Aug 25, 2011

Presiden Menyapa Rakyat


Oleh: Velix Wanggai, Jurnal Nasional, Kamis 25 Agustus 2011

Safari Ramadhan tahun ini memiliki makna yang berarti bagi saudara-saudara kita di beberapa wilayah selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sejak Senin, 22 Agustus hingga 26 Agustus, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyapa rakyat di kedua provinsi di bulan suci ini. Presiden berniat membangun tali silaturahim, menyapa mereka, berjabat tangan, dan berdialog untuk mencari solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

Silaturahim adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Dalam Al Qur'an Allah SWT telah menyeruh hambah-Nya untuk menyambungkan tali silaturahim. Allah SWT berfirman, "Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kami saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu " (QS An Nisaa 4:1). Sejalan dengan firman Allah SWT, Nabi Muhammad SAW pun berkata, "Barang siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambungkan silaturahim".


Selama tiga hari ini Presiden telah menengok sejumlah tempat di wilayah Bogor, Cianjur, dan Tasikmalaya di Provinsi Jawa Barat. Lokasi yang dikunjungi pun bervariasi mulai dari obyek pendidikan dasar, usaha ekonomi rakyat, balai penelitian ternak, usaha tani, dan nelayan, kantor balai desa, dan pusat penelitian prajurit. Mereka adalah petani, nelayan, guru, kepala desa, dan apartur desa. Mereka adalah lapisan sosial rakyat yang selama ini berjuang dalam kesunyian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menjaga kedaulatan negara. Kehadiran Presiden dan Ibu Negara membawa kesan yang penuh makna. Sejak awal Presiden mengingatkan kita untuk menyapa saudara-saudara kita yang selama ini belum pernah disapa oleh pemimpinnya, baik gubernur maupun bupati/walikota.

Kunjungan mendadak ke sejumlah tempat dengan melewati jalan-jalan berlubang di kampung-kampung memberikan hikmah kepada kita semua. Ketika mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat dengan Tempat Perawatan (Puskesmas DTP) Ciranjang, Kabupaten Cianjur, ternyata jalannya tidak beraspal sekitar 500 meter dari jalan utama ke lokasi puskesmas. Presiden bertanya kepada Bupati Cianjur, "Mengapa jalan ini tidak diperbaiki dan diaspal. Jalan ini akan sangat bermanfaat bagi akses masyarakat ke puskesmas. Jika kondisi ini tidak diperbaiki maka pasien yang dibawa ke puskesmas akan stress lebih dulu". Mendengar teguran ini, gubernur dan bupati pun berjanji untuk memperbaikinya. Puskesmas ini letaknya strategis di pinggir jalan utama Cianjur dan dapat melayani masyarakat lintas kecamatan.


Demikian pula, Presiden prihatin dan gusar ketika mengunjungi SDN Babakan Madang, Sentul, di Kabupaten Bogor dan SD Tanjung Sari III di Kabupaten Cianjur. Kedua sekolah ini kondisinya mempihatinkan. Ruang kelasnya terbatas, kelas dan toiletnya kotor, perpustakaan tidak ada, dinding sekolah kotor dan penuh coretan, serta beberapa bagian plafon teras sekolah dipenuhi sarang laba-laba. Presiden terlihat marah dan mempertanyakan mengapa sekolah ini kotor. Namun, sebaliknya, Presiden memuji SDN Rajapolah, Tasikmalaya. Sekolahnya bersih dan sejumlah anak-anak murid meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional. Terkait dengan kondisi pendidikan di Bogor, Cianjur, dan Tasikmalaya ini, Presiden menegaskan bahwa saat ini tidak ada alasan lagi untuk mengabaikan sarana dan prasarana sekolah. Pemerintah telah memenuhi amanat Konstitusi agar mengalokasikan 20 persen dari APBN untuk pembangunan pendidikan. Kini, gaji guru telah dinaikkan, dana BOS diserahkan ke daerah, dan dana infrastruktur pendidikan ditingkatkan. Oleh karena itu, lanjut Presiden, perlunya pihak kementerian terkait, gubernur, dan bupati terkait untuk memperhatikan dengan sungguh-sungguh generasi penerus bangsa ini.

Presiden juga menyapa kepala desa dan aparat desa di Kantor Desa Haurwangi, Cianjur. Presiden memuji kebersihan kantor desa ini. Bangunannya rapi dan bersih. Kepala Desa Mamat Rahmat menceritakan berbagai aktivitasdi Desa Haurwangi. Di kompleks kantor desa ini, ada bangunan untuk serbaguna, ruang PKK, ruang seni, ruang Badan Perwakilan Desa, ruang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), maupun ruang Puskesmas Pembantu. Desa ini juga kreatif dengan memanfaatkan bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Perdesaan untuk mengadakan mobil ambulans untuk melayani masyarakat Haurwangi. Desa ini tercatat telah meraih prestasi dengan menyabet Juara I pada lomba Kantor Desa se-Jawa Barat tahun 2007.

Perjalanan ratusan kilometer ini sangat berkesan di hati Presiden dan Ibu Negara. Anak-anakk, remaja, orang tua-orang tua, pedagang, maupun tukang ojek melambaikan tangan, meminta berjabat tangan, dan meneriakkan nama Presiden dan Ibu Negara. Anak-anak kecil digendong para orang tuanya. Mereka rindu dengan pemimpinnya. Begitu juga, Presiden menyapa mereka dan melihat apa yang mereka butuhkan. Kunjungan ini bermakna strategis. Presiden ingin memastikan bahwa kebijakan Pemerintah harus benar-benar menyentuh kebutuhan nyata masyarakat. Tujuannya agar akses masyarakat kepada pendidikan, kesehatan, dan modal dapat berjalan baik tanpa terhalang oleh administrasi birokrasi. Komitmen ini tidak hanya ditunjukkan oleh Presiden atau Pemerintah Pusat saja, namun diperlukan sinergisitas antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Tidak lupa, ada lapisan birokrasi paling bawah, yang sering disebut street-level bureaucracy, yang menjadi ujung tombak pelayanan pembangunan.

Di bulan suci Ramadan ini, Presiden mengajak kita semua untuk melakukan renungan dan refleksi ulang atas berbagai langkah kita, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan pembangunan berbangsa dan bernegara. Kita refleksi atas langkah apa yang telah dilakukan bagi rakyat, dan langkah apa yang akan dilakukan untuk memenuhi janji kemerdekaan tahun 1945.

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...