May 10, 2015

Tim Transisi Kehilangan Satu Anggota

Minggu, 10 Mei 2015 | 11:00 WIB
 
KOMPAS / AGUS SUSANTO Pintu gerbang Kantor PSSI di Senayan, Jakarta, disegel oleh massa dari Pecinta Sepakbola Indonesia, Minggu (19/4/2015). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjatuhkan sanksi administratif kepada PSSI yang isinya memutuskan pemerintah tidak mengakui seluruh kegiatan PSSI, termasuk hasil KLB di Surabaya yang memilih kepengurusan periode 2015-2019.
JAKARTA, KOMPAS.com - Velix Wanggai memutuskan mundur dari Tim Transisi PSSI bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mantan staf khusus kepresidenan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku belum siap untuk mengemban tugas.

Sekadar informasi, Velix masuk daftar 17 nama Tim Transisi, yang diumumkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, pada Jumat (8/5/2015) malam. Namun, tak sampai 48 jam, Felix mengundurkan diri.

"Kami memandang diri kami belum menerima tugas penting ini karena keterbatasan kemampuan, kompetensi, kapasitas dan jaringan dalam membangun sepak bola Indonesia, khususnya PSSI. Kami merasa masih banyak tokoh-tokoh yang berpengalaman dengan dunia sepak bola dan lebih siap mengabdi di Tim Transisi," bunyi pernyataan resmi Velix.

Dalam pernyataannya, pria kelahiran Jayapura ini turut menyinggung persepsi rakyat Papua terhadap sepak bola. Rakyat Papua, dituturkan Velix, melihat sepak bola sebagai identitas, kebangaan dan psikologis politik.

Velix pun menyarankan agar win-win solution serta take and give diutamakan dalam pembangunan sepak bola Indonesia. "Semoga Tim Transisi menjadi penengah yang adil dan arif dalam mewujudkan "Sepak bola untuk Semua, Soccer for All"," tandasnya.

Di lain sisi, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengonfirmasi pengunduran diri Velix. Menurut pengakuan Gatot, Velix mundur karena kesibukannya.

"Nanti pasti dicarikan penggantinya. Dulu Tim Sembilan juga pernah mengalami hal serupa (pengunduran diri Budiarto Shambazy)," jelas Gatot kepada Kompas.com.

Dengan demikian, anggota Tim Transisi tinggal menyisakan 16 orang. Tiga di antaranya sedang menjabat sebagai wali kota, yaitu FX Hadi Rudyatmo (Surakarta), Edi Rumpoko (Batu), dan Ridwan Kamil (Bandung).

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...