Mar 10, 2011

Kaltim Daerah Potensial Pengembangan Food Estate

[Kamis,10 Maret 2011]

JAKARTA - Kalimantan timur menjadi salah satu daerah potensial untuk pengembangan kawasan pertanian terintegrasi (food estate), salah satu lokasinya di Tanjung Buka dan Delta Kayan di Kabupaten Bulungan.
Dari sisi agro ekologi, pengembangan food estate di kawasan Tanjung Buka atau kawasan Delta Kayan merupakan kawasan prospektif dengan potensi besar serta strategis untuk ketahanan pangan masa depan.

Hal itu disampaikan staf khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix V Wanggai usai mendengarkan pemaparan Gubernur Kaltim, Dr H Awang Faroek Ishak dan Bupati Bulungan, Budiman Arifin terkait rencana pengembangan kawasan Food Estate, di Gedung Binagraha, Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (10/3).

Menurut dia, pengembangan pola pertanian terintegrasi akan menciptakan Kaltim sebagai penyuplai pangan untuk kawasan regional Kalimantan, bahkan hingga Maluku dan Papua.
Apalagi, dalam pengembangannya selain mampu menyerap tenaga kerja banyak, juga menjadikan kawasan yang semula tidak produktif menjadi produktif.
Pengembangan tata kelola pertanian terintegrasi ini sangat prospektif karena kawasan tersebut berada pada daerah delta. Jadi ditinjau dari sisi suplai air tidak ada masalah, sekaligus menjadi kawasan anti perubahan iklim.Dengan kondisi itu, sudah ada jaminan keberhasilan program pertanian. Apabila program ini berhasil tentu akan menjamin ketersedian pangan cukup, bahkan bisa surplus pangan.

"Kondisi kawasan Delta Kayan akan memberikan dukungan terhadap kesinambungan pelaksanaan program ini. Bahkan, dukungan infrastruktur akan dilakukan sebagai sarana maupun prasarana penunjang kegiatan pertanian terintegrasi ini," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Rusmadi mengatakan program pertanian tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan sejumlah pihak terkait, sehingga menjadi program yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat.
"Saat ini sudah ada sekitar empat ribu hektare lahan yang digunakan masyarakat transmigrasi untuk kegiatan pertanian. Sedangkan untuk tahap awal akan dilakukan pembukaan lahan 10 ribu hektare," ujar Rusmadi.

Selain itu, dalam pengembangan program ini pemprov Kaltim dan Pemkab Bulungan menggandeng badan usaha milik negara (BUMN) PT Shang Hiang Sri yang memiliki spesialisasi bidang usaha sektor tersebut. Petani yang akan melakukan penggarapan lahan tersebut akan didatangkan dari Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat melalui program transmigrasi. Sesuai dengan perjanjian kerjasama yang dilakukan Gubernur Kaltim dengan gubernur kedua provinsi tersebut yang diperkirakan mencapai ribuan orang.

Hadir mendampingi Awang Faroek Ishak pada pemaparan tersebut, yakni Kepala Bappeda, Rusmadi. Kadis Pertambangan dan ESDM, Amrullah. Kadis Peternakan, H Ibrahim. Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Edi Heflin. Kadis Perkebunan, HM Nurdin. Kadis Kelautan dan Perikanan, Iwan Mulyana. Kadis Kehutanan, Khairil Anwar. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, Syaiful Akhyar.
Selain itu, hadir pula Kadis Perindagkop UMKM, Mohammad Djailani. Kadis Tenaga Kerja Transmigrasi, Ichwansyah. Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Fuji Astuti. Bupati Bulungan Budiman. Bupati Kutai Timur Isran Noor dan Rektor Universitas Mulawarman, Zamruddin Hasid.(yans/hmsprov)

Foto: Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak didampingi Bulungan H Budiman Arifin dan Pengusaha Ronald Lolang berbincang dengan Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix V Wanggai. (syaiful/humasprov kaltim).

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...