Nov 24, 2011

Meneguhkan Peran Sentral ASEAN


Jurnal Nasional | Kamis, 24 Nov 2011
Velix Wanggai

Indonesia telah berhasil menggelar 19th ASEAN Summit dan Related Summits. Selama satu minggu, sejak 15 hingga 20 November 2011, ratusan juta orang di dalam negeri maupun di luar negeri melihat Bali dengan penuh harapan. Sebagai Keketuaan ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah meneguhkan komitmen negara-negara di kawasan ASEAN untuk bersatu untuk mewujudkan cita-cita Keketuan ASEAN 2011, yakni “ASEAN Community in a Global Community of Nations‘. Indonesia berjuang untuk mewujudkan komunitas ASEAN yang terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu komunitas politik-keamanan ASEAN, komunitas ekonomi ASEAN, dan komunitas sosial budaya ASEAN.

KTT ASEAN ke-19 ini bernilai strategis dalam konteks arsitektur regional dan global. Baru kali ini, para pemimpin kekuatan-kekuatan politik dan ekonomi dunia hadir, duduk bersama di satu meja untuk membicarakan kemitraan dengan ASEAN, dan sekaligus mendiskusikan peran ASEAN dalam lingkungan global. Simak saja, selain KTT ASEAN, digelar pula East Asia Summit, ASEAN-PBB, ASEAN-Amerika, maupun ASEAN-China. KTT ASEAN kali ini telah berhasil untuk menyusun langkah-langkah konkret guna memperkuat tiga pilar komunitas ASEAN. Langkah-langkah ini berguna untuk mengubah ASEAN dari sekesar asosiasi menuju komunitas ASEAN. Pada kesempatan ini, dibentuk ASEAN Institute for Peace and Reconciliation dan disepakatinya ASEAN Framework for Equitable Economic Development: Guiding Principles for Inclusive and Sustainable Growth dan ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership. Demikian pula, para pemimpin negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini sepakat agar ASEAN Architecture for Economic Integration and Cooperation dapat berjalan dengan baik, dan mensepakati langkah-langkah teknis untuk melaksanakan The Master Plan on ASEAN Connectivity guna mendukung kerja sama perdagangan intra-ASEAN.

Para pemimpin ASEAN untuk meneguhkan perannya di level global. Dari diskusi yang panjang, Bali kembali dicatat sebagai tempat bersejarah dalam perjalanan ASEAN. Kali ini, KTT ASEAN ke-19 berhasil mengesahkan Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations (“Bali Concord III‘). Sebagai warga dunia, ASEAN dengan jumlah penduduk sekitar 600-an juta orang merupakan kekuatan ekonomi yang strategis dalam arsitektur ekonomi regional dan global. Untuk itu, ASEAN ingin memain peran sentralnya dalam konteks kawasan Asia Timur. Dalam KTT Asia Timur di Bali lalu, juga berhasil disepakati The Declaration of the 6th East Asia Summit on ASEAN Connectivity.

Selama satu minggu mengikuti 19th ASEAN Summits dan Related Summits, kita menyaksikan betapa tak kenal lelah Presiden SBY untuk memimpin pertemuan-pertemuan yang strategis itu. Mengelola forum sidang adalah kemampuan tersendiri yang dimiliki Presiden SBY. Di Bali ini, Presiden SBY mengajak negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk memperkuat kerjasama di pelbagai aspek. Bahkan isu-isu sensitif ternyata dikelola oleh Presiden SBY dengan santun dan terbuka. Misalnya saja, kehidupan demokrasi di Myanmar, isu Laut China Selatan, isu konflik Thailand-Kamboja, isu maritim, dan bahkan kehadiran basis militer Amerika di Darwin, Australia. Dan, pertemuan Presiden SBY-Presiden Barack Obama dan Presiden SBY-PM Julia Gillard betapa strategis untuk meneguhkan komitmen Amerika dan Australia untuk menghormati kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Semua jejak langkah Presiden SBY ini didedikasikan untuk sebuah arsitektur global yang seimbang, adil, dan inklusif

No comments:

Staf Ahli Bapennas: Ibu kota direncanakan pindah pada semester I 2024

  Selasa, 21 Desember 2021 17:32 WIB   Tangkapan layar - Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Velix Vernando ...