Jul 7, 2011

Kebangkitan Sulawesi

Oleh: Velix Wanggai (dimuat di Jurnal Nasional, Kamis 7 Juli 2011)

Kebijakan pemerintah tentang percepatan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) melalui pembagian koridor ekonomi pada tujuh kawasan pulau besar merupakan salah satu trademark pembangunan berbasis kewilayahan era Presiden SBY. Beliau menargetkan di akhir masa kepemimpinannya pada 2014, interkoneksi regional dari Sumatera sampai Papua sudah terbentuk.

Terkait dengan itu, pembangunan koridor ekonomi V Sulawesi akan menjadi penanda pergeseran pembangunan ekonomi Indonesia dari barat ke timur. Sulawesi atau Celebes merupakan pulau yang terpisah dari kawasan Indonesia bagian barat (Kepulauan Sunda Besar) bila ditilik dari kehidupan flora dan fauna berdasarkan garis Wallacea sepanjang Selat Makassar. Ada 6 provinsi di Sulawesi, yakni provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo dan Sulawesi Utara yang kesemuanya memiliki keunggulan sumberdaya alam. Mereka sedang bergiat meningkatkan core business-nya dan berusaha menyejajarkan dirinya dengan kawasan lain di pulau Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatera.

Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan Ibukota Makassar adalah penghasil beras dan salah satu lumbung pangan nasional. Disana terdapat taman nasional Takabonerate yang kaya akan terumbu karang dan biota lautnya. Posisi Sulsel adalah gerbang timur Indonesia. Dari ujung selatan pulau Sulawesi itu, kegiatan sosial ekonomi nasional di belahan barat dan belahan timur Indonesia bertemu. Wisata kuliner, bisnis property dan perhotelan kini menjamur di Makassar. Geliat pembangunan yang dinamis dan akseleratif itu membuat kota Makassar pada tahun 2025 nanti akan menjelma menjadi Kota Metropolitan di kawasan timur Indonesia.

Sementara Propinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan ibukota Majene merupakan magnet bagi para investor di bidang pertanian, perkebunan dan pertambangan. Hasil-hasil daerah ini adalah kakao, kopi robusta, kopi arabika, kelapa dan cengkeh. Potensi tambang emas, batubara dan minyak bumi juga menjadikan Sulawesi Barat mempunyai sumber pemasukan yang luar biasa. Dalam kerangka kerja public private partnership, baru-baru ini Pemda Sulbar menggaet investor China dengan total investasi 22 triliun rupiah untuk pembangunan infrastruktur.

Lain hal dengan Sulbar, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan ibukota Kendari kini sedang mempromosikan hasil tambang emas mereka. Potensi tambang lain adalah aspal di Kabupaten Buton, emas di Bombana, nikel di Kolaka, Konawe Utara dan Konawe. Hasil andalan laut Sultra berupa tuna, tongkol dan rumput laut telah diekspor ke mancanegara. Salah satu primadona kelautan Sultra adalah surga laut Wakatobi. Wakatobi adalah singkatan nama dari gugusan pulau-pulau Wanci, Kaledupa, Tomia dan Binongko sebagai pusat segitiga karang dunia. Selain itu salah satu proyek mercusuar Sultra adalah pembangunan Jembatan Teluk Kendari yang sangat prestisius.

Berkunjung ke tengah pulau Sulawesi, tepatnya di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan ibukota Palu, kita akan menyaksikan keindahan flora dan fauna serta taman-taman laut yang indah di Teluk Tolo dan Teluk Tomini. Pelabuhan Pantoloan menjadi kunci pelabuhan utama sebagai lalu lintas perdagangan ekspor dan impor antar daerah dan Negara lain. Sulteng juga merupakan penghasil kakao terbesar di Indonesia bersama Sulbar dengan total area 198.435 ha dan mampu menghasilkan 178.058 ton/tahun. Infrastruktur jalan nasional, provinsi dan Kabupaten di Sulteng dalam kondisi mantap 70 persen. Sedangkan infrastruktur pelabuhan peti kemas terdapat di Pantoloan, Luwuk dan Ampana. Bandara kelas II di Palu, Kelas III di Luwuk, Kelas IV di Poso dan Toli-toli serta lapangan terbang di Buol.

Selepas Sulteng, kita memasuki Provinsi Gorontalo yang terkenal dengan julukan Provinsi Jagung dengan ibukota Gorontalo. Provinsi ini dikenal karena program jagungisasi yang dicanangkan Gubernur Fadel Muhammad di awal 2000-an. Meski Gorontalo termasuk provinsi termuda di Indonesia yang merupakan pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara pada 2001, namun perkembangannya cukup cepat terutama di sektor pertanian. Dengan jagung sebagai komoditas unggulan, Gorontalo mulai mengejar ketertinggalannya dari provinsi yang lebih tua. Produksi jagung Gorontalo sudah diekspor ke sejumlah negara dan diperkirakan menjadi produsen jagung terbesar di Indonesia. Potensi lain yang dimiliki daerah ini adalah pariwisata, perikanan dan kelautan, energi, serta pertambangan.

Provinsi Gorontalo bertetangga dengan Sulteng di Selatan dan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di utara. Hubungan interkoneksi regional antar ketiga Provinsi ini sudah terealisir dengan dibangunnya poros jalan nasional yang melintasi pantai barat pulau Sulawesi. Satu hal yang musti digagas ke depan adalah kerjasama antarprovinsi di wilayah tengah-utara Sulawesi itu agar akselerasinya bisa sama dengan kemajuan pembangunan di Sulbar, Sulsel dan Sultra.

Koridor ekonomi pulau Sulawesi dari arah selatan berakhir di Provinsi Sulawesi Utara dengan ibukota Manado. Wilayah ini disebut juga Minahasa, karena mayoritas suku dan bahasanya adalah Minahasa. Provinsi Sulut memiliki wilayah kepulauan Sangihe dan Talaud yang menjorok ke utara berbatasan dengan Mindanao - Filipina. Letak geografis yang sangat berdekatan itu membuat kawasan ini dipilih sebagai salah satu kawasan paling favorit bagi jaringan terorisme internasional maupun penyelundup barang-barang konsumsi illegal.

Sejak dulu, Sulut adalah penghasil kopra, tuna dan tongkol, namun belakangan industri pariwisata, perdagangan dan jasa cenderung meningkat. Kedudukan strategis kota Manado dan Bitung berpotensi menjadi gerbang Indonesia bagian utara, baik melalui jalur perdagangan laut maupun udara. Kesiapan infrastruktur pelabuhan laut Bitung dan Bandara Sam Ratulangi Manado menjadi salah satu kunci laju pembangunan koridor ekonomi Sulawesi bagi kemajuan dan kejayaan perekonomian nasional.

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...