Jun 28, 2010

Jasel Perlu Rencana Pembangunan Terpadu


2010-06-28 12:31:22

Politikindonesia - Kawasan Jawa Selatan (Jasel) memiliki potensi yang tidak kalah dengan kawasan Pantura. Karena itu, kawasan Jasel perlu memiliki rencana pembangunan terpadu dari semua sektor untuk mengejar ketertinggalan mereka.

Demikian agenda pembicaraan Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah (SKP Bangda dan Otda) Velix Wanggai saat bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Jogjakarta dan GRAy Koes Moertiyah di Keraton Surakarta, kemarin.

Pertemuan itu memang digelar mengagendakan pembahasan rencana pembangunan masing-masing Provinsi untuk kawasan Jawa Selatan (Jasel). Kawasan itu, selama ini dinilai tertinggal dibandingan kawasan pantai utara (Pantura).

"Pengaruh sosio-kultural dua keraton tersebut di kabupaten-kabupaten Jasel yang masuk Provinsi Jawa Tengah, DIY dan sebagian Jawa Timur, masih terasa dominan. Karena itu, kami meminta pandangan-pandangan Keraton sebagai masukan penting untuk mengembangkan Jasel," kata Velix Wanggai kepada politikindonesia.com, Senin (28/06).

Menurut Velix, harus ada sinergi antarprovinsi dan antarkabupaten, sehingga pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien. Forum pertemuan Bappeda se-Jawa diharapkan dapat menelurkan kesepakatan-kesepakatan mengenai sinergi antardaerah, serta pembentukan Pokja (Kelompok Kerja) yang akan mengawal percepatan pembangunan kawasan Jasel.

"Terkait dengan model pembangunan ideal bagi Jawa Selatan, kami masih terus menyempurnakannya, dengan meminta masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) di wilayah Jasel," tandas Velix.

Bertemu Bappeda

Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah (SKP Bangda dan Otda) Velix Wanggai mengumpulkan para pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi se-Jawa di Istana Presiden Jogjakarta, Senin (28/06).

Pertemuan mengagendakan pembahasan rencana pembangunan masing-masing Provinsi kawasan Jawa Selatan yang selama ini dinilai tertinggal dibandingan kawasan pantai utara Jawa. Velix menggelar pertemuan menindaklanjuti arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kawasan Jasel didiami sekitar 27 juta penduduk, yang tersebar di 22 kabupaten. Banyak potensi sumberdaya alam di wilayah ini belum tergarap dengan baik karena persoalan ketersediaan infrastruktur dan kesiapan sumberdaya manusia.

Wilayah Jasel terbentang dari Pandelang (Banten) sampai Banyuwangi (Jawa Timur) selama ini relatif tertinggal dari segi infrastruktur. Misalnya saja, jalan antar kabupaten di Jasel ada yang terputus atau dalam keadaan kurang memadai.

Kesiapan sumberdaya manusia di kabupaten-kabupaten itu, yang dicerminkan dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga masih di bawah rata-rata IPM di kabupaten-kabupaten Jawa bagian utara. Padahal, wilayah Jasel memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi keunggulan kompetitif, seperti pertanian, perikanan dan pariwisata.

Kawasan Jasel dinilai perlu memiliki rencana pembangunan yang terpadu dari semua sektor. Harus ada sinergi antarprovinsi dan antarkabupaten, sehingga pembangunan dapat berjalan efektif dan efisien. Forum pertemuan Bappeda se-Jawa diharapkan dapat menelurkan kesepakatan-kesepakatan mengenai sinergi antardaerah, serta pembentukan Pokja (Kelompok Kerja) yang akan mengawal percepatan pembangunan kawasan Jasel.
(aan/na)

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...