May 15, 2015

Harapan Velix Wanggai Setelah Mundur dari Tim Transisi

, CNN Indonesia
Harapan Velix Wanggai Setelah Mundur dari Tim Transisi  
Warga melakukan joging melewati Kantor PSSI di Kompleks GBK Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu. PSSI telah dibekukan Menpora Imam Nahrawi dan tugas serta fungsinya dialihkan ke tim transisi yang diumumkan pada Jumat (8/5). (Antara Foto/Hafidz Mubarak)
 
Jakarta, CNN Indonesia -- Putra asal Papua yang juga mantan Staf Khusus Kepresidenan di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Velix Wanggai telah memutuskan mengundurkan diri dari tim transisi PSSI bentukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.

Pada Sabtu (9/5) Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan pihaknya akan segera mencari pengganti Velix untuk masuk jadi bagian 17 anggota tim transisi.

Ketika ditanya perihal kriteria pengganti Velix akan berasal dari unsur ketokohan yang sama, Gatot menjawab, "Kita lihat nanti."

Sementara itu, hari ini, Minggu (10/5), Velix menyebarkan pernyataan resmi tentang alasan dirinya menolak ajakan menjadi bagian dari tim transisi.

'Terkait dengan tugas ini, kami memandang diri kami belum siap menerima tugas penting ini karena keterbatasan kemampuan, kompetensi, kapasitas dan jaringan kami dalam membangun sepak bola Indonesia, khususnya PSSI,' demikian pernyataan Velix yang juga diterima CNN Indonesia.

Meskipun menolak, Velix tetap menyumbang saran dan harapannya terhadap tim transisi. Bagi pria yang menjadi penasihat bagi SBY terkait otonomi daerah tersebut, sepak bola adalah untuk semua kalangan. Atas dasar itu, ia pun berharap Tim Transisi yang telah ditunjuk akan menjadi penengah yang adil dan arif di tengah polemik sepak bola nasional.

Velix menyatakan sepak bola itu sebagai simbol identitas, kebanggaan daerah, dan nasional sehingga berperan jadi sarana pemersatu bangsa. Atas itu dibutuhkan solusi yang saling menguntungkan demi penguatan sistem tata kelola PSSI tanpa melihat figur. Itu, kata Velix, adalah prinsip dasar dalam menata dan membangun kembali dunia sepak bola Indonesia, khususnya PSSI.

'Bagi saudara-saudara kami di Tanah Papua, bola adalah simbol identitas, kebanggaan dan psikologis politik rakyat Papua. Prestasi yang diraih klub-klub asal Papua atau daerah-daerah lainnya di tingkat internasional akan mengibarkan panji-panji Merah Putih,' ujarnya.

Selain Velix, anggota Tim Transisi lain yang menyatakan pengunduran diri adalah mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Kepada CNN Indonesia, Minggu (9/5) pagi, pria kelahiran Tapanuli 21 Desember 1948 itu menolak masuk Tim Transisi karena merasa tak pas dengan kapabilitas dirinya.

Ketidaksediaannya tergabung dalam Tim Transisi tersebut, menurut Darmin, sudah ia sampaikan langsung kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Meski enggan masuk dalam tim, pria berkacamata ini mengaku bersedia membantu seandainya ada hal yang bisa ia lakukan.

"Ya itu kalau memang ada yang bisa saya bantu sesuai keahlian saya," ujar Darmin lewat sambungan telepon.

Sehari sebelumnya, mantan Kepala Bapepam LK ini mengaku telah bertemu beberapa pihak yang mengerti jelas permasalahan yang akan dihadapi Tim Transisi. Pria berusia 66 tahun ini menolak menjabarkan hasil yang ia dapatkan dalam pembicaraannya tersebut.

"Saya tak ingin membicarakannya lebih jauh, pastinya masih banyak orang lain yang lebih tepat menyelesaikan masalah sepak bola itu." (kid/kid)

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...