Aug 4, 2011

Keketuaan ASEAN

Oleh : Velix Wanggai (Jurnal Nasional, Kamis 4 Agustus 2011)

Sejak 1 Januari 2011 sampai akhir tahun 2011 Indonesia diberikan amanah sebagai Ketua ASEAN. Tema besar dari Keketuaan Indonesia adalah "ASEAN Community in a Global Community of Nations". Bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hal ini merupakan amanah penting untuk mewujudkan cita-cita ASEAN. Keberhasilan Indonesia akan tercermin dari upaya kita untuk merealisasikan gagasan komunitas ASEAN. Tugas ini tidaklah ringan di tengah-tengah konstelasi politik-ekonomi global yang penuh dengan tantangan.

Menengok pada empat dekade silam, tepatnya 8 Agustus 1967, telah berdiri asosiasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang disebut ASEAN. Tujuannya mulia yakni (1) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan (2) untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara di kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bagi Indonesia, kepentingan nasional adalah fondasi penting dari politik luar negeri kita. Pilihan kita adalah politik luar negeri yang didasarkan pada prinsip bebas dan aktif. Berulang-ulang Presiden SBY telah menegaskan komitmen kita yakni, "A Million Friends, Zero Enemy". Komitmen ini membuat peran Indonesia disambut dengan sangat terbuka di berbagai organisasi regional dan internasional, terutama dalam PBB, ASEAN, APEC, ARF, Gerakan Non-Blok dan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dengan multi-directions foreign policy, hubungan antara Indonesia dengan negara-negara berkembang maupun dengan negara-negara maju berjalan dengan baik.

Ketika kita menengok ke Hua Hin Thailand di tahun 2009, para pemimpin ASEAN berkumpul dalam forum KTT ASEAN ke-14 dan telah berhasil membuat keputusan bersejarah bagi masyarakat ASEAN. Indonesia berhasil mendorong ASEAN menjadi organisasi regional yang mampu menarik negara-negara utama di dunia untuk menjadi bagian dari proses integrasi ASEAN. Saat itu dihasilkan Cha-am Hua Hin Declaration on the Roadmap for an ASEAN 2009-2015. Ada tiga keputusan penting yang disepakati, yaitu Cetak Biru Komunitas Politik Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community Blueprint/APSC Blueprint), Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint/ASCC Blueprint), dan Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy Community Blueprint/AEC Blueprint), serta Initiative for ASEAN Integration Work Plan 2 untuk tahun 2009-2015.

Sebelum tahun 2011 ini, Indonesia telah berperan aktif dalam mewujudkan komitmen bersama itu. Dalam konteks pilar ekonomi, Indonesia telah menerapkan Indonesia National Single Window (INSW) sejak 2010. Di pilar sosial budaya, Indonesia ikut membidani terbentuknya ASEAN Agreement on Disaster management and Emergency Response (AADMER) yang mulai berlaku sejak 24 Desember 2009. Kemudian, sebagai bagian penting dalam persetujuan tersebut , Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA centre) yang akan dimulai beroperasi pada tahun 2011, pada saat Keketuaan Indonesia di ASEAN. Di pilar politik dan keamanan, Indonesia menjadi jembatan untuk mendamaikan sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja perihal Kuil Preah Vihear.

Pada saat kepemimpinan Presiden SBY, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT ke-18 ASEAN, KTT ke-19 ASEAN dan East Asia Summit (EAS), serta rangkaian pertemuan ASEAN lainnya, termasuk ASEAN Political Security Community (APSC) Council, ASEAN Economic Community (AEC) Council, ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council, ASEAN Foreign Ministers' (AMM) Meeting, ASEAN Economic Ministers' Meeting, ASEAN Defense Ministers' Meeting dan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crimes.

Langkah demi langkah telah dilalui. Awal Mei 2011 lalu, Indonesia telah berhasil menggelar KTT ke-18 ASEAN atau ASEAN Summit. Banyak keputusan yang dicapai saat itu. Paling tidak, Presiden SBY menekankan sepuluh poin strategis yang disepakati pemimpin ASEAN, yaitu (1) sepakat menindaklajuti Rencana Induk Koneksivitas ASEAN (Master Plan on ASEAN Connectivity) yang telah ditetapkan pada KTT ASEAN ke-17 di ASEAN di Hanoi tanggal 28 Oktober 2010; (2) sepakat melakukan kerjasama regional dalam menghadapi ancaman kecukupan pangan dan mengoptimalkan penelitian energi terbarukan; (3) sepakat memilih jalan damai dan mencegah eskalasi konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja; (4) sepakat untuk membahas peran positif ASEAN dalam konteks regional architecture; (5) pemimpin ASEAN sepakat bahwa ASEAN memiliki makna yang besar bagi masyarakat luas. Untuk itu, pada KTT ASEAN ke-19 pada November di Bali akan digelar ASEAN Fair. People-oriented ASEAN terus didorong dan diperkuat.

Sedangkan lima poin penting lainnya adalah sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan latihan penanggulangan bencana alam; sepakat untuk meningkatkan kerjasama subkawasan ASEAN; sepakat untuk menggelar the 1st East Asia Summit yang juga menghadirkan dua anggota baru, Amerika Serikat dan Rusia. Konferensi Asia Timur akan membahas ekonomi maupun politik dan keamanan di kawasan ini; dan sepakat untuk menerima kehadiran Timor Lester sebagai calon anggota ASEAN; serta sepakat membahas pertukaran Myanmar dan Laos sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2014 dan 2016. Catatan pentingnya adalah Myanmar harus tetap menjalankan proses demokrasi dan rekonsilisasi di negaranya.

Dalam berbagai kesempatan, Presiden SBY selalu memperjuangkan gagasan-gagasan segar seperti pendekatan "Dynamic Equilibrium", "A Million Friends, Zero Enemy", dan "Multi-direction Foreign Policy". Posisi seperti ini memberi nilai lebih strategis bagi kepemimpinan Indonesia di ASEAN maupun peran yang lebih luas di dunia internasional. Marilah kita bersama-sama mensukseskan Keketuaan ASEAN di bidangnya masing-masing.

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...