Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua anak bangsa menciptakan kehidupan berdemokrasi yang santun, beretika, teduh, dan damai.

"Suasana yang damai adalah fondasi penting untuk membangun demokrasi dan pembangunan yang lebih baik," kata Kepala Negara sebagaimana disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah Velix Wanggai di Jakarta, Kamis.

Presiden mengingatkan kalau ingin di negeri ini tidak ada penggunaan kekuasaan yang sewenang-wenang, semua yang memegang kekuasaan harus mencegah diri sendiri dari penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.

Transisi demokrasi yang dijalankan di Tanah Air sejak 1998, kata Presiden, telah berhasil dikelola oleh bangsa dan negara.

"Tugas sejarah ini adalah tugas kolektif semua anak bangsa, tidak hanya pemerintah," katanya.

Presiden menyebut konflik sosial yang pernah terjadi di Maluku, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Papua, dan Aceh, berhasil dikelola dan diselesaikan dengan kesepahaman bersama bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

Kepala Negara melihat bahwa gagasan-gagasan besar bangsa seperti nasionalisme, integrasi sosial, harmoni, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi bahasa kolektif dari semua pihak.

Hal ini, menurut Presiden, harus dijaga oleh semua anak bangsa bahkan dalam konteks spiritual keindonesiaan, bangsa ini dilandasi oleh nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kesalehan sosial, serta penegakan supremasi hukum.