Jan 18, 2012

Meneguhkan Arah Pembangunan

Jurnal Nasional | Kamis, 19 Jan 2012

Oleh : Velix Wanggai

Hari ini, 19 Januari 2012, arah pembangunan nasional dan daerah kembali diperbincangkan, disinergiskan, dan dikonsolidasikan oleh para pengambil kebijakan di negeri ini, baik di level pusat dan di daerah. Mereka berkumpul dalam Rapat Kerja Pemerintah Tahun 2012 yang digelar di bilangan Kemayoran, Jakarta. Menariknya, kali ini tidaknya para Menteri dan Kepala Badan yang hadir, namun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang pula para Gubernur, Kepala DPRD Provinsi, Pangdam, Kapolda, Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Pengadilan Tinggi, maupun para Bupati/Walikota seluruh Indonesia.

Pertemuan di awal tahun ini terasa sangat strategis bagi semua pihak, terutama di kalangan pemerintah untuk menguatkan arah kebijakan pembangunan, mempertajam strategi dan pendekatan pembangunan, memadukan sasaran pembangunan, dan mensinergikan langkah-langkah untuk mengatasi pelbagai kendala dan tantangan yang dihadapi hari-hari ini dan masa mendatang.

Dalam dua tahun terakhir ini, kita telah melangkah dengan kepastian. Sejak akhir 2009 kita telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014, dan telah merumuskan tiga Rencana Kerja Pemerintah (RKP), yakni RKP 2010, RKP 2011, dan RKP 2012. Setiap tahun kita menetapkan tema pembangunan yang berbeda-beda, namun masih saling terkait, saling mendukung, dan berkesinambungan. Dalam tiga kali RKP tersebut, tema besar kita adalah mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, demokratis, dan berkeadilan, sebagaimana agenda besar yang diangkat Presiden SBY pada kurun waktu 2009-2014 ini.

Sekilas menengok ke belakang, Presiden SBY telah mengkonsolidasi langkah pemerintah, dunia usaha, BUMN, kampus, maupun praktisi dalam berbagai forum, sejak retreat di Istana Cipanas pada Februari 2010, retreat di Istana Tampak Siring pada April 2010, dan duakali retreat di Istana Bogor pada paruh pertama tahun 2011. Rangkaian retreat di Bogor inilah yang memproduksi Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Ke depan, kita juga akan mengkonsolidasi desain besar percepatan penanggulangan kemiskinan.

Kita bersyukur bahwa dalam dua tahun terakhir ini kita telah berhasil mengawal transformasi besar di era gelombang kedua reformasi. Setiap langkah kita haruslah kita selalu bandingkan dengan perkembangan negara lainnya sebagai pembanding. Indonesia, bersama Tiongkok dan India adalah negara yang pertumbuhan ekonomi terbesar di benua Asia. Ditambah lagi dengan kepemimpinan Indonesia di ASEAN merupakan modal politik untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai kekuatan sentral di kawasan Asia Pasifik.

Dalam kontek domestik, Presiden SBY telah tekankan untuk mengusung spirit ‘harus bisa' dan kebersamaan, melakukan langkah-langkah breakthrough (terobosan) dan tidak ‘business as usual', serta thinking outside the box. Sudah saatnya untuk berpikir dan melangkah tanpa sekat warna-warni partai yang beragam. Bendera kita adalah Merah Putih yang wajib dikibarkan dan ditegakkan di Republik ini. Dalam konteks seperti itu, politik kita adalah politik kebangsaan yang menghadirkan kesejahteraan dan keadilan.

Untuk menegakkan politik kebangsaan ini, Presiden SBY telah mengedepankan pendekatan Pembangunan untuk Semua (development for all) dengan mempertimbangkan dimensi kewilayahan. Tujuan Presiden adalah mewujudkan pusat-pusat keadilan di berbagai pelosok Tanah Air. Pembangunan haruslah berwajah inklusif, adil, desentralisasi yang asimetrik dan berkesinambungan.

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...