Mar 26, 2011

Tujuh Kabupaten di Maluku Utara Masuk Kelompok Daerah Tertinggal


Warga Halmahera Barat, Maluku Utara. TEMPO/ Rully Kesuma

TEMPO Interaktif, Ternate - Tujuh dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara dinyatakan masuk dalam kelompok daerah tertinggal di Indonesia. Hal ini dikarenakan ketujuh kabupaten tersebut memiliki tingkat aksesibilitas serta pertumbuhan pembangunan yang masih rendah.

Velix Wanggai, staf khusus kepresidenan bidang pembangunan dan otonomi daerah, mengatakan dari kurang lebih 400 kabupaten/kota, setidaknya 183 kabupaten dinyatakan masih menjadi daerah tertinggal. Dari 183 kabupaten ini, tujuh kabupaten di antaranya ada di Maluku Utara.

"Rata-rata karena daerah ini memiliki aksesibilitas, pelayanan dasar dan infrastruktur serta tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah. Makanya daerah ini masih dikategorikan daerah tertinggal," kata Velix yang ditemui Tempo saat hendak bertolak kembali ke Jakarta, Sabtu (26/3).

Menurut Velix, ketujuh kabupaten yang tertinggal di Maluku Utara adalah Kabupaten Kepulauan Sula, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Halmahera Utara, dan Kabupaten Pulau Morotai. Ketujuh kabupaten ini tidak memiliki indikator kemajuan daerah yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Daerah tidak tertinggal harus tidak terisolir, pendapatan ekonomi masyarakatnya tinggi, layanan dasar publik tersedia, dan yang paling penting tingkat kemiskinannya harus rendah. Selama ini tidak tercapai maka daerah tersebut dikategorikan daerah tertinggal," ujar Velix.

Lebih lanjut, Velix mengatakan untuk tahun 2009-2014 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono setidaknya akan memfokuskan pada pembangunan di 183 kabupaten tertinggal. Tujuannya adalah tidak lain membuat daerah tersebut mandiri dan tidak lagi tertinggal.

"Salah satu program Bapak Presiden SBY saat ini adalah bagaimana membawa 183 daerah tertinggal untuk tidak tertinggal lagi. Karenanya itu konsep pembangunan pengembangan daerah pesisir menjadi sentral ekonomi baru merupakan salah satu program yang sedang dikerjakan," ungkap Velix.

Sementara Wakil Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba mengatakan ketertinggalan tujuh kabupaten di Maluku Utara sesungguhnya bukan dikarenakan daerah tersebut miskin. Namun, karena rata rata kabupaten itu masih berusia muda.

"Proses pembangunannya saja baru berjalan. Jadi kalau sekarang dinilai belum maju itu wajar, tapi kami yakin daerah di Maluku Utara akan maju, apalagi potensi sumber daya alamnya cukup banyak," ujar Abdul Gani Kasuba.

BUDHY NURGIANTO

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...