Feb 2, 2011

Ada Enam Program Percepatan Pembangunan NTT

Jakarta: Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi yang memerlukan percepatan pembangunan. Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah bertekad untuk melaksanakan hal tersebut. "Paling tidak, ada enam program usulan yang harus dijadikan program unggulan provinsi NTT," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa, usai sidang kabinet paripurna, di Kantor Presiden, Rabu (2/2) petang.

Hatta memberikan keterangan pers bersama Gubernur NTT Frans Lebu dan Staf khusus Presiden bidang Otonomi Daerah dan Percepetan Daerah Tertinggal Velix Wanggai. Sidang kabinet sendiri membahas percepatan pembangunan di NTT.

Enam propgram unggulan untuk NTT tersebut, pertama adalah menjadikan NTT sebagai pusat garam nasional. Saat ini terjadi defisit garam nasional sekitar 2 juta ton per tahun.

Yang kedua, pemerintah juga ingin menjadikan NTT sebagai lumbung jagung dan kakao. "Dengan pengembangan ribuan hektar, dan kita bertekad agar itu menjadi pensuplai jagung nasional," Menko Perekonomian menambahkan.

Selanjutnya, menetapkan NTT sebagai salah satu daerah penyuplai daging sapi. Untuk sektor perikanan, dikembangkan budidaya rumput laut dan perikanan masyarakat. Kemungkinan akan ada perluasan lahan sebesar 35 ribu hektar untuk rakyat.

Dan terakhir adalah pariwisata. "Komodo merupakan salah satu keajaiban dunia," kata Hatta.

Menurut Menko Perekonomian, pemerintah juga mengedepankan pembangunan infrastruktur di provonsi yang berbatasan langsung dengan dua negara tersebut. "PLN akan meningkatkan elektriviskasi. Sekarang masih 30 persen menjadi 70 persen pada tahun 2011 ini," Hatta menambahkan.

Dalam rapat tadi, ujar Hatta, Presiden SBY memberikan arahan agar program-program tersebut dijadikan program percepatan pembangunan NTT. SBY sendiri akan melakukan kunjungan kerja ke NTT pada 8 hingga 11 Februari mendatang, dan akan melihat langsung daerah-daerah yang akan dijadikan daerah unggulan.

Sementara itu, Gubernur NTT Frans Lebu dalam keterangan persnya mengucapkan terima kasih atas perhatian Presiden SBY dan pemerintah pusat. "NTT punya potensi untuk pengembangan jagung. Saat ini produksi jagung di NTT di atas 600 ribu ton dan akan terus didorong hingga 1 juta ton," kata Frans Lebu. (dit)

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...