter @ElshintaDotCom untuk mendapatkan seluruh Informasi terbaru dari Elshinta.

50 Blogger 'Uji' Tol Cipali

Kesturi Haryunani - 07 Juli 2015 16:27 wib
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat -- ANT/Dedhez Anggara
Sejumlah kendaraan melintas di ruas tol Cipali, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat -- ANT/Dedhez Anggara
Metrotvnews.com, Jakarta: Sebanyak 50 blogger melakukan tur di tol Cikopo-Palimanan (Cipali), untuk melihat persiapan pelayanan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menyambut arus mudik Lebaran 2015. Kegiatan kunjungan meliputi pemantauan di Gerbang Tol Cikopo, Jembatan Cipunegara, Gerbang Tol Palimanan, serta peninjauan di dua rest area dan fasilitas pendukungnya.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Velix Wanggai, berharap kegiatan ini dapat menjelaskan kepada masyarakat seberapa jauh pengerjaan pembangunan tol sepanjang 116 kilometr tersebut.

"Pertama, pemerintah, khususnya Menteri PUPR, bersama sejumlah pihak lain menyediakan sarana dan prasarana bagi saudara-saudara kita yang hendak mudik dan balik melintasi Tol Cipali ini. Kedua, ini juga menyangkut bagaimana para pemudik, pengendara, dan pemakai jalan dapat memperoleh informasi dan komunikasi terkait tol Cipali ini. Ketiga, Bapak Menteri menyampaikan salam dan ucapan terima kasih atas dukungan dan peran serta Kompasiana bersama Kompasianer-nya dalam rangka memberikan penyadaran kepada seluruh masyarakat pengguna jalan tol ini," ujar Velix pada Senin (6/7/2015).

Sementara itu, Corporate Affair PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Wisnu Dewanto menjelaskan kesiapan Tol Cipali dalam melayani arus mudik dan balik Lebaran, khususnya ketersediaan kawasan rest area. "Pada H-7 nanti seluruh pom bensin di rest area tipe A sudah dalam kondisi siap beroperasi."

Tol Cipali memiliki total delapan rest area, empat diantaranya dilengkapi pom bensin. Namun, Wisnu mengupayakan adanya SPBU mobile dan penambahan fasilitas toilet mobile di rest area yang tidak dilengkapi pom bensin.

Selain itu, selama masa mudik Lebaran akan ditambahkan pintu tol satelit untuk memperlancar pembagian kartu tol dan pembayaran biaya tol. Sehingga arus mudik maupun arus balik tidak terjadi penumpukan di pintu gerbang pintu tol.

Tur blogger bersama Kemen PUPR diakhiri kunjungan ke kantor Kantor Pusat LMS, Subang. Di sana, peserta bisa menyaksikan ruang operator fasilitas Traffic Management Control(TMC) serta diskusi terkait teknis pengoperasian Tol Cipali.

Fasilitas TMC tersebut guna memantau segala aktifitas di Tol Cipali selama 24 jam, melalui 20 kamera CCTV yang akan dipasang di sepanjang ruas Tol Cipali.
NIN

Jul 6, 2015

Velix: Ada 3 Skenario Anggaran Kementerian PUPR Tahun 2016


Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama dengan Dirut sebuah BUMN Karya, beberapa waktu lalu
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama dengan Dirut sebuah BUMN Karya, beberapa waktu lalu

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M. Basuki Hadimuljono telah merumuskan arah baru kebijakan pembangunan infrastruktur PUPR di tahun 2016 dengan 3 skenario kebijakan anggaran untuk Kementerian PUPR pada Tahun Aggaran (TA) 2016.

Ketiga skenario anggaran itu diperuntukan untuk menjawab tema utama Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, yakni “Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Fondasi Pembangunan yang Berkualitas”. Tema yang diusung ini sebagai jabaran dari agenda Nawacita dari Presiden Joko Widodo.


Adapun 3 skenario kebijakan anggaran tahun 2016 ini, menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, yaitu Skenario I adalah “Skenario Ideal” kebutuhan PUPR sebesar Rp178,22 triliun.  Skenario II, Skenario “Moderat” sebesar Rp126 Triliun dimana naik 6,3% dari tahun 2015 Rp 118,5 triliun. Hal ini sebagai Skenario Penyesuaian Pagu Indikatif yang dibahas bersama Komisi V DPR. Dan, Skenario III sebagai Skenario “Realistis” sebesar Rp102,5 Triliun yang merupakan pagu indikatif yang diberikan oleh Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Menurut Velix, dalam Skenario Ideal, Kementerian PUPR akan dapat menjawab arah kebijakan dan target-target strategis yang ditetapkan di dalam RPJMN 2015-2019. Misalnya di sumber daya air, membangun 65 waduk, 1 juta irigasi baru, dan 3 juta ha rehabilitasi jaringan irigasi maupun 200.000 ha penanganan kawasan rawan banjir.

Di bidang bina marga, ditargetkan untuk membangun 1.000 km jalan tol, 2.650 km jalan baru ruas nasional, dan pembangunan jembatan 29.859 meter. Demikian pula, target 2015-2019 di bidang cipta karya dengan pola kebijakan “100 %- 0 % – 100 %”, yaitu di tahun 2019 akses air minum 100 persen, luas kawasan kumuh perkotaan 0 persen, dan akses sanitasi 100 persen.

Demikian pula, kebijakan pembangunan 550 ribu unit rumah susun, 50 ribu unit rumah khusus, 250 ribu unit rumah baru, maupun kebijakan 900 ribu unit Kredit Kepemilikan Rumah FLPP rumah tapak dan rumah susun.

Untuk tahun 2016, lanjut Velix, skenario ideal akan menjawab tahapan dari target-target besar yang diberikan ke Kementerian PUPR. Namun jika hanya “skenario moderat” Rp126 triliun atau “skenario realistis” Rp102 triliun, menurut Velix, ada sejumlah konsekuensi berupa penyesuaian alokasi anggaran dengan pencapaian target-target strategis.

“Dengan skenario realistis, kita tidak dapat membangun bendungan baru. Namun, jika skenario moderat yang diperoleh, maka di tahun 2016 kita dapat membangun 4 bendungan baru. Selanjutnya, dalam skenario ideal, akan ada 8 bendungan prioritas dapat terealisasi,” jelas Velix dalam siaran persnya, Senin (6/7).

Demikian pula, Velix Wanggai menjelaskan 3 skenario kebijakan anggaran Kementerian PUPR untuk menjawab 3 dimensi besar yang ditekan di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016.  Dari dimensi pembangunan manusia, ia menyebutkan, Kementerian PUPR akan meningkatkan akses rakyat ke rumah, akses air bersih, sanitasi, dan akses jalan ke sentra-sentra pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Sedangkan di sisi dimensi pembangunan sektor-sektor unggulan, menurut Velix, Kementerian PUPR mendukung sentra-sentra pangan nasional di berbagai daerah (agenda kedaulatan pangan), akses jalan ke destinasi wisata (agenda pariwisata), akses jalan ke pelabuhan-pelabuhan utama (agenda kemaritiman), dan infrastruktur PUPR di 14 Kawasan Industri, maupun optimalisasi bendungan untuk PLTA (agenda kedaulatan energi dan ketenagalistrikan).

Adapun dimensi pemerataan dan kewilayahan, Kementerian PUPR fokus untuk membangun dari pinggiran seperti kawasan perbatasan, daerah-daerah tertinggal, kawasan marjinal perkotaan dan perdesaan, maupun Kawasan Timur Indonesia.

Sebagai terobosan pendekatan wilayah, lanjut mKepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai,  Kementerian PUPR telah menetapkan 35 Wilayah Pengembangan Strategis di seluruh Indonesia.

Menurut Velix, Menteri Basuki Hadimuljono menekankan agar seluruh infrastruktur PUPR dipadukan dalam 35 Wilayah Pengembangan Strategis agar berjalan sinergis dan terpadu.
Dengan demikian, lanjut Velix, skenario kebijakan anggaran yang ideal Rp178 triliun maupun skenario moderat Rp 126 triliun adalah harapan Kementerian PUPR guna mencapai agenda Nawacita yang ada dalam RPJMN 2015-2019. (Puskom PU/ES)

Menteri PUPR akan Kaji Regulasi IMB

Senin, 06 Juli 2015, 11:15 WIB

 
Alur Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Alur Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono merespon usulan Kepala BKPM Franky Sibarani untuk menata kembali beberapa poin dalam kebijakan izin mendirikan bangunan di bawah koordinasi kementerian yang dipimpinnya.

"Menteri Basuki telah identifikasi dua regulasi untuk dipelajari dan dikaji guna kemudahan berusaha dan investasi di berbagai daerah," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Velix Wanggai dalam siaran pers, Senin (6/7).

Kedua regulasi itu yakni Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No: 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung.

Kedua aturan itu ditetapkan tanggal 9 Agustus 2007 yang menyatakan agar izin mendirikan bangunan (IMB) untuk bangunan gedung kepentingan umum dan kepentingan khusus harus memiliki dokumen Analisis mengenai Dampak Lingkungan/UPL/UKL.

Menteri menekankan agar setiap pendirian bangun harus tetap memperhatikan aspek teknis dan administratif pendirian bangunan dan kelaikan fungsi bangunan seperti letak tangga, keselamatan penghuni dan warga sekitarnya, dan tata bangunan yang sesuai fungsi yang selaras dengan lingkungan.

Secara khusus, Velix Wanggai mengurai kajian ditujukan ke tata cara penerbitan sertifikat laik fungsi bangunan gedung, dokumen sertifikat dan pola pemeriksanaan berkala gedung.

Demikian pula, dikaji proses izin mendirikan bangunan, tata cara pengesahan dokumen rencana teknis, maupun jangka waktu proses penerbitan ijin mendirikan bangunan gedung.

Terkait ijin Amdal/UPL/UKL, Kementerian PUPR akan kaji secara mendalam karena dokumen Amdal dikhususkan untuk gedung kepentingan umum dan kepentingan khusus, bukan untuk izin rumah hunian rumah tinggal tunggal sederhana.

"Kementerian PUPR akan melihat keseimbangan antara kepentingan kemudahan perizinan, namun tetap mengedepankan keserasian bangunan dengan lingkungan hidup dan sosial maupun keserasian rencana tata ruang wilayah di daerah-daerah," ujar Velix.

Kementerian PUPR Kaji Usulan BKPM Hapus Amdal dan Kemudahan IMB

Minggu, 5 Juli 2015 | 23:54 WIB
 
Shutterstock Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merespon positif usulan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani untuk menata kembali beberapa poin dalam kebijakan perizinan bangunan di bawah koordinasi Kementerian PUPR.

Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Velix Wanggai, dalam menjawab pertanyaan Kompas.com, Ahad (5/7/2015), Menteri Basuki telah mengidentifikasi dua regulasi untuk dipelajari dan dikaji guna mendukung kemudahan berusaha dan investasi di berbagai daerah.

Kedua regulasi itu yakni Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Gedung dan Permen Pekerjaan Umum No 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung.

Kedua aturan itu ditetapkan tanggal 9 Agustus 2007 yang menyatakan agar IMB untuk bangunan gedung kepentingan umum dan kepentingan khusus harus memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) atau Upaya Kelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

Walaupun pandangan Bank Dunia dalam survei Ease of Doing Business (EoDB) menilai kebijakan Indonesia harus memudahkan IMB, namun Menteri Basuki menekankan agar setiap pendirian bangun harus tetap memperhatikan aspek teknis dan administratif pendirian bangunan dan kelaikan fungsi bangunan, seperti letak tangga, keselamatan penghuni dan warga sekitarnya, dan tata bangunan sesuai fungsi yang selaras dengan lingkungan. 

Velix menambahkan, pengalaman yang terjadi bahwa bangunan dua lantai pun ternyata dapat menyebabkan korban jiwa saat kebakaran karena tata bangunan yang tidak mempertimbangkan keamanan warga.

"Jadi usulan BKPM masih terus dikaji dan ditujukan ke tata cara penerbitan SLF bangunan gedung, dokumen sertifikat dan pola pemeriksanaan berkala gedung. Demikian pula, kami tengah mengkaji proses IMB, tata cara pengesahan dokumen rencana teknis, maupun jangka waktu proses penerbitan IMB gedung," papar Velix.

Demikian halnya terkait izin Amdal/UPL/UKL, Kementerian PUPR juga akan mengkaji secara mendalam karena dokumen Amdal dikhususkan untuk gedung kepentingan umum dan kepentingan khusus, bukan untuk izin rumah hunian, atau rumah tinggal tunggal sederhana.

Kementerian PUPR juga akan melihat keseimbangan antara kepentingan kemudahan perizinan, namun tetap mengedepankan keserasian bangunan dengan lingkungan hidup dan sosial maupun keserasian rencana tata ruang wilayah di daerah-daerah.

"Posisi Kementerian PUPR menyetujui ada kemudahan perizinan, namun tetap mempelajari dampak lingkungan dari pendirian bangunan tersebut. Dan, dalam proses kajian itu, Menteri Basuki akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang memiliki otoritas dalam soal regulasi Amdal," tandas Velix.

Sebelumnya diberitakan, BKPM dan Kementerian PUPR sepakat bersinergi melakukan perbaikan indikator kemudahan berusaha, terkait kemudahan perizinan dalam mendirikan bangunan. Kesepakatan tersebut dilakukan dalam pertemuan antara Kepala BKPM, Franky Sibarani dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Rabu (3/7/3015).

Franky menjelaskan, dalam pertemuan tersebut BKPM mengusulkan penyederhanaan IMB yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007, dengan penghapusan persyaratan Amdal atau UKL dan UPL.

"Persyaratan yang sama sudah ada dalam izin lokasi. Hal ini agar pelaku usaha tidak dua kali mengurus dokumen yang sama. Jadi untuk pengurusan IMB, cukup dipersyaratkan saja dalam dokumen izin lokasi," kata Franky.

Franky menambahkan, usulan lain BKPM adalah penyederhanaan perizinan terkait Pedoman SLF Gedung yang diatur dalam Permen PUPR nomor 25/PRT/M/2007, khususnya untuk bangunan dua lantai yang menjadi target survei Ease of Doing Business (EoDB).
Penulis: Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

Jul 5, 2015

Apa Yang Dilakukan di Tol Cipali saat Kompasiana Visit ?

05 Juli 2015 17:02:51 Dibaca : 162
Apa Yang Dilakukan di Tol Cipali saat Kompasiana Visit ?
-
Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) telah dibuka sejak 13 Juni 2015 untuk percobaan dan resmi dibuka 26 Juni 2015. Jalan tol ini cukup fenomenal  karena merupakan jalan tol erpanjang di Indonesia saat ini, dengan panjang ruas jalan 116 km, dan merupakan bagian jalan tol trans jawa. Yang masa pembangunannya cukup lama, dan hingga kini masih menyisakan masalah mengenai "ganti untung" dengan warga yang lahannya digunakan untuk kepentingan pembangunan jalan tol ini.

Guna memperkenalan dan mengeksplorasi jalan tol ini, Kementerian PUPR dan Kompasiana memfasilitasi 50 Kompasianers untuk menjajal menikmati fasiltas jalan tol ini, baik kemulusan jalannya, fasilitas tempat istirahat, mushola, kantin, toilet, SPBU, ATM serta Bengkel.

Berkumpul di Kantor Pusat Kementerian PUPR di Jl Patimura 20 jakarta Selatan, tepatnya di depan Green Building 17 lantai, rombongan lalu dibagi menjadi 2 kelompok dan segera berangkat dengan 2 bis mewah. Sebelum berangkat dari Kementerian PUPR menyampaikan welcome speech yang diwakili oleh Ibu Lisniari Munthe. Setelah foto bersama, semuanya menuju bis Dengan dikawal dua mobil vorijder Polisi Jalan Raya, bis meluncur mulus menuju pintu tol Cikopo. Agar tidak membosankan, di dalam bis maupun di pintu tol diberikan quiz, penebak tepat diganjar aneka hadiah, seperti tas, selimut api, tas kecil, penopang leher, buku dan voucher MAP.

Di pintu tol Cikopo sudah ditunggu oleh Bp Wisnu Dewanta selaku Corporate Affair PT Lintas Marga Sedaya, menjelaskan tentang tol Cipali. Setelah foto bersama didepan pintu tol Cikopo, kami mengunjungi dan melihat fasilitas Tempat Istirahat (TI) type B yang ada di Km.86 yang hanya menyediakan mushola, kantin dan toilet. Saat kunjungan kantin belum buka. Total ada 2 TI type B arah Palimanan pada Km 86 dan 131, dan 2 arah Cikopo pada Km 86 dan 131.


Perjalanan dilanjutkan dengan meninjau fasilitas TI type A yang berada di Km 101, dengan fasilitas masjid / mushola, kantin, toilet, SPBU dan ATM.  Total ada 2 TI type A arah Palimanan pada Km 101 dan 166, dan 2 arah Cikopo pada Km 101 dan 166.

Kami juga disambut oleh Bp. Velix Wanggai selaku KaBiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR di TI Km.101 dan selanjutnya Bp. Velix mengantar kami hingga selesai acara presentasi..

Selama peninjauan kami juga menyaksikan dua jembatan dengan bentangan terpanjang di jalan tol ini, yakni Cipunegara dan Cimanuk. Secara keseluruhan di jalan tol Cipali kita melewati 99 jembatan, baik over bridge maupun under bridge.

Jalan tol ini dibangun menggunakan dua sistem: perkerasan beton dan aspal, tergantung pada kondisi struktur tanah. Total jalur saat ini 2+1 dengan lebar total 60 meter.

Kami juga melihat upaya yang luar biasa yang dilakukan oleh pembangun jalan tol (PT LMS) yang terpaksa harus memotong bukit, guna mengalah pada masyarakat setempat yang belum bersedia pindah, karena tempatnya harus dilalui jalan tol, sehingga harus bergeser beberapa kilometer ke arah selatan. Juga batu Blenong yang dikeramatkan oleh masyarakat, harus tetap dipertahankan guna menghormati tradisi masyarakat setempat.

Meski jalan tol Cipali ini lurus dan mulus, namun pengguna jalan tol dihimbau untuk menaati rambu-rambu lalu lintas dan menerapkan kecepatan yang disarankan, yakni maksimum 100 km/jam, serta tidak menyalip dari bahu jalan Bagi pengendara yang mengantuk, disarankan untuk beristirahat di TI yang telah disiapkan dan tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan.


Setiba di pintu tol Palimanan, yang meruipakan akhir dari jalan tol Cipali, rombongan melakukan foto bersama lagi. Dari pintu tol Palimanan, Anda dapat melanjutkan ke Tol Palilkanci, ke Plumbon bila mau ke Cirebon, atau ke Kanci bila mau melanjutkan ke Jawa Tengah. Karena kami hanya ingin melihat tol Cipali, maka  bis memutar melalui U-turn yang tersedia, dan kembali masuk ke pintu tol Palimanan.


Dari pintu tol Palimanan, kami menuju TI di Km. 166 untuk menunaikan sholat dzuhur. Perjalanan dilanjutkan menuju Kantor Operasional PT Lintas Marga Sedaya di Subang. Di kantor operasional ini terdapat ruang pemantauan cctv, radio komunikasi dan Traffic Management Centre (TMC).

Di Kantor Operasional terdapat fasiltas polisi jalan raya dan patroli yang tiap 20 menit melintas dan melapor ke TMC, serta mobil ambulance, rescue dan derek..
Untuk Rumah Sakit rujukan juga sudah bekerja sama dengan beberapa Rumah Sakit. Fasilitas lainnya adalah  memiliki call centre dengan nomor panggilan 0260 7600600.

Dengan mengambil tempat di masjid di area Kantor Operasional PT LMS Subang, dilakukan presentasi dan tanya jawab mengenai Tol Cipali. Setelah beberapa quiz, dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata dari Kementerian PUPR kepada pejabat PT LMS dan COO Kompasiana.

Setellah berpamitan kepada team PT LMS, rombongan melanjutkan perjalanan menuju rumah makan Old Town di Lippo Cikarang. Kurang beberapa menit sebelum mencapai rumah makan, waktu buka puasa sudah tiba, sehingga peserta berbuka puasa didalam bis dengan snack yang disediakan Kompasiana.

Akhirnya kami menikmati makan malam di rumah makan Old Town, yang cukup keder menghadapi serbuan Kompasianers sehingga pesanan dilayani cukup lama. Acara diakhiri dengan beberapa quiz dan tantangan, hingga hadiah yang disediakan Kementerian PUPR tuntas. Pada akhir acara diumumkan pemenang live tweet.

Semua peserta kembali ke bis dan menuju Kantor Kementerian PUPR, serta pulang ke rumah masing-masing dengan pekerjaan rumah tantangan menyelesaikan Blog Competition yang diberi tenggat hingga 4 Agustus 2015.

Demikian kisah uji coba Tol Cipali oleh 50. Kompasianers yang difasilitasi oleh Kementerian PUPR dan Kompasiana.

Jul 4, 2015

Mudik 2015, Kementerian PUPR Buka Posko Darurat Jalan Rusak


 
Jakarta, HanTer - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membentuk Posko Lebaran di seluruh daerah Indonesia untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas jalan yang dikelola satuan kerja di berbagai wilayah.

"Pak Menteri Basuki Hadimuljono ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sejak Aceh hingga Papua dan satuan kerja untuk bekerja penuh memantau jalan dan jembatan di jalur utama," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai melelaui siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu (4/7/2015).

Menteri juga meminta jajarannya siap memperbaiki kerusakan jalan dan jembatan yang terjadi selama arus balik dan mudik.

Kementerian PUPR juga telah memetakan potensi sejumlah titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir sehingga ditempatkan alat perawatan rutin seperti "dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe, maupun ekskavator.

Di ruas jalan pantai utara sejak Karawang hingga Cirebon didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan dan Cirebon.

Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 posko yang tersebar di berbagai ruas jalan di lintas utara, lintas tengah, lintas selatan serta koridor yang menghubungkan akses selatan-tengah-utara.

Sejumlah posko tersebut tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan timur.

Menteri Basuki menekankan agar petugas sigap memantau titik tertentu rawan longsor, banjir dan pasar tumpah segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas terkait keselamatan dan keamanan yang diakibatkan kerusakan jalan.

(Oni)

Jul 3, 2015

Serapan Dana Infrastruktur PUPR Gerakkan Ekonomi Daerah


Jum'at, 03 Juli 2015 , 04:10:00 WIB

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi

VELIX WANGGAI/NET
  

RMOL. Di tengah dinamika ekonomi nasional yang sedang lesu, infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat PUPR menjadi andalan sebagai penggerak ekonomi daerah-daerah. Karena itu, Menteri PUPR M. Basuki Hadimuljono mengajak seluruh staf di Kementerian PUPR untuk memahami getaran-getaran harapan rakyat terhadap percepatan serapan dana infrastruktur PUPR.

Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa sampai dengan Kamis sore (2/7), dana Kementerian PUPR telah terserap rata-rata nasional sebesar 14,80 persen atau senilai Rp 17,5 Triliun dari alokasi tahun anggaran 2015 sebesar Rp 118,5 Triliun. Kementerian PUPR juga menyediakan 14.501 paket yang tersebar lintas direktorat jenderal di seluruh Tanah Air.

Terkait dengan serapan anggaran ini, Basuki Hadimuljono sudah menjelaskannya di dalam Sidang Paripurna tentang serapan dana APBN yang digelar di Istana Kamis kemarin.

Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Velix Wanggai, serapan dana sebesar 14,80 persen adalah pola yang selama ini menjadi pola realisasi keuangan semester 1, dengan berbagai kegiatan yang mulai dilaksanakan dengan biaya termin pertama. Dalam semester 2 sejak Juli hingga Desember 2015 serapan dana akan meningkat dan diperkirakan mencapai 93 persen realisasi keuangan.

"Sejumlah program-program strategis digenjot pelaksanaannya. Termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 26,8 Triliun yang disebar ke daerah-daerah dipercepat realisasinya, baik DAK jalan, irigasi, air minum dan sanitasi," kata Velix dalam keterangan beberapa saat lalu (Jumat, 3/7).

Dari e-monitoring yang dilakukan secara intens menit demi menit, Velix Wanggai menjelaskan juga bahwa serapan dana infrastruktur PUPR telah menggerakkan ekonomi daerah secara bertahap. Di kegiatan jalan dan jembatan, ada beberapa provinsi yang serapan diatas 20 persen seperti DI Yogyakarta, Nanggroe Aceh Darussalam, Jambi, Maluku, Bengkulu, Sulawesi Barat dan DKI Jakarta, serta Maluku Utara.

"Serapan dana di atas 20 persen di daerah-daerah seperti pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, peningkatan struktur jalan, penggantian jembatan, pelebaran jalan, pembangunan jalan di kawasan industri dan daerah perbatasan dan terpencil maupun kegiatan perencanaan dan pengawasan teknis. Harapannya, serapan dana ini kian menggerakan ekonomi lokal di seluruh tanah air," demikian Velix Wanggai. [ysa]

Anggaran Kementerian PUPR Baru Terserap 14,80 Persen

Kamis, 2 Juli 2015 | 23:00 WIB
 
KOMPAS.COM / HILDA ALEXANDER Kondisi infrastruktur jalan di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (14/2/2015) saat kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono ke pegunungan tengah, Papua.

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga 2 Juli 2015, anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru terserap sebesar 14,80 persen atau senilai Rp 17,5 triliun dari alokasi tahun anggaran (TA) 2015 sebesar Rp 118,5 triliun.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan, serapan dana sebesar 14,80 persen merupakan pola realisasi keuangan semester pertama, saat berbagai kegiatan mulai dilaksanakan dengan biaya termin pertama.

"Pada semester kedua sejak Juli hingga Desember 2015 serapan dana diharapkan meningkat dan diperkirakan mencapai 93 persen realisasi keuangan," kata Velix dalam siaran persnya yang disampaikan pada Kamis (2/7/2015).

Velix menerangkan, Kementerian PUPR menyediakan 14.501 paket yang tersebar lintas direktorat jenderal di seluruh Tanah Air. Hal ini menjadi laporan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Sidang Paripurna yang membahas mengenai serapan dana APBN yang digelar di Istana Negara, Kamis (2/7/2015).

Untuk itu, sejumlah program strategis di Kementerian PUPR bakal digenjot pelaksanaannya. Termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 26,8 Triliun yang disebar ke daerah-daerah, akan dipercepat realisasinya, baik DAK Jalan, Irigasi, Air Minum, dan Sanitasi.

Dari pantauan elektronik atau e-monitoring yang dilakukan secara intensif, Velix mengklaim, serapan dana infrastruktur Kementerian PUPR telah menggerakan ekonomi daerah secara bertahap.

Pada kegiatan pembangunan jalan dan jembatan, ada beberapa provinsi yang mencatat tingkat serapan di atas 20 persen seperti DI Yogyakarta, Aceh, Jambi, Maluku, Bengkulu, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, serta Maluku Utara.

Serapa dana di atas 20 persen di daerah-daerah tersebut terkait dengan pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, peningkatan struktur jalan, penggantian jembatan, pelebaran jalan, pembangunan jalan di kawasan industri dan daerah perbatasan dan terpencil maupun kegiatan perencanaan dan pengawasan teknis.




Penulis: Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander

Jun 30, 2015

Kementerian PUPR Buka Posko di Seluruh Indonesia Selama Puasa dan Lebaran

Created on Tuesday, 30 June 2015 14:26

Jakarta, GATRAnews - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membentuk posko di seluruh Indonesia untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan yang dikelola satuan-satuan kerja di berbagai daerah. Pelaksanaan piket di posko ini mulai H-30 hingga H+10 yang berlangsung selama 24 jam.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, dalam siaran pers yang dirilis di Jakarta, Selasa (30/6), menjelaskan, Menteri PUPR ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sejak Aceh hingga Papua dan Satuan Kerja untuk bekerja full time memantau jalan dan jembatan di jalur-jalur utama. Kemudian juga, menurutnya, siap memperbaiki kerusakan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik.

"Kementerian PUPR telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir, sehingga ditempatkan alat perawaran rutin seperti dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe, maupun excavator," jelas Velix.

Di ruas jalan pantai Utara sejak Karawang hingga Cirebon, ia menuturkan, didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon.

Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 Posko yang tersebar di berbagai ruas-ruas jalan di lintas Utara, lintas Tengah, lintas Selatan serta koridor yang menghubungkan akses Selatan-Tengah-Utara.

"Posko-posko itu tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur," tuturnya.

Menteri Basuki Hadimuljono, kata Velix, menekankan agar petugas sigap untuk memantau titik-titik tertentu yang rawan longsor, banjir dan pasar tumpah serta segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas yang terkait keselamatan dan keamanan pengguna jalan yang diakibatkan kerusakan jalan dan jembatan.

Velix menjelaskan tim Kementerian PUPR di Jakarta aktif memastikan berbagai BUMN, operator jalan tol dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian berbagai sarana kelengkapan di jalan Tol Cipali, termasuk percepatan akses lewat Toll Pejagan-Pemalang yang difungsikan dengan konstruksi lapis Agregat B.

"Dengan skala waktu di pertengahan tahun ini, berbagai proyek fisik di berbagai ruas jalan nasional dan daerah sedang ditangani. Jelang H-14 pekerjaan fisik di lapangan diharapkan selesai maupun dihentikan sementara dengan pemasangan tanda peringatan di segmen jalan tertentu," ujar Velix.

ISI LAIN ISTANA

Dekrit Rakyat kepada Presiden

Jumat sore, 26 Juni 2015, di sebuah tempat, di tepi Jalan Prof Dr Soepomo SH, Tebet, Jakarta Selatan, lembaga swadaya masyarakat yang menamakan dirinya Dekrit Rakyat mengadakan diskusi "Seleksi Komisioner KPK dan Upaya Pelemahan Pemberantasan Korupsi di Era Jokowi".
 
Para pembicara dalam diskusi yang dihadiri para wartawan ini antara lain Ray Rangkuti, Chalid Muhammad, Romo Benny Susetyo, Sri Palupi, Riza Damanik, Dani Setiawan, Arif Susanto, Haris Azhar, dan perempuan cantik anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK), Yenti Garnasih.
Seusai diskusi, Sri Palupi, Ray Rangkuti, Romo Benny, dan Chalid Muhammad mengeluarkan beberapa pernyataan sebagai kesimpulan, antara lain tertuju kepada Presiden Joko Widodo.
"Presiden harus benar-benar menjalankan komitmen pemberantasan korupsi dan memperkuat KPK dengan betul-betul menolak revisi UU KPK serta memecat para menteri dan pembantunya yang pro revisi UU KPK," demikian pernyataan yang disampaikan Palupi.

Pernyataan lain berbunyi, "Kalau kekuatan politik untuk memperlemah KPK dan pemberantasan korupsi tidak bisa dilawan, lebih baik Presiden membubarkan KPK."
Sebelum Dekrit Rakyat mengeluarkan pernyataan itu, Presiden Jokowi sudah menyatakan menolak revisi UU KPK. Mengapa mesti diserukan lagi pernyataan penolakan revisi UU KPK oleh Dekrit Rakyat? Apakah ada kesangsian terhadap sikap Jokowi?

Menurut para tokoh Dekrit Rakyat, seperti Romo Benny, Chalid Muhammad, Palupi, dan Ray Rangkuti, pernyataan kepada Jokowi justru untuk memperkuat sikap Jokowi.
Di tengah diskusi, Ray Rangkuti sempat berseloroh dengan mengatakan, setelah acara ini siapa tahu Romo Benny diundang Jokowi ke istana. "Para mahasiswa sudah diundang ke istana, demikian juga para tokoh LSM. Sekarang giliran para tokoh agama, termasuk Romo Benny. Siapa, sih, yang tak mau diundang Presiden? Dulu setelah para tokoh agama diundang ke istana, keluar pernyataan tentang kebohongan pemerintah, ha-ha-ha," ujar Ray bercanda.

Setelah para wartawan meninggalkan tempat diskusi, Chalid Muhammad dan Ray Rangkuti membahas penampilan para staf khusus yang kini bekerja di kalangan Istana Kepresidenan. Banyak kritik keras dan pedas yang disampaikan kedua tokoh muda ini.

Ray dan Chalid sempat memperbandingkan para staf khusus dulu dan kini. "SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) cukup cerdas dan piawai memilih orang-orangnya untuk staf khusus," ujar Ray.
Ray mengambil contoh apa yang dilakukan Staf Khusus Komunikasi Politik Daniel Sparringa yang sering mendatangi pertemuan-pertemuan para kritikus keras pemerintahan Yudhoyono. "Daniel berani datang dengan sikap rendah hati sehingga sering pertemuan para kritikus pemerintahan SBY melunak," ujar Ray.

Menurut Chalid Muhammad, para staf khusus SBY bisa masuk dalam lingkar kekuasaan tanpa harus berkarakter penguasa ketika menghadapi para kritikus pemerintahan SBY.
"Saya juga pernah menyaksikan kehebatan Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai meredakan panas hati penyerangnya," ujar Ray.
Staf khusus di istana sekarang mungkin masih dalam proses dan pencarian diri untuk menjadi petugas istana yang andal. Mungkin, antara lain, perlu studi banding ke Desa Cinangneng, Situdaun, Bogor Barat, Jawa Barat, nun di sana. (J Osdar)

 
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Juni 2015, di halaman 2 dengan judul "Dekrit Rakyat kepada Presiden".

Jelang Mudik, Kementerian PUPR Dirikan Posko di Seluruh Indonesia

Selasa, 30 Juni 2015 | 00:06 WIB
 
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Ruas jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Subang, Jawa Barat, Kamis (18/6/2015). Tol Cipali yang merupakan ruas jalan tol terpanjang di Indonesia yakni 116,75 kilometer tersebut mulai beroperasi, diharapkan dapat mengurangi beban lalu lintas jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa hingga 60 persen.


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2015, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendirikan posko di seluruh Indonesia.

Posko-posko ini bertugas untuk memantau dan menangani secara darurat kerusakan jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan yang dikelola satuan-satuan kerja di berbagai daerah. Ada pun pelaksanaan piket di posko mulai H-30 hingga H+10 yang berlangsung selama 24 jam.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai menjelaskan kementerian ingin memastikan jaringan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional dari Aceh hingga Papua beserta satuan kerjanya bekerja penuh (full time) memantau jalan dan jembatan di jalur-jalur utama.

"Mereka juga harus siap memperbaiki kerusakan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik," tutur Velix dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (29/6/2015).

Kementerian PUPR, lanjut Velix, telah memetakan potensi titik-titik kemacetan, daerah rawan longsor dan banjir serta melengkapinya dengan alat perawaran rutin seperti dump truck, bacho loader, tandem roller, grader, backhoe, maupun excavator.

Di ruas jalan pantai Utara mulai dari Karawang hingga Cirebon, didirikan posko 24 jam dengan dukungan peralatan rutin di titik belakang gerbang Tol Cikampek, Pamanukan, Sewo, Lohbener, Karangampel, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon.

Sedangkan di Jawa Tengah didirikan 23 Posko yang tersebar di berbagai ruas jalan di lintas Utara, lintas Tengah, lintas Selatan serta koridor yang menghubungkan akses Selatan-Tengah-Utara.

Sementara posko di luar Pulau Jawa tersebar di akses jalan utama dan alternatif di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan kepulauan Timur.

Seperti dikutip Velix, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan agar petugas sigap memantau titik-titik tertentu rawan longsor, banjir dan pasar tumpah serta. Mereka harus segera mengambil tindakan menangani kendala lalu lintas yang terkait keselamatan dan keamanan pengguna jalan yang diakibatkan kerusakan jalan dan jembatan.

Demikian pula Tim Posko di Jakarta, harus aktif memastikan berbagai BUMN, operator jalan tol dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian berbagai sarana kelengkapan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan, termasuk percepatan akses lewat Tol Pejagan-Pemalang yang difungsikan dengan konstruksi lapis Agregat B.

Dalam skala waktu pertengahan tahun, berbagai proyek fisik seperti ruas jalan nasional dan daerah sedang ditangani. Jelang H-14 pekerjaan fisik di lapangan diharapkan selesai.

"Kalaupun masih ada pekeerjaan yang belum rampung, akan dihentikan sementara dengan pemasangan tanda peringatan di segmen jalan tertentu," tutup Velix.
Penulis :Hilda B Alexander
Editor :Hilda B Alexander

Jun 29, 2015

Kemen PUPR Fokus Pengembangan Daerah di Luar Jawa

Rochimawati Senin, 22 Juni 2015, 09:23 WIB 
 
VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) menaruh perhatian besar untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal, Kawasan Timur Indonesia, kawasan perdesaan, kawasan marjinal perkotaan, dan wilayah strategis di luar Pulau Jawa.

Infrastruktur yang dibangun Kementerian PUPR ditujukan untuk mengurangi ketimpangan antarwilayah, mendorong pengembangan wilayah dan memperkuat integrasi wilayah dalam NKRI.

Dalam konteks itu, Menteri PUPR Basuki telah mengubah mindset kementeriannya dengan menekankan pembangunan infrastruktur berbasis kewilayahan dan sosial komunitas. Salah satu perubahan itu dengan hadirnya Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW).

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix Wanggai, menjelaskan ada 35 Wilayah Pengembangan Strategis (35 WPS) yang tersebar empat WPS di Pulau Papua, dua WPS di Kepulauan Maluku, empat WPS di Pulau Kalimantan, lima WPS di Sulawesi, dan lima WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, maupun enam WPS di Sumatera.

Sebagai contoh, Kemen PUPR mendorong WPS Pertumbuhan Terpadu Kemaritiman Ternate-Sofifi-Morotai dan Ambon-Seram. Ada pula, WPS Perbatasan Temajuk-Sebatik, WPS Aksesibilitas Baru Papua di ruas Nabire-Enarorali-Ilaga-Timika-Wamena.

"Kementerian bersama dengan TNI AD, membuka akses jalan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya koridor Kalimantan Barat-Kalimantan Timur-Kalimantan Utara," jelas Velix Wanggai, seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin 22 Juni 2015.

Dalam APBN 2015 dialokasikan Rp2,7 triliun untuk pembukaan jalan baru perbatasan di Kalimantan sekitar 740 kilometer. Menurut dia, Kementerian PUPR juga akan mendorong penyelesaian Trans-Papua, guna memperkuat konektivitas dan mengurangi tingkat kemahalan harga di pedalaman.

Di samping itu Kementerian PUPR juga fokus membangun bendungan untuk mempercepat hadirnya sentra-sentra pangan di luar Pulau Jawa. (asp)

Jun 26, 2015

Akhir Juni 2015 Jalan Nasional Bebas Lubang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerin Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada akhir Juni 2015 jalan nasional bebas lubang. Target ini disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono yang bertanggung jawab sebagai pelaksana infrastruktur jalan dan jembatan dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, di Kompleks DPR Senayan, Jakarta, Kamis (24/6/2015).

Rapat kerja ini juga dihadiri Menteri Perhubungan, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta Kepala Badan SAR Nasional, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (24/6/2015).

Dalam rapat kerja, dibicarakan soal persiapan sarana dan prasarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik lebaran di seluruh Indonesia tahun ini, khususnya wilayah yang ramai dilewati oleh pemudik.

Kementerian PUPR sendiri bertanggung jawab dalam pelaksanaan infrastruktur jalan dan jembatan. Pemerintah menargetkan pada akhir Juni 2015 jalan nasional bebas lubang. Semua ruas jalan tidak ada yang agregat baik aspal maupun beton, bermarka, bahu jalan rapi, rumput terpotong dan tidak rusak, median bersih dan rapi, serta rambu rambu cukup.

Sementara itu, strategi paket-paket regular dan pasca bencana sampai akhir Juni 2015 terkait lokasi yang belum dikerjakan akan dilapis aspal satu lapis atau binder, atau dijamin bebas lubang agar fungsional, tidak ada tumpukan material di pinggir jalan, tidak ada alat-alat berat yang parkir di bahu jalan dan sudah bermarka.

Lebih spesifik lagi, antisipasi berfungsinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diprediksi mengalami penumpukan arus lalu lintas di pintu keluar Tol Pejagan, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Velix V. Wanggai mengatakan telah menyiapkan 4 skenario yang dilakukan untuk memecah arus lalu lintas.

"Akan dilakukan pemecahan arus lalu lintas dengan mendistribusikan ke arah 4 trase alternatif, ke-4 skenario itu dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan difungsikan selama 24 jam penuh," tutur Velix.

Trase Alternatif tersebut adalah pintu keluar Tol Pejagan-Simpang Pejagan-Brebes, lewat Tol Pejagan-Pemalang yang direncanakan pada saat mudik lebaran dapat difungsikan dengan konstruksi sampai dengan lapis Agregat B (sampai Brebes Timur), pintu keluar Tol Pejagan-Ketanggungan-Jatibarang-Slawi (Jalan Provinsi), dan pintu keluar Tol Pejagan Ketanggungan-Prupuk-Slawi-Tegal (Jalan Nasional).

Selain itu, imbuh Velix, di Provinsi Jawa Tengah, untuk ruas Jalan Pejagan-Ketanggungan-Prupuk-Bumiayu-Ajibarang-Wangon, saat ini sudah fungsional dan dapat dilewati arus mudik. Namun, di lapangan masih ada alat berat yang siaga yakni di KM 115 900.

Sementara itu, di perlintasan kereta api Klonengan dan beberapa perlintasan kereta api lainnya di ruas Prupuk-Ajibarang perlu dilakukan perbaikan aspal yang rusak. Namun dipastikan, pada akhir Juni 2015 sudah siap untuk dilalui arus mudik.

Jalur Pantura Jawa sendiri merupakan jalur utama mudik di Pulau Jawa. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 hingga H-2 lebaran tahun ini. Tindak lanjut Rapat Kerja ini rencananya akan diikuti oleh kunjungan kerja spesifik peninjauan jalur lebaran yang akan dilakukan oleh Komisi V DPR RI yang akan dilaksanakan pada minggu kedua sampai ketiga bulan puasa ini.

properti.kompas.com



Jun 25, 2015

RAPBN 2016 Kementerian PUPR yang Disetujui Komisi V Diteruskan ke Banggar


Kamis, 25 Juni 2015 , 07:36:00 WIB
Laporan: Ruslan Tambak

KEMENTERIAN PUPR
  

RMOL. Komisi V DPR RI menyetujui Rancangan Anggaran Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Alokasi anggaran itu disetujui Komisi V melalui Rapat Kerja yang digelar di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (24/8) kemarin.

Selanjutnya, dukungan dan persetujuan Komisi V itu akan diteruskan ke Badan Anggaran (Banggar) DPR.

Dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu sebelumnya, Kementerian PUPR dalam RAPBN 2016 mengusulkan anggaran sebesar Rp. 126 trilun. Anggaran tersebut diperuntukan ke beberapa bidang yakni:  penyelenggaraan jalan, pengelolaan sumber daya air, untuk bendungan dan irigasi, pengembangan infrastruktur pemukiman, dan pengembangan perumahan untuk rakyat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat Rapat Kerja mengatakan, bahwa perlu sekali dukungan dari Komisi V ini untuk mengalokasikan anggaran di kementeriannya. Karena anggaran tahun 2016 tentunya untuk melaksanakan amanah dari rakyat dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Seperti dikutip dari laman pu.go.id, Ketua dari Komisi V Fary Djemi Francis mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan mitra kerja mereka.

"Tentunya perjuangannya sesuai dengan mekanisme yang ada," ungkapnya. [rus]

Jun 24, 2015

Jalur Darurat Mudik Disiapkan

Layanan Angkutan Gratis Masih Terbuka

BREBES, KOMPAS — Pemerintah menyiapkan empat skenario pemecahan arus lalu lintas saat mudik 2015 dari pintu keluar Tol Kanci-Pejagan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Satu dari empat skenario itu adalah memakai rencana Jalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20,6 kilometer.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan dan baru sekitar 7 kilometer yang tanahnya dilapisi pasir. Jalan tol tersebut dirancang sebagai kelanjutan dari Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon)-Pejagan yang kini sudah digunakan. Meski belum selesai, ruas Pejagan-Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif saat mudik Lebaran tahun ini.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTIJalan Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan dan baru sekitar 7 kilometer yang tanahnya dilapisi pasir. Jalan tol tersebut dirancang sebagai kelanjutan dari Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon)-Pejagan yang kini sudah digunakan. Meski belum selesai, ruas Pejagan-Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif saat mudik Lebaran tahun ini.
Jalan Tol Pejagan-Pemalang dirancang sebagai kelanjutan dari Tol Kanci (Kabupaten Cirebon)-Pejagan (Kabupaten Brebes). Berdasarkan penelusuran Kompas pada Selasa (23/6), dari 20,6 kilometer panjang jalan, baru sekitar 7 km yang berupa tanah yang diperkeras kerikil. Sisanya masih jalan tanah biasa.

Secara keseluruhan, jalur itu belum layak dan belum nyaman untuk dilalui kendaraan. Selain belum selesai dibangun, jalan tersebut juga belum memiliki penerangan jalan yang memadai.
Pada musim kemarau seperti saat ini, jalan berdebu karena kebanyakan masih berupa tanah. Di kanan-kiri jalan tidak terdapat fasilitas penunjang, terutama tempat peristirahatan. Meskipun begitu, jalan tersebut tetap akan digunakan pada saat darurat.

Jembatan penghubung antara ruas Tol Kanci-Pejagan dengan Tol Pejagan-Pemalang juga masih dalam penyelesaian pembetonan.

Simulasi

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Rendy Andy Julikhlas mengatakan, Tol Pejagan-Pemalang pada ruas Pejagan-Brebes bagian timur tersebut akan digunakan untuk pemudik berkendaraan pribadi. Untuk truk, bus, dan angkutan bahan kebutuhan pokok akan dialihkan ke jalur pantai utara melalui pintu masuk Jawa Tengah di Cisanggarung. Jalur pantura juga akan digunakan untuk kendaraan roda dua.

"Mulai tujuh hari sebelum Lebaran (H-7) sudah dilakukan simulasi guna memfungsikan jalan tol untuk kendaraan pribadi roda empat," ujar Rendy.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Velix Wanggai menyatakan, jalur Tol Pejagan-Pemalang adalah satu dari empat skenario pemecahan arus lalu lintas dari pintu keluar Tol Pejagan yang disiapkan pemerintah menghadapi arus mudik tahun ini. Skenario itu akan difungsikan apabila arus lalu lintas di pintu keluar itu menumpuk sewaktu-waktu.
"Empat skenario itu dapat dilaksanakan sewaktu-waktu dan difungsikan selama 24 jam penuh," kata Velix.

Tol Pejagan Pemalang untuk ruas Pejagan-Brebes bagian timur sepanjang 20 kilometer yang rencananya akan digunakan sebagai jalur mudik Lebaran, hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan, seperti terlihat dalam gambar. Tol Pejagan-Pemalang tersebut merupakan kelanjutan dari tol Kanci-Pejagan. Rencananya pada arus mudik Lebaran tahun ini, jalan tol tersebut akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan pribadi yang keluar dari pintu tol Pejagan, menuju ke pantura Brebes dan Tegal, hingga ke Semarang.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Tol Pejagan Pemalang untuk ruas Pejagan-Brebes bagian timur sepanjang 20 kilometer yang rencananya akan digunakan sebagai jalur mudik Lebaran, hingga Selasa (23/6) masih dalam proses pembangunan, seperti terlihat dalam gambar. Tol Pejagan-Pemalang tersebut merupakan kelanjutan dari tol Kanci-Pejagan. Rencananya pada arus mudik Lebaran tahun ini, jalan tol tersebut akan digunakan untuk lalu lintas kendaraan pribadi yang keluar dari pintu tol Pejagan, menuju ke pantura Brebes dan Tegal, hingga ke Semarang.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Tiga skenario pemecahan lainnya adalah mengarahkan lalu lintas dari pintu keluar Tol Pejagan menuju jalur pantura di Brebes. Skenario lain adalah mengarahkan kendaraan ke arah jalan provinsi menuju Jatibarang-Slawi dan skenario terakhir mengarahkan kendaraan ke jalan nasional Prupuk-Slawi-Tegal.

Empat skenario itu diperkirakan bisa mengurangi beban kemacetan di Pejagan.
Dalam kunjungannya di lokasi itu awal Juni lalu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan jalur darurat Tol Pejagan-Pemalang sepanjang 20 kilometer itu sudah bisa dilalui meski masih berupa tanah yang diperkeras dengan kerikil. Sebenarnya jalur itu belum seluruhnya dibebaskan. Untuk melayani pemudik saat Lebaran, pemerintah menyewa lahan 9.000 meter persegi yang belum bebas.
Perbaikan masih terlihat pada sejumlah ruas jalur alternatif di wilayah Tegal, Jawa Tengah, yang akan digunakan sebagai jalur alternatif pada arus mudik Lebaran. Hal itu seperti terlihat di ruas alternatif Kalinyamat Wetan, Kota Tegal, yang menjadi jalur alternatif dari wilayah Sumurpanggang, Kota Tegal menuju Kabupaten Tegal, Minggu (21/6). Hingga saat ini, perbaikan berupa pembetonan masih terlihat di ruas tersebut.
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Selama ini, jalur pantura Jawa menjadi jalur utama mudik dari wilayah barat ke tengah dan timur Pulau Jawa. Velix mengatakan, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 atau H-3 hingga H-2 Lebaran tahun ini.

Di Jawa Timur, kemacetan diprediksi terjadi di jalur Solo-Surabaya. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, kemacetan baru bisa terpecahkan jika Tol Ngawi-Kertosono dan Tol Ploso (Jombang)-Mojokerto sudah tersambung

Pemudik, katanya, bisa menghindari kemacetan di daerah itu dengan mudik lebih cepat atau lebih lambat dari puncak arus mudik. Selain itu, pemudik juga bisa melewati jalur alternatif, yakni Nganjuk-Ploso (Jombang)-Mojokerto atau melalui jalur Madiun-Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung-Kertosono.

Pada mudik tahun ini, jumlah pemudik dengan menggunakan mobil pribadi secara nasional diperkirakan naik sekitar 5,80 persen daripada tahun sebelumnya menjadi 1,68 juta kendaraan. Jumlah sepeda motor pemudik juga diperkirakan naik sekitar 7,77 persen menjadi 2,02 juta kendaraan.

Mudik gratis 

Secara terpisah, Kementerian Perhubungan masih membuka pendaftaran layanan mudik gratis sepeda motor bagi warga pada Lebaran tahun ini. Sejumlah moda transportasi disiapkan untuk mengakomodasi 18.856 penumpang dan 20.000 sepeda motor. Mudik gratis juga digelar sejumlah perusahaan swasta.

Kepala Seksi Angkutan Penumpang Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Rudi Irawan mengatakan, mudik gratis bagi pengendara sepeda motor akan menggunakan angkutan darat, kereta api, dan kapal laut. Pelaksanaannya direncanakan mulai H-4 Lebaran.

"Mudik gratis ini bertujuan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, terutama pengendara sepeda motor," ujar Rudi.

Pemerintah akan mengangkut 10.000 sepeda motor dengan kapal laut, 3.200 sepeda motor dengan angkutan darat, dan 8.000 sepeda motor dengan kereta api. Berdasarkan pantauan Kompas hingga Selasa pukul 20.00, kuota untuk setiap moda transportasi masih tersedia.

Rudi mengatakan, masyarakat dapat mendaftarkan diri secara daring (online) melalui laman mudikgratis.dephub.go.id atau langsung ke kantor Kementerian Perhubungan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

"Pendaftaran secara daring dibuka mulai 1 Juni hingga 30 Juni. Sementara pendaftaran langsung mulai 15 Juni hingga 8 Juli," katanya.

Selain di Kementerian Perhubungan, pendaftaran langsung juga dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan Tangerang Selatan, serta Terminal Bus Depok dan Poris Plawad. Calon pemudik harus melampirkan fotokopi KTP, SIM C, STNK, dan kartu keluarga bagi yang membawa anak.

Pengangkutan sepeda motor pemudik menggunakan truk dijadwalkan 13 Juli dengan tujuan Purwokerto, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Yogyakarta, Solo, Wonogiri, dan Tegal. Adapun angkutan kapal laut dimulai pada 13 Juli dan 15 Juli untuk jurusan Tanjung Priok-Tanjung Emas (Semarang) dan 13 Juli untuk jurusan Tanjung Priok-Tanjung Perak (Surabaya).

(WIE/REK/GRE/ZAK/JUM/
BEN/ODY)

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...