Feb 16, 2011

Staf Khusus Presiden Velix Wanggai Kunjungi Aksi Jahit Mulut Warga Rawasari



Jakarta, Seruu.com - Staf Khusus Presiden RI Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix V Wanggai mengunjungi aksi jahit mulut yang dilakukan oleh warga Rawasari dan menggelar dialog dengan warga. Velix yang datang bersama sekitar 3 orang rombongannya tersebut mengaku bersimpati atas aksi yang dilakukan warga. Ia juga mengatakan akan berusaha mencari tahu dan mencoba menjembatani keluhan warga atas persoalan yang menimpanya. "Belum tahu pasti persoalan, ini kita akan gelar dialog, untuk coba cari solusi dan jalan keluarnya," papar Velix singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya warga Rawasari menggelar aksi jahit mulut dan mogok makan di depan proyek pembangunan apartemen Grand Pramuka. Warga yang sudah menggelar aksinya sejak Jumat (11/02) lalu membangun posko dan menggelar berbagai acara seperti doa bersama dan tahlilan di lokasi tersebut. Sejak hari kedua , Sabtu (12/02) beberapa warga sudah mengadakan aksi mogok makan dan puncaknya pada Sabtu malam 3 orang ibu yang berusia lanjut memutuskan untuk mengadakan jahit mulut sebagai bukti keseriusan mereka menuntut gantirugi dan penolakan atas rencana pemprov DKI untuk membangun apartemen di lahan yang sebelumnya digusur.

Penggusuran sendiri menurut penuturan warga berlangsung pada tahun 2008 dan saat itu mereka diberitahu bahwa lokasi penggusuran akan dijadikan taman kota dan tempat penghijauan. Namun belakangan di lokasi tersebut malah berdiri apartemen yang jelas-jelas jauh dari tujuan semula yang disampaikan kepada warga. Hal ini menimbulkan keheranan dan kemarahan warga. " Kami jelas ditipu mentah-mentah oleh pemprov, dan kami curiga ada permainan diantara mereka, hingga saat inipun kami belum mendapatkan ganti rugi sepeserpun atas penggusuran sejak tahun 2008 lalu," papar Seno, warga yang didaulat menjadi humas aksi tersebut.

Didampingi LSM Benteng Demokrasi Rakyat, aksi warga yang mendapat penjagaan dari Polres Jakarta Pusat dan Polsek cempaka Putih ini sudah memasuki hari ke enam dan belum ada tanda-tanda akan dihentikan. Sebelumnya warga juga pernah melakukan aksi kubur diri dan berbagai aksi lainnya disemplah tempat untuk menuntut keadilan.

Kondisi Ibu Eep (45), Mak Buyong (56), Kardinah (54) dan Lusi (53) yang melakukan aksi mogok makan dan jahit mulutpun semakin melemah mengingat usia mereka yang sudah lanjut. "Kami akan melakukan aksi hingga tuntutan dipenuhi," tulis salah satu poster yang dipasang didekat para pelaku aksi jahit mulut tersebut.

Pantauan seruu.com hingga sekitar pukul 11.00 WIB Velix dan rombongan tampak masih berdialog dengan para perserta aksi dan pendamping.

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...