May 10, 2015

Velix Wanggai Belum Siap Gabung di Tim Transisi

Mohammad Resha Pratama - detikSport
Minggu, 10/05/2015 04:07 WIB
 
Velix Wanggai Belum Siap Gabung di Tim Transisi dok.detikcom
 
Jayapura - Nama Velix Wanggai ada di antara 17 orang yang masuk dalam Tim Transisi bentukan Kemenpora. Namun sayangnya Velix mengaku belum siap gabung di tim yang sementara akan mengambil alih kerja PSSI tersebut.

Setelah PSSI dibekukan oleh Menpora Imam Nahrawi, akhirnya Tim Transisi yang ditunggu-tunggu publik terbentuk pada Jumat (8/5) kemarin di mana ada 17 orang dari latar belakang berbeda dipilih oleh Imam.

Mulai dari pejabat tinggi TNI, eks Gubernur BI, eks wakil Ketua KPK, pendiri forum Kaskus, pengusaha, hingga artis. Salah satu nama yang tak asing di publik adalah Velix Wanggai, putra Papua yang sempat menjabat Staf Khusus Kepresidenan di masa pemerintahan SBY.

Namun belum juga Tim Transisi itu bekerja, Velix seperti menyiratkan penolakan untuk gabung di tim yang akan mengambil alih PSSI sementara hingga terbentuknya kepengurusan yang baru yang kompeten dan bersih.

Velix menuturkan bahwa masih banyak orang-orang yang lebih paham sepakbola ketimbang dirinya dan pantas masuk tim tersebut.

"Jayapura, 9 Mei 2015. Menpora telah membentuk Tim Transisi "Indonesia Memanggil" yang terdiri dari 17 orang, termasuk Velix Wanggai. Kami mengucapkan terima kasih yang besar atas amanah penunjukan kami sebagai salah satu anggota dalam Tim Transisi ini untuk menata dunia persepakbolaan Indonesia yang lebih baik," demikian pernyataan resmi dari Velix dalam rilis yang diterima detikSport.

"Terkait dengan tugas ini, kami memandang diri kami BELUM SIAP menerima tugas penting ini karena keterbatasan kemampuan, kompetensi, kapasitas dan jaringan kami dalam membangun sepak bola Indonesia, khususnya PSSI. Kami merasa masih banyak tokoh-tokoh yang berpengalaman dengan dunia sepak bola yang lebih siap mengabdi di Tim Transisi," sambung Velix.

"Jika boleh berpandangan, kami merasakan sepak bola adalah milik semua rakyat, simbol identitas dan kebanggaan daerah dan nasional dan sepak bola Indonesia adalah sarana pemersatu dan memiliki daya integratif bangsa. Demikian pula, sepak bola telah menggerakkan perputaran ekonomi rakyat kelas bawah yang tergantung dengan perputaran kompetisi nasional dan lokal."

"Bagi saudara-saudara kami di Tanah Papua, bola adalah simbol identitas, kebanggaan dan psikologis politik rakyat Papua. Prestasi yang diraih klub-klub asal Papua atau daerah-daerah lainnya di tingkat internasional akan mengibarkan panji-panji Merah Putih."

"Karena itu, win-win solution, take and give dan penguatan sistem tata kelola PSSI tanpa melihat figur adalah prinsip dasar dalam menata dan membangun kembali dunia sepak bola Indonesia, khususnya PSSI. Semoga Tim Transisi menjadi penengah yang adil dan arif dalam mewujudkan "Sepakbola untuk Semua, Soccer for All"," tutup Velix.

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...